Olahraga Pernapasan Satria Nusantara pada Penderita Hipertensi

dengan stres, memperlambat denyut jantung, tekanan darah rendah dan mengurangi kelelahan. 4 Mempercepat penurunan berat badan dimana berat badan juga mempengaruhi tekanan darah Livestrong, 2010.

5. Olahraga Pernapasan Satria Nusantara pada Penderita Hipertensi

Olahraga pernapasan mempunyai banyak kegunaannya. Menurut Gilang 2007; olahraga pernafasan merupakan suatu sarana yang membantu tubuh untuk mengubah udara yang dihirup menjadi energi. Aliran udara berenergi ini mampu menghasilkan tenaga dalam yang akan disebarkan ke seluruh bagian tubuh. Menurut penelitian yang dilakukan Siswantoyo, 2007; terhadap siswa laki- laki kelas 2 Madrasah Aliyah Mu’alimin Yogyakarta dengan memenuhi kriteria inkubasi tertentu, menghasilkan kesimpulan bahwa olahraga pernapasan dapat meningkatkan kadar beta-endorphin, IgG dan interleukin-6, sedangkan pada interleukin-2 dan interleukin-4 tidak terjadi peningkatan, sedangkan kortisol mengalami penurunan. Kortisol adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal berfungsi untuk membantu mengatur tekanan darah dan sistem kekebalan tubuh saat terjadi krisis tiba-tiba, baik serangan fisik atau kemunduran emosional Tarigan, 2010. Kelebihan kortisol mengakibatkan peningkatan kadar glukosa dan tekanan darah serta perubahan ekspresi dari gen-gen tertentu yang menyebabkan gangguan psikosomatis misalnya hipertensi dan infark jantung Dahroji, 2009. Pernapasan yang baik dan benar akan menjadikan tubuh sehat dan prima, tidak mudah diserang berbagai penyakit. Untuk bernapas dengan benar, Universitas Sumatera Utara kita hanya perlu mengendurkan otot lambung, menghirup perlahan-lahan melalui hidung, dan memasukkan udara sampai rasanya bagian bawah lambung terisi penuh oleh udara. Kemudian berhentilah sebentar sebelum menghembuskan napas melalui mulut Wordpress.com, 2008. Peningkatan jumlah Hb dalam darah bisa dilakukan dengan teknik penahanan napas. Penahanan napas juga akan menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen dalam jaringan tubuh, yang menyebabkan meningkatkan keasaman jaringan tubuh. Cairan jaringan yang asam ini merangsang pembuluh pembuluh kapiler dan pembuluh darah untuk melebar sehingga jumlah darah yang mengalir lebih banyak. Pelebaran pembuluh darah berpengaruh terhadap tekanan darah yaitu memperkecil hambatan terhadap aliran darah, sehingga tekanan darah cenderung menjadi normal Fadhil, 2009. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual