Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pelayanan Keperawatan Rawat Inap

merencanakan dan menentukan jumlah kebutuhan SDM kesehatan yang sebenarnya, walaupun sebenarnya kelompok keperawatan sudah mencoba menggunakan cara Douglas untuk menilai kebutuhan perawat di ruang rawat inap. Douglas menetapkan jumlah perawat berdasarkan klasifikasi pasien, di mana masing-masing kategori mempunyai nilai standar per shift, cara ini masih memiliki kelemahan dan belum optimal karena tidak dapat menilai beban kerja perawat, Komisi Akreditasi Rumah Sakit dari Jakarta menganjurkan sebaiknya menggunakan metode WISN Workload Indicator Staff Need sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81MENKESSKI2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupatenkota serta Rumah Sakit. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan belum pernah dilakukan sebelumnya analisis kebutuhan tenaga SDM kesehatan khususnya keperawatan di Rumah Sakit Bangkatan sehingga peneliti memandang perlu dilakukan analisis kebutuhan SDM kesehatan keperawatan menggunakan metode WISN Workload Indicator Staff Need yang pada akhirnya akan dapat diketahui berapa sebenarnya jumlah kebutuhan tenaga perawat dan bidan di ruang rawat inap Rumah Sakit Bangkatan.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: berapakah sebenarnya jumlah tenaga perawat dan bidan yang dibutuhkan di ruang rawat inap Rumah Sakit Bangkatan menurut metode WISN? Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan sumber daya manusia tenaga keperawatan menggunakan metode WISN di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Bangkatan.

1.4 Manfaat Penelitian

1 Sebagai bahan masukan bagi manajemen Rumah Sakit Bangkatan dalam merencanakan kebutuhan tenaga perawat dan bidan, khususnya di unit rawat inap. 2 Sebagai bahan masukan bagi perawat dan bidan untuk mengetahui tugas dan fungsinya, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan di rumah sakit Bangkatan khususnya di unit rawat inap. 3 Sebagai penambah wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bagaimana melakukan penghitungan kebutuhan tenaga perawat dan bidan dengan metode WISN. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Pengertian Rumah Sakit Pengertian Rumah Sakit menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tentang Rumah Sakit Tahun 2009, yang di maksud Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit Kemenkes, 2010 . Rumah Sakit harus mempunyai kemampuan pelayanan sekurang-kurangnya pelayanan medik umum, gawat darurat, pelayanan keperawatan, rawat inap, operasibedah, pelayanan medik spesialis dasar, penunjang medik, farmasi, gizi, sterilisasi, rekam medik, pelayanan administrasi dan manajemen, penyuluhan kesehatan masyarakat, pemulasaran jenazah, laundry, pemeliharaan sarana rumah sakit, serta pengolahan limbah Kemenkes, 2010. Milton Roemer dan Friedman dalam buku Doctors in Hospital 1971 dikutip oleh Aditama 2010, menyatakan bahwa Rumah Sakit setidaknya punya lima fungsi yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Harus ada pelayanan rawat inap dengan fasilitas diagnostik dan terapeutiknya. Berbagai jenis spesialisasi, baik bedah maupun nonbedah, harus tersedia. Pelayanan rawat inap ini juga meliputi pelayanan keperawatan, gizi, armasi, laboratorium, radiologidan berbagai pelayanan diagnostik serta terapeutik lainnya. 2. Rumah sakit harus memiliki pelayanan rawat jalan. 3. Rumah sakit juga punya tugas untuk melakukan pendidikan dan latihan. 4. Rumah sakit perlu melakukan penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan, karena keberadaan pasien di rumah sakit merupakan modal dasar untuk penelitian ini. 5. Rumah sakit juga punya tanggung jawab untuk program pencegahan penyakit dan penyuluhan kesehatan bagi populasi di sekitarnya. Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi : Rumah Sakit Umum Kelas A, Rumah Sakit Umum Kelas B, Rumah Sakit Umum Kelas C dan Rumah Sakit Umum Kelas D. Klasifikasi Rumah Sakit Umum ditetapkan berdasarkan : Pelayanan, Sumber Daya Manusia, Peralatan, Sarana dan Prasarana serta Administrasi dan Manajemen Kemenkes, 2010. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 340 pasal 13 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit menyatakan Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai kriteria,fasilitas dan kemampuan pelayanan medik meliputi : 1. Pelayanan Medik Umum Pelayanan Medik Dasar , Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak Keluarga Berencana Universitas Sumatera Utara 2. Pelayanan Gawat Darurat. 3. Pelayanan Spesialis Dasar terdiri dari Spesialis Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Bedah dan Obsteri Ginekologi. 4. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut minimal 1satu pelayanan. 5. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Spesialis Anestesi, Patologi Klinik, dan Rehabilitasi Medik. 6. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari Asuhan Keperawatan dan Asuhan Kebidanan. 7. Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan Intensif, Pelayanan Darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumrn dan Rekam Medik. 8. Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan LaundryLinen, Jasa BogaDapur, Tehnik dan Pemeliharaab Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi, Kamar jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih.

