Hasil Belajar Kerangka Berpikir

3 Hasrat siswa untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi. 4 Hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman. 5 Gambaran diri di masa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus tertentu.

3. Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar

Menurut Slameto 2003: 58, siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati. c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati. d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan. Berdasarkan paparan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah kecenderungan untuk dapat tertarik dan memperhatikan pada seseorang, sesuatu hal, aktivitas, dan sebagainya. Dalam penelitian ini akan dilihat apakah terdapat perbedaan minat belajar siswa antara penggunaan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional.

G. Materi Tabung dan Kerucut

1. Tabung

Tabung adalah suatu bangun ruang dengan irisan melingkar yang seragam. Jika ujung-ujungnya tegak lurus pada permukaan yang melengkung, tabung itu adalah suatu tabung tegak. Unsur-unsur Tabung Pada gambar 2.1, unsur-unsur tabung antara lain: a. Tabung memiliki 3 sisi, di antaranya berbentuk bidang lengkung dan lainnya berbentuk lingkaran. b. Garis s disebut garis sumbu tabung. c. Garis ML, garis KN, atau garis s disebut tinggi tabung t. M N s L K Gambar 2.1: Tabung Jaring-jaring Tabung Tabung atau silinder pada gambar 2.1 dapat dibuat jaring-jaringnya jika diiris menurut lingkaran alas, lingkaran atas, dan sebuah garis tinggi atau selimut tabung, kemudian direbahkan gambar 2.2 Volume dan Luas Permukaan Tabung Sebuah tabung dengan jari-jari lingkaran alas r dan tinggi tabung t memiliki volume sebagai berikut. � = � 2 Luas permukaan tabung adalah luas selimut tabung ditambah luas alas dan tutupnya, dihitung dengan rumus sebagai berikut. � = � +

2. Kerucut

Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh suatu daerah pada bidang datar disebut alas dan sebuah selimut. Kerucut dapat dibentuk dari r t r Gambar 2.2: Jaring-jaring Tabung sebuah segitiga siku-siku yang diputar, dimana sisi siku-sikunya sebagai pusat putaran. Unsur-unsur Kerucut Kerucut adalah bangun ruang yang alasnya berbentuk lingkaran dengan jari-jari r. TC = t menyatakan tinggi kerucut dengan T sebagai puncak kerucut dan s disebut sebagai apotema atau garis pelukis. Jaring-jaring Kerucut Jika kerucut pada gambar 2.3 diiris menurut lingkaran alas dan salah satu garis pelukisnya, kemudian direbahkan, akan diperoleh jaring-jaring berikut. A T s t B C r Gambar 2.3: Kerucut Volume dan Luas Permukaan Kerucut Sebuah kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r dan tinggi t, memiliki volume V sebagai berikut. � = � 2 Luas permukaan kerucut adalah luas selimut kerucut ditambah dengan luas alas kerucut, dihitung dengan rumus berikut. � = � + dimana s = garis pelukis apotema.

H. Kerangka Berpikir

1. Penelitian ini diadakan berdasarkan pada masalah yang diamati oleh peneliti melalui observasi yang dilakukan di kelas XI OC dan XI OA SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta. Masalah tersebut adalah guru mata pelajaran matematika masih menggunakan model pembelajaran konvensional, siswa Gambar 2.4: Jaring-jaring Kerucut r pasif dalam belajar, hasil belajar matematika siswa yang kurang memuaskan dan kurangnya minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika serta siswa cenderung menghafalkan rumus pada pokok bahasan luas dan volume tabung serta kerucut. 2. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mencobakan modifikasi proses pembelajaran yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah agar siswa menjadi lebih aktif dan memahami konsep matematika. 3. Untuk melihat pengaruhnya peneliti akan membandingkan hasil dan minat belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan tabung dan kerucut. Penelitian akan dilakukan di dua kelas yang memiliki tingkat kemampuan akademik yang relatif sama, yaitu di suatu kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dan di kelas yang lain menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini juga dilakukan oleh pengajar yang sama, yaitu guru mata pelajaran matematika. Penelitian dirancang sedemikian sehingga hanya model pembelajaran saja yang berbeda sehingga dapat dianalisis apakah ada perbedaan antara model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional. 4. Setelah penelitian ini selesai dan diketahui adakah perbedaan antara penggunaan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional yang ditinjau dari hasil dan minat belajar siswa maka penelitian akan sangat bermanfaat terutama bagi sekolah, yaitu guru dapat menggunakan model pembelajaran tersebut pada tahun ajaran berikutnya. 5. Dengan adanya penelitian ini dapat diharapkan dan layak diduga hasil dan minat belajar siswa bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment atau eksperimen semu, dimana akan ditunjukkan ada atau tidaknya perbedaan dari dua percobaan. Dalam penelitian ini akan melihat adakah perbedaan antara penggunaan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional. Ada atau tidaknya perbedaan antara penggunaan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional ini akan ditinjau dari hasil belajar dan minat belajar siswa kelas XI OC dan XI OA di SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Mei 2015 semester genap tahun ajaran 20142015. 2. Tempat Penelitian dilaksanakan di SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Bintaran Kidul No. 6 Yogyakarta Telp. 0724 373866.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta. Dalam penelitian ini diambil dua kelas, yaitu kelas XI OC sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dan kelas XI OA sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Objek dalam penelitian ini adalah perbedaan antara penggunaan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan tabung dan kerucut ditinjau dari hasil belajar dan minat belajar siswa.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua varibel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan tabung dan kerucut. Sedangkan variabel terikat dalam variabel ini adalah hasil belajar siswa setelah penggunaan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dan pembelajaran konvensional serta minat belajar siswa selama penggunaan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dan pembelajaran konvensional.

