Internasional, misalnya tentang defenisi-defenisi: barang dumping; kerugian; dan industri dalam negeri.
210
c. Independensi Otoritas
Permasalahan yang menyangkut kelembagaan terutama independensi KADI maupun KPPI sebagai otoritas yang merupakan “institusi pengadilan” atau
tribunal perdagangan” di tingkat nasional. Dalam format kelembagaan seperti yang berlaku sekarang ini, independensi kedua lembaga tersebut sulit
diharapkan dan hal ini mengakibatkan baik efektivitas, efisiensi bahkan profesionalisme institusi belum bisa dicapai secara optimal.
Permasalahan yang paling terasa adalah terkait investigasi yang dilakukan agar kedua instrumen dapat digunakan. Ternyata proses investigasi hingga
dikeluarkannya rekomendasi memerlukan waktu sembilam bulan hingga dua tahun. Padahal nasib industri nasional sangat tergantung dengan putusan dari
KADI dan KPPI tersebut.
2. Permasalahan Regulasi
a. Regulasi yang tumpang tindih dan birokrasi yang rumit dalam perizinan.
Persoalan regulasi ini sangat mempengaruhi gairah dunia usaha di Indonesia. Regulasi yang tumpang tindih mengakibatkan industri Indonesia menjadi
semakin tidak kompetitif hal ini tampak khususnya dalam iklim regulasi
210
Nandang Sutrisno, “Memperkuat Sistem Hukum Remedi Perdagangan, Melindungi Industri Dalam Negeri”, Jurnal Hukum No.2, Vol.14, April 2007.
Universitas Sumatera Utara
bisnis. Hal ini tampak jelas dengan berbagai kebijakan dipusat dan daerah yang tidak sinkron. Pelaku usaha industri perkebunan kelapa sawit, minyak
dan gas, otomotif, infrastruktur, dan farmasi yang dihubungi IFT mengeluhkan berbagai regulasi yang tumpang tindih baik antara regulasi pusat
dengan regulasi daerah maupun regulasi antar kementerian.
211
Keresahan sejumlah pelaku utama pada berbagai industri tersebut sejalan dengan hasil penelitian survei Doing Business 2011 yang dilakukan Bank
Dunia. Pada survei yang menyoroti kemudahan melakukan bisnis di 183 negara pada tahun 2011 itu, posisi Indonesia turun ke peringkat ke-121 dari
peringkat ke115 pada tahun 2010.
212
Selain itu, hambatan yang juga cukup menghalangi pertumbuhan sektor industri adalah birokrasi yang rumit dalam perizinan. Meskipun, pemerintah
telah menjadikan layanan satu atas sebagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan industri nasional, akan tetapi dalam pelaksanaannya hal ini
masih sulit dilakukan. b.
Peraturan Perpajakan Masalah perpajakan juga merupakan masalah besar khususnya bagi dunia
otomotif. Peraturan perpajakan di Indonesia masih tergolong yang tertinggi di
211
Ferry Irwanto, “Pengusaha Keluhkan Regulasi”, http:www.lkdi.orgcmsid20110328pengusaha-keluhkan-regulasi, diakses tanggal 4 Juli 2011.
212
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
dunia. Pajak kendaraan jika ditotal bisa sampai setengah dari harga mobil tersebut.
213
3. Kebijakan Perbankan
Sampai saat ini kebijakan suku bunga kredit perbankan yang tinggi merupakan salah satu penghambat bagi industri untuk berkembang. Meskipun hal ini
telah sering didengung-dengungkan, akan tetapi belum ada upaya yang konkrit dalam menurunkan suku bunga untuk membantu industri dalam negeri dalam pembiayaan.
4. Kepastian Hukum Yang Kurang Memadai