2.1.2 Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan rawat inap adalah suatu kelompok pelayanan kesehatan yang terdapat di rumah sakit yang merupakan gabungan dari beberapa fungsi pelayanan. Kategori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien yang perlu perawatan intensif atau observasi ketat karena penyakitnya. Rawat inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, puskesmas dan rumah bersalin yang oleh karena penyakitnya penderita Universitas Sumatera Utara harus menginap dan mengalami tingkat transformasi, yaitu pasien sejak masuk ruang perawatan hingga pasien dinyatakan boleh pulang Muninjaya, 2004. Di ruang rawat inap pasien menjalani 5 tahap standar pelayanan perawatan, yang dikeluarkan oleh American Nursing Association ANA PPNI, 2002, yaitu : 1. Standar I : Perawat mengumpulkan data tentang kesehatan klien 2. Standar II : Perawat menetapkan diagnosa keperawatan 3. Standar III : Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang berisi rencana tindakan untuk mencapai hasil yang diharapkan 4. Standar IV : Perawat mengimplementasikan tindakan yang sudah ditetapkan dalam rencana asuhan keperawatan 5. Standar V : Perawat mengevaluasi perkembangan klien dalam mencapai hasil akhir yang sudah ditetapkan Sari 2009, menjelaskan bahwa kualitas pelayanan kesehatan di ruang rawat inap rumah sakit dapat diuraikan dari beberapa aspek, diantaranya adalah: 1. Penampilan keprofesian atau aspek klinis Aspek ini menyangkut pengetahuan, sikap dan perilaku dokter dan perawat dan tenaga profesi lainnya. 2. Efisiensi dan efektivitas Aspek ini menyangkut pemanfaatan semua sumber daya di rumah sakit agar dapat berdaya guna dan berhasil guna. 3. Keselamatan pasien Aspek ini menyangkut keselamatan dan keamanan pasien. Universitas Sumatera Utara 4. Kepuasan pasien Aspek ini menyangkut kepuasan fisik, mental dan social pasien terhadap lingkungan rumah sakit, kebersihan, kenyamanan, kecepatan pelayanan, keramahan, perhatian, biaya yang diperlukan dan sebagainya Jenis Pelayanan Kesehatan di Kelas Rawat Inap Menurut Hidayat 2004, jenis pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit adalah : 1. Pelayanan Tenaga Medis Tenaga medis merupakan unsur yang memberikan pengaruh paling besar dalam menentukan kualitas dari pelayanan yang diberikan kepada pasien di Rumah Sakit. Fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan medik kepada pasien dengan mutu sebaik baiknya, menggunakan tata cara dan teknik berdasarkan ilmu kedokteran dan etik yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan kepada pasien di rumah sakit. 2. Pelayanan Tenaga Perawat Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan perawatan di rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit secara menyeluruh, yang sekaligus merupakan tolak ukur keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit, bahkan sering menjadi faktor penentu citra rumah sakit di mata masyarakat. Keperawatan sebagai suatu profesi di rumah sakit yang cukup potensial dalam menyelenggarakan upaya mutu, karena selain jumlah perawat yang dominan di rumah sakit juga pelayanannya Universitas Sumatera Utara menggunakan metode pemecahan masalah secara ilmiah melalui proses keperawatan 3. Penyediaan Sarana Medik, Non Medik dan Obat-obatan Standar peralatan yang harus dimiliki oleh rumah sakit sebagai penunjang untuk melakukan diagnosis, pengobatan, perawatan dan sebagainya tergantung dari tipe rumah sakit, di samping tersedianya sarana penunjang medik juga tersedia alat-alat keperawatan. Dalam rumah sakit, obat merupakan sarana yang mutlak diperlukan, bagian farmasi bertanggung jawab atas pengawasan dan kualitas obat. Persediaan obat harus cukup, penyimpanan efektif, diperhatikan tanggal kadaluwarsanya, dan sebagainya.