E. Bentuk Data

Dalam penelitian ini, data yang digunakan meliputi: 1. Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa berupa skor yang diperoleh siswa pada tes akhir pada masing-masing model pembelajaran, yaitu pembelajaran kooperatif berbasis masalah di kelas XI OC dan pembelajaran konvensional di kelas XI OA. Dari tes yang dilakukan tersebut diperoleh data berupa jawaban- jawaban siswa yang kemudian diberi skor dan dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul. 2. Angket minat belajar siswa terhadap matematika Angket kuesioner minat belajar siswa terhadap matematika berupa lembar yang berisikan pernyataan-pernyataan tertutup dengan pilihan dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Dari pernyataan-pernyataan tersebut, siswa memilih pilihan yang menggambarkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan di kelas masing-masing. Data tersebut kemudian diolah dalam bentuk skor.

F. Instrumen

Dalam penelitian ini, terdapat dua instrumen yang digunakan, yaitu:

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada masing-masing model pembelajaran. Berikut adalah rencana pembelajaran yang akan dilakukan: 1 Pertemuan pertama adalah mengingat kembali tentang luas bangun datar dan volume prisma serta masuk ke materi unsur-unsur, jaring- jaring, luas permukaan dan volume tabung. 2 Pertemuan kedua mengingat kembali tentang luas bangun datar dan volume limas serta masuk ke materi unsur-unsur, jaring-jaring, luas permukaan dan volume kerucut. 3 Pertemuan ketiga adalah tes akhir mengenai pokok bahasan luas permukaan dan volume tabung serta kerucut.

a. Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan dilaksanakan ini dilengkapi dengan Lembar Aktivitas Siswa yang berisi permasalahan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. RPP dibuat bersama-sama dengan guru pengampu. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer di dalam kelas sedangkan guru yang mengajar akan diberi arahan oleh peneliti tentang bagaimana proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada awal pembelajaran guru akan menyampaikan apersepsi berupa mengulang materi yang sudah didapatkan sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan diterima oleh siswa. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan menuntun siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya secara terstruktur dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan. Pembelajaran kooperatif berbasis masalah yang dilakukan adalah pembelajaran dengan kerjasama antar siswa dalam kelompok heterogen yang diikuti dengan pemberian masalah dalam bentuk Lembar Aktivitas Siswa LAS yang berisi langkah-langkah atau ide berpikir dalam pengerjaan suatu masalah berdasarkan pengetahuan yang telah siswa dapatkan. Kemudian siswa bersama guru menyimpulkan materi yang didapat dan guru menjelaskan materi tersebut.

b. Model Pembelajaran Konvensional

Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang dibuat merujuk pada pembelajaran matematika konvensional yang didominasi guru. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer di dalam kelas sedangkan guru mata pelajaran matematika mengajar seperti yang biasa dilakukannya pembelajaran konvensional. Pembelajaran ini dilakukan dengan metode ceramah, yaitu guru menjadi sumber utama pengetahuan dan siswa hanya menerima dan menunggu apa yang disampaikan dan dicatatkan oleh guru.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, terdapat dua instrumen pengumpulan data, yaitu: a. Hasil belajar Tes akhir sebagai bentuk hasil belajar diberikan kepada setiap siswa untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang pembelajaran yang telah disampaikan. Tes akan dilaksanakan pada akhir pokok bahasan tabung dan kerucut. Tabel 3.1: Kisi-kisi Tes Akhir Pokok Bahasan Luas Permukaan dan Volume Tabung serta Kerucut Indikator Jumlah soal Aspek Penilaian Pemahaman Aplikasi Analisis 1 2 3a 3b 3c Menghitung luas permukaan tabung 1 1 Menggunakan rumus luas permukaan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung 1 2 Menghitung volume tabung 1 3 Menggunakan rumus volume untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung 1 4 Menggunakan rumus volume kerucut 1 5

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KREATIVITAS DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 4 21

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Berbasis Proyek Pad

0 3 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Berbasis Proyek Pad

0 2 13

STUDI KEBERHASILAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP NILAI KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 25

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN.

0 1 11

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS

0 2 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran kooperatif terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan fluida statis - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 115

Studi komparasi metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terkait minat dan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pokok bahasan tabung dan kerucut - USD Repository

0 8 273