Perumusan Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA
1 Transparency Keterbukaan
Keterbukaan dalam mengungkapkan informasi yang material mengenai organisasi dan keterbukaan dalam proses pengambilan
keputusan yang relevan demi kepentingan organisasi. 2
Accountability Akuntabilitas Pelaksanaan pengelolaan organisasi dapat dipertanggungjawabkan
dengan benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan organisasi, tanpa mengabaikan kepentingan seluruh pemangku kepentingannya.
3 Responsibility Pertanggungjawaban
Pelaksanaan pengelolaan organisasi mematuhi peraturan dan perundang
– undangan yang berlaku dan melaksanakan tanggungjawab kepada masyarakat dan lingkungan, untuk menjaga
kesinambungan organisasi. 4
Independency Kemandirian Pelaksanaan pengelolan organisasi secara profesional, independen
tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak siapapun, yang tidak sesuai dengan peraturan perundang
– undangan, tanpa ada dominasi dan intervensi dari pihak siapapun.
5 Fairness Kewajaran
Kesetaraan di dalam memenuhi hak – hak seluruh pemangku
kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang
– undangan yang berlaku. Variabel GCG diukur dengan menggunakan lima prinsip GCG
menurut KNKG. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang diukur
menggunakan Skala Likert, item – item pertanyaan pada kuesioner diadopsi
dari penelitian yang dikembangkan oleh Andira 2012. b.
Budaya Organisasi Budaya oranisasi sekumpulan sistem nilai yang diakui dan dibuat oleh
semua anggotanya yang membedakan organisasi yang satu dengan yang lainnya. Pabundu 2006:110 Indikator yang digunakan untuk mengukur
budaya organisasi yang dilakukan oleh Rosmiati 2014 akan digunakan oleh peneliti untuk mengukur budaya organisai, berikut indikator budaya
organisasi: 1
Budaya organisasi kuat, ciri – ciri organisasi yang memiliki budaya organisasi kuat sebagai berikut:
a Anggota – anggota organisasi loyal kepada organisasi, tahu dan
jelas apa tujuan organisasi serta mengerti perilaku mana yang dipandang baik dan tidak baik.
b Pedoman tingkah laku bagi orang – orang di dalam perusahaan
digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi, dan dilaksanakan oleh orang
– orang di dalam perusahaan sehingga orang – orang bekerja menjadi sangat kohesif.
c Nilai – nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada
slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari –
hari secara konsisten oleh orang – orang yang bekerja dalam
perusahaan, dari mereka yang berpangkat paling rendah sampai pada pimpinan tertinggi.
d Organisasiperusahaan memberikan tempat khusus kepada
pahlawan – pahlawan perusahaan dan secara sistematis
menciptakan bermacam – macam tingkat pahlawan, misalnya
pramujual terbaik di bulan ini, pemberi saran terbaik, pengemudi terbaik, inovator terbaik, dan sebagainya.
e Dijumpai banyak ritual, mulai sangat sederhana sampai dengan
ritual yang paling mewah. Pemimpin organisasi selalu mengalokasikan waktunya untuk menghadiri acara
– acara ritual ini.
f Memiki jaringan kultural yang menampung cerita – cerita
kehebatan para pahlawannya. Instrumen
yang digunakan
berupa kuesioner
yang diukur
menggunakan Skala Likert, item – item pernyataan pada kuesioner diadopsi
dari penelitian yang dikembangkan oleh Rosmiati 2014. c.
Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam waktu tertentu. Indikator yang digunakan untuk
mengukur kinerja sebagai berikut: 1
Produktivitas, yaitu mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas pelayanan.
2 Responsivitas, yaitu mengukur kemampuan organisasi untuk
mengenali kebutuhan masyarakat menyusun agenda dan prioritas pelayanan dan mengembangkan program
– program pelayanan publik sesuai kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
3 Responsibilitas, menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip – prinsip administrasi yang