2.2 Pelayanan Keperawatan Rawat Inap

Perawat adalah seorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan Kemenkes, 2010. Praktik keperawatan dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, tingkat kedua, dan tingkat ketiga. Kegiatan keperawatan adalah : pelaksanaan asuhan keperawatan, pelaksanaan upaya promotif, preventif, pemulihan dan pemberdayaan masyarakat serta pelaksanaan tindakan keperawatan komplementer. Yang dimaksud asuhan keperawatan meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perncanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan. Implementasi keperawatan meliputi penerapan perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan. Tindakan Universitas Sumatera Utara keperawatan meliputi pelaksanaan prosedur keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan konseling kesehatan Kemenkes, 2010. Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan Kemenkes, 2010. Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi: pelayanan kebidanan, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat Kemenkes, 2010. James Willan dalam buku Hospital Management 1990 dikutip oleh Aditama 2010, menyebutkan bahwa Nursing Departement di rumah sakit mempunyai tugas, seperti: 1. Memberikan pelayanan keperawatan pada pasien, baik untuk kesembuhan ataupun pemulihan status fisik dan mentalnya; 2. Memberikan pelayanan lain bagi kenyamanan dan keamanan pasien, seperti penataan tempat tidur dan lain-lain; 3. Melakukan tugas-tugas administratif; 4. Menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan; 5. Melakukan berbagai penelitianriset untuk senantiasa meningkatkan mutu pelayanan keperawatan; 6. Berparisipasi aktif dalam program pendidikan bagi calon perawat. Kegiatan Pokok atau UraianTugas Perawat Pelaksana yang berhubungan langsung dengan pasien dan Standar Waktu Pelayanannya pada unit rawat inap Bidang Pelayanan Keperawatan RS Bangkatan antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Menerima pasien baru anamnesa baik yang masuk dari IGD maupun dari poliklinik dan standar waktu pelayanan 20 menit. 2. Memberikan pemeriksaan secara individu dan standar waktu pelayanan 25 menit. 3. Mengukur vital sign dan standar waktu pelayanan 20 menit. 4. Memasang infuse,dan standar waktu pelayanan 10 menit. 5. Membuat dan merekam EKG dan standar waktu pelayanan 10 menit 6. Memasang NGT Naso Gastric Tube dan standar waktu pelayanan 20 menit 7. Melakukan tindakan suction sesuai indikasi.dan standar waktu pelayanan 10 menit 8. Pemberian oksigen dan standar waktu pelayanan 3 menit 9. Pemberian obat oral dan suntikan pada pasien sesuai yang diresepkan dokter dan standar waktu pelayanan 20 menit 10. Memasang kateter urin dan standar waktu pelayanan 20 menit 11. Mengukur intake output. dan standar waktu pelayanan 3 menit 12. Memnadikan pasien dan standar waktu pelayanan 20 menit 13. Menolong pasien Buang Air Besar dan standar waktu pelayanan 10 menit 14. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pelayanan dan standar waktu pelayanan 10 menit 15. Memberi tranfusi sesuai instruksi Dokter Penanggung Jawab Pelayanan dan standar waktu pelayanan 15 menit Universitas Sumatera Utara 16. Membuka infus sesuai atas perintah dokter penanggung jawab pasien dan standar waktu pelayanan 5 menit 17. Memenuhi kebutuhan integritas jaringan kulit dan standar waktu pelayanan 5 menit 18. Menyiapkan bahan untuk pemeriksaan laboratorium dan standar waktu pelayanan 10 menit. 19. Meyiapkan pasien untuk pemeriksaan radiologi dan standar waktu pelayanan 15 menit. 20. Mengganti alat tenun dan standar waktu pelayanan 10 menit. 21. Persiapan operasi dan standar waktu pelayanan 30 menit. 22. Serah terima pasien operasi dari kamar operasi ke ruangan dan standar waktu pelayanan 10 menit. 23. Menemani visite dokter dan standar waktu pelayanan 10 menit. 24. Dokumentasi asuhanan keperawatan dan standar waktu pelayanan 10 menit. 25. Mengobservasi keadaan umum pasien dan standar waktu pelayanan 15 menit. 26. Pendidikan Kesehatan pasien secara individual Penkes dan standar waktu pelayanan 15 menit. 27. Timbang terima tugas dan standar waktu pelayanan 15 menit. 28. Melakukan resusitasi terhadap pasien dan standar waktu pelayanan 10 menit. 29. Menyiapkan transportasi pasien dan standar waktu pelayanan 15 menit.. 30. Menyiapkan pasien akan pulang dan standar waktu pelayanan 15 menit. 31. Memberi huknah klisma dan standar waktu pelayanan 15 menit. Universitas Sumatera Utara 32. Memberi Gliserine spuit dan standar waktu pelayanan 10 menit. 33. Perawatan jenazah dan standar waktu pelayanan 15 menit. Kegiatan keperawatan lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan pasien dan Standar Waktu Pelayanan di unit rawat antara lain : 1. Membaca Buku Rawatan dan standar waktu pelayanan 5 menit. 2. Timbang terima pasienoperan shift dan standar waktu pelayanan 45 menit. 3. Menulis buku rawatan.penghubung antar shift dan standar waktu pelayanan 20 menit. 4. Menulis catatan perkembangan pasien di status dan standar waktu pelayanan 15 menit. 5. Membuat daftar diet, dan standar waktu pelayanan 5 menit. 6. Memeriksa daftar obat dan standar waktu pelayanan 10 menit. 7. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan lingkungan dan standar waktu pelayanan 15 menit 8. Sterilisasi alat dan standar waktu pelayanan 15 menit. 9. Pertemuan diklat mingguan dan standar waktu pelayanan 120 menit 10. Senam pagi mingguan dan standar waktu pelayanan 60 menit Kegiatan Pokok Bidan pelaksana dan Standar Waktu Pelayanan pada unit rawat inap antara lain: 1. Periksa kehamilan standar waktu pelayanan 15 menit. 2. Menolong persalinan normal dan standar waktu pelayanan 120 menit. 3. Memasang KB Inplant, dan standar waktu pelayanan 60 menit. Universitas Sumatera Utara 4. Memasang Spiral, dan standar waktu pelayanan 30 menit. 5. Membuka Spiral, dan standar waktu pelayanan 30 menit. 6. Asisten dokter untuk curretage , dan standar waktu pelayanan 60 menit. 7. Pulva hygine, dan standar waktu pelayanan 15 menit. 8. Menerima bayi sesudah operasi Sectio Caesaria, dan standar waktu pelayanan 15 menit. 9. Memandikan bayi , dan standar waktu pelayanan 15 menit. 10. Memberi minum bayi , dan standar waktu pelayanan 30 menit. Selain kegiatan pokok di atas , bidan pelaksana juga melakukan sebagian besar kegiatan pokok dan kegiatan- kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan pasien perawat pelaksana di unit rawat inap Bid.Pelayanan Keperawatan RS Bangkatan,2014 2.3 Sumber Daya Manusia Kesehatan 2.3.1 Pengertian SDM Kesehatan

