Mengenai tingkat pendidikan Rumah Sakit Bangkatan mempunyai pandangan seperti yang diutarakan pada Nursalam 2013, diharapkan pada tahun 2015 hampir semua
tingkat pendidikan perawat Indonesia adalah minimal profesi Ners. Namun sampai saat ini di Rumah Sakit Bangkatan   telah sesuai dengan Standar   Pelayanan
Minimal   SPM   Rumah   Sakit   bahwa   pemberi   pelayanan perawatan di ruang rawat inap adalah minimal D3 Akademi, Depkes RI, 2007.
Salah  satu  indikator  keberhasilan  rumah  sakit  yang  efektif  dan  efisien adalah tersedianya  SDM  yang  cukup  dengan  kualitas  yang  tinggi,  profesional
sesuai  dengan  fungsi dan  tugas  setiap  personel.  Ketersediaan  SDM  rumah  sakit disesuaikan  dengan  kebutuhan rumah  sakit  berdasarkan  tipe  rumah  sakit  dan
pelayanan  yang  diberikan  kepada  masyarakat. Untuk  itu  ketersediaan  SDM  di rumah  sakit  harus  menjadi  perhatian  pimpinan.  Salah  satu upaya  penting  yang
harus  dilakukan  pimpinan  rumah  sakit  adalah  merencanakan  kebutuhan SDM secara  tepat  sesuai  dengan  fungsi  pelayanan  setiap  unit,  bagian,  dan  instalasi
rumah sakit Ilyas, 2013.
5.2  Waktu Kerja yang Tersedia di Rumah Sakit Bangkatan
Waktu kerja tersedia merupakan waktu efektif yang tersedia selama satu tahun
bagi  perawat dan bidan  untuk  melaksanakan  pekerjaannya  di  suatu  unit  kerja. Menurut  hasil  observasi  dan  wawancara  mendalam,  perawat  di  Rumah Sakit
Bangkatan  mendapatkan  minimal  satu  hari  libur  dalam  seminggu,  dan  untuk penjadwalan  shift  telah  dilakukan  satu  bulan  sebelumnya  oleh  kepala  ruangan.
Universitas Sumatera Utara
Selain  itu  setiap perawat  mendapatkan  12  hari  kerja  untuk  cuti  setiap  tahunnya. Untuk  toleransi    diberikan  dua  hari  sebelum  mengganti  dengan  jadwal  shift
berikutnya.  Sedangkan  untuk  jam  minimal  kepelatihan  dalam  setahun,  belum  ada ketentuan  bagi  perawat,  sehingga  dalam  penelitian  ini  peneliti  memasukkan  2  hari
dalam setahun  sebagai  awalan  untuk  perencanaan  pelatihan  tenaga  perawa depannya.  Dari  hasil  keseluruhan  perhitungan, didapatkan  jumlah  waktu  kerja
tersedia perawat di Rumah  Sakit Bangkatan  dalam setahun adalah   129.600 menit. Menurut  Peraturan  Menteri  Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Menpan-RB No. Per87M.PAN82005 tentang pedoman
peningkatan pelaksanaan efisiensi, penghematan dan disiplin kerja jumlah jam kerja efektif dalam hari kerja perminggu adalah 37,5 jam. Hari dan jam kerja pada
Pemerintah Daerah Propinsi, KabupatenKota ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah mendapat persetujuan Men.PAN, dengan memperhatikan jumlah jam kerja
efektif perminggu 37,5 jam. Sedangkan    pada    contoh    perhitungan    menurut  Kepmenkes  No.  81
Menkes SK I 2004 waktu kerja tersedia untuk kategori perawat adalah   214   hari atau    1712    jam    tahun    atau    102.720    menit    pertahun.    Dengan  menggunakan
pedoman  teori  ini,  maka  waktu  kerja  bagi  perawat dan bidan di  ruang  rawat inap melebihi waktu kerja efektif, karena terdapat perbedaan perhitungan kerja seminggu,
jumlah hari libur, dan ketidakhadiran kerja yang ditolerir. Waktu  kerja tersedia di Rumah Sakit Bangkatan  ini  masih  jauh  lebih  besar
dibandingkan  penelitian  Oktaviza 2008,  yang  menghitung  waktu  kerja  perawat
Universitas Sumatera Utara
di  RSU  Meuraxa  sebesar  102.816 menit  per  tahun  ataupun  penelitian  Ria  2011, yang  menghitung  waktu  kerja  perawat  di  ruang  rawat  inap  anak  RSIA  Hermina
Podomoro  sebesar  125.760.  Hal  ini  dikarenakan  perbedaan  dalam  pemberian  hari cuti,  perbedaan  waktu  minimal  kepelatihan,  serta  toleransi  tidak  masuk  kerja.
Dibandingkan  dengan  kedua penelitian di atas, toleransi waktu kerja bagi perawat di Rumah Sakit Bangkatan ini sangat minimal.
5.3  Standar Kegiatan Pokok di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bangkatan
Binjai
Menurut hasil observasi peneliti terhadap beban kerja yang terdapat pada
ruang rawat inap Rumah Sakit Bangkatan, produktivitas kerja perawat di ruang rawat inap  menunjukkan bahwa kegiatan perawatan langsung dan tidak langsung
membutuhkan waktu lebih  lama dibanding dengan kegiatan produktif lain,  kegiatan
pribadi maupun non produktif.   Hal tersebut  menunjukkan bahwa kegiatan keperawatan di ruang rawat inap cukup padat.
Identifikasi kegiatan keperawatan yang dilakukan di dalam penelitian ini menggunakan kombinasi antara metode daily log  dan  work sampling. Sebagaimana
dinyatakan Ilyas 2013,  bahwa  daily log  merupakan bentuk sederhana dari work sampling, dimana perawat dan bidan yang bertugas di RS Bangkatan menuliskan
sendiri kegiatan dan waktu yang digunakan untuk masing-masing kegiatan tersebut. Sesuai pendapat Ilyas 2013, menjabarkan bahwa 80 kegiatan sudah
dikatakan produktif, namun dari hasil 80,40 kegiatan keperawatan tersebut, jumlah
Universitas Sumatera Utara
persentase  kegiatan keperawatan langsung hanya sekitar 33,98, bandingkan dengan 47 keperawatan tidak langsung.
Berdasarkan analisis jenis kegiatan atau aktivitas perawat, sebenarnya terdapat kegiatan  yang masih  dapat  dimanfaatkan keberadaan keluarga pasien seperti
kegiatan membantu Buang Air Besar, memandikan pasien maupun memberi obat pasien.
Demikian juga halnya dengan kegiatan pribadi di ruang rawat inap Rumah Sakit Bangkatan,  penggunaan waktu untuk kegiatan pribadi dan non produktif lebih
sedikit dibandingkan kegiatan keperawatan. Hal ini masih sesuai dengan standar International Labour Organisation ILO, yaitu istirahat dan waktu kerja yang
diperbolehkan hanya sekitar 15 dari waktu yang ada. Menurut hasil observasi, waktu  shift  rata-rata yaitu 8 jam kerja sudah mengandung waktu untuk  istirahat.
Sehingga  didalam  waktu  tersebut  memang  perawat  boleh  melakukan aktivitas pribadinya seperti makan.
5.4   Rata-rata Waktu Perkegiatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bangkatan