Perubahan Kognitif Perubahan pada Masa Remaja

penyelesaian konflik. Yusuf dan Nurihsan 2010: 5 juga menjelaskan bimbingan pribadi sosial diberikan kepada individu dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem-sistem pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif, serta ketrampilan-ketrampilan pribadi sosial yang tepat. Berdasarkan penjelasan dari pengertian bimbingan pribadi sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi sosial merupakan usaha yang dilakukan untuk membantu individu dalam menangani masalah- masalah yang berkaitan dengan diri sendiri dan orang lain dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif dan interaksi pendidikan yang akrab. Perngertian lain dari bimbingan pribadi sosial adalah upaya yang dilakukan untuk membantu dan mendampingi individu agar berkembang secara utuh baik aspek pribadi maupun sosialnya dengan demikian tugas perkembangan individu dapat dilewati dengan baik dan tidak mengganggu perkembangan tahap-tahap selanjutnya.

3. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial

Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan dan perkembangannya. Yusuf, Syamsu 2010: 13 menyebutkan bahwa tujuan pemberian bimbingan secara umum antara lain agar peserta didik dapat: a. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin. b. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. c. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat. Selain itu, Yusuf, Syamsu 2010: 14 juga menyebutkan tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial individu adalah sebagai berikut: a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah maupun masyarakat umum. b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajiban masing- masing. c. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.

Dokumen yang terkait

Deskripsi tingkat kecerdasan emosional siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 0 132

Tingkat konformitas siswa : studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 2 121

Tingkat konformitas siswa Sekolah Menengah Atas : studi deskriptif pada siswa kelas XII SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 0 128

Konsep diri siswa kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 115

Deskripsi motivasi intrinsik dalam belajar siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 0 117

Tingkat konformitas siswa studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 0 119

Konsep diri siswa kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 4 113

KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI

0 0 98

STUDI TENTANG KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE BANTUL YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

0 0 107

DESKRIPSI KECERDASAAN EMOSIONAL REMAJA SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK

0 0 108