44 4 Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas dan kelompok lain saling memberi
tanggapan terhadap hasil pendapat kelompok yang tampil di depan. Guru memberikan penguatan dan penegasan tehadap hasil temuan siswa.
C. Penutup Guru dan siswa mengadakan refleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan dengan apa yang telah dipelajari dan manfaat yang diperoleh siswa
3.1.2.3 Observasi
Observasi atau pengamatan terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaran membaca intensif menemukan informasi untuk bahan diskusi
berlangsung. Observasi pada siklus II ini terlihat dari peningatan hasil tes dan tingkahlaku siswa selama proses pelajaran. Observasi dilaksanakan peneliti
dengan bantuan teman selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini diungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktifitas
siswa selama pembelajaran maupun respon terhadap teknik pembelajaran yaitu teknik group investigation.
Dalam proses observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu 1 tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca intensif menemukan
informasi untuk bahan diskusi, 2 observasi untuk mengetahui sikap dan aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung, 3 jurnal penelitian diberikan untuk
mengungkap segala hal yang dirasakan siswa selama pembelajaran, 4 wawancara untuk mengetahui pendapat siswa yang dilakukan di luar
pembelajaran terhadap perwakilan siswa yang memperoleh nilai tinggi, sedang,
45 dan kurang, dan 5 dokumentasi foto digunakan sebagai laporan yang berupa
gambar aktivitass siswa selama mengikuti pembelajaran. Keseluruhan data tersebut dijelaskan dalam deskripsi secara lengkap.
3.1.2.4 Refleksi
Pada pembelajaran membaca intensif menemukan informasi untuk bahan diskusi dengan teknik group investigation siklus II, siswa lebih antusias daripada
siklus I. Siswa mulai tertarik dengan pembelajaran ini terutama pada saat menggunakan teknik group investigation. Dengan teknik group investigation,
mereka dilatih untuk membaca secara intensif dan teliti. Konsentrasi lebih ditekankan, memudahkan mereka untuk menemukan informasi pada teks berita
sesuai dengan 5W+1H. Dalam kegiatan membaca, kebiasaan buruk membaca mulai berkurang. Kesalahan tersebut seperti vokalisasi, menyangga kepala, dan
mengangkat teks bacaan. Target yang tetapkan pada siklus I yaitu nilai rata-rata kelas keseluruhan
sebesar 70 berhasil dicapai. Bahkan melebihi target, yaitu rata-rata keterampilan membaca intensif siswa sebesar 74,3 dan menemukan informasi yang penting
pada tiap paragraf sesuai dengan 5W+1H dalam teks berita sebesar 30,4. Untuk mencapai nilai ketuntasan 30. Nilai rata-rata tes merumuskan permasalahan untuk
bahan diskusi sebesar 43,9. Untuk mencapai nilai ketuntasan 40. Berarti terjadi peningkatan keterampilan membaca intensif yang semula ditargetkan 70, namun
rata-rata kelas mencapai 74,3 atau meningkat 13,22. Sedangkan untuk tes menemukan informasi yang penting pada tiap paragraf sesuai dengan 5W+1H
terjadi peningkatan 1,33. Sedangkan tes merumuskan permasalahan untuk
46 bahan diskusi meningkat 11,68. Dari hasil observasi, jurnal, wawancara, dan
dokumentasi, tingkah laku siswa pada pembelajaran di siklus II lebih positif daripada siklus I walaupun masih ada siswa yang masih melakukan tingkah laku
yang negatif seperti mengganggu teman. Namun, pada siklus II ini pembelajaran membaca intensif menemukan informasi untuk bahan diskusi dengan teknik group
investigation sudah sesuai dengan target, maka penelitian mengenai peningkatan keterampilan membaca intensif menemukan informasi untuk bahan diskusi
dengan teknik group investigation tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
3.2 Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan membaca intensif menemukan informasi untuk bahan diskusi siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Wedarijaksa
Kabupaten Pati tahun ajaran 20082009. Kelas VIII B berjumlah 40 siswa terdiri atas 16 putra dan 24 putri. Peneliti mengambil subjek tersebut dengan alasan yaitu
keterampilan membaca intensif menemukan informasi untuk bahan diskusi siswa kelas VIII B merupakan kelas yang paling banyak mengalami kesulitan dalam
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya dalam kompetensi dasar menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif.
Kesulitan yang dihadapi siswa kelas VIII B pada umumnya adalah siswa mengalami kesulitan dalam membaca secara intensif dan siswa kesulitan dalam
menangkap informasi dari teks berita.