Dokumen yang terkait

Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Beban Kerja Dengan Menggunakan Metode Workload Indicator Staff Need (WISN) dan Work Sampling Di Rumah Sakit Umum Artha Medica Binjai

19 200 101

Kajian Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dengan Menggunakan Metode Workload Indicator Staff Need (WISN) Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 61 127

Analisis beban kerja dan kebutuhan tenaga perawat pelaksana dengan metode Workload Indicator Staff Need (WISN) di Instalasi Rawat Inap Tulip RSUD Kota Bekasi Tahun 2015

7 48 134

BAB II ANALISA PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA UNIT REKAM MEDIS DENGAN METODE WISN (WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED) DI RUMAH SAKIT IBU

9 89 35

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Sdm) Dengan Metode Workload Indicator Staff Need (Wisn) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

0 0 18

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Sdm) Dengan Metode Workload Indicator Staff Need (Wisn) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

0 0 2

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Sdm) Dengan Metode Workload Indicator Staff Need (Wisn) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

0 1 9

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Sdm) Dengan Metode Workload Indicator Staff Need (Wisn) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

0 0 39

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Sdm) Dengan Metode Workload Indicator Staff Need (Wisn) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

0 0 5

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Sdm) Dengan Metode Workload Indicator Staff Need (Wisn) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

0 0 21