11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar yang dapat dirumuskan sebagai suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat
atau hasil pengalaman yang berlalu. Pembelajaran memiliki pengertian dan penjabaran yang bermacam-macam seperti yang dipaparkan di bawah ini:
a. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar Isjoni, 2009:14. Menurut Winkel dalam Eveline Siregar Hartini Nara, 2010:12
pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim
yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa. Menurut Muhammad Thobroni Arif Mustofa
2011:21 pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang berulang-ulang dan menyebabkan adanya perubahan perilaku yang disadari dan cenderung
bersifat tetap. Sedangkan menurut Miarso dalam Eveline Siregar Hartini Nara, 2010:12-13 pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan
12
secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali.
Berdasarkan pendapat tentang pembelajaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan melibatkan komponen-komponen pembelajaran yang
meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik mengajar, siswa, media, guru dan evaluasi hasil belajar.
Proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif apabila model, metode ataupun media yang digunakan sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan kondisi kelas, sehingga perlu diperhatikan betul-betul dalam memilih model, metode, maupun media yang digunakan dalam pembelajaran
supaya mampu mencapai hasil yang maksimal.
b. Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan sebagaimana tertuang dalam PP 19 Tahun 2005 Pasal 26 ayat 3 dinyatakan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya. Pendidikan kejuruan berorientasi pada penyiapan siswa untuk
memasuki lapangan kerja, sehingga keberadaan SMK diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang siap pakai. Pembelajaran
13
kurikulum 2013 SMK Sekolah Menengah Kejuruan adalah pembelajaran kompetensi SMK dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian
autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu
pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya,
mencobamengumpulkan data,
mengasosiasimenalar, dan
mengkomunikasikan. Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” standard-based education, dan teori kurikulum berbasis kompetensi competency-based curriculum. Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah KejuruanMadrasah Aliyah Kejuruan. Berdasarkan pernyataan di atas siswa diharapkan mampu menguasai
kompetensi-kompetensi yang terdapat dalam setiap mata pelajaran. Salah satunya pada penelitian ini aspek yang ingin diteliti adalah kompetensi
14
pembuatan saku passepoille, maka selanjutnya akan dibahas tentang kompetensi dan pengukuran pencapaian kompetensi pembuatan saku
passepoille.
c. Kompetensi Pembuatan Saku Passepoille