7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Perguruan Tinggi Sebagai Lembaga Penyedia Jasa Pendidikan
1. Hakikat Pendidikan
Pada hakikatnya, pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pemanusiaan. Karena itu, secara epistemologi hakikat pendidikan adalah
memanusiakan manusia melalui pendidikan. Memanusiakan manusia artinya menjadikan manusia memiliki rasa kemanusiaan, menjadi manusia
dewasa, dan menjadi manusia seutuhnya yang berarti menjadi manusia yang mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara penuh
sebagai manusia Wijatno, 2009: 11. Berikut adalah beberapa pengertian pendidikan menurut para ahli:
a Berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas,
pasal 1 ayat 1 dalam Usman, 2009: 11 yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. b
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 163 yang dimaksud dengan pendidikan adalah proses pengubahan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. c
Lavenged dalam www.zonapendidikan.co.cc
mendefinisikan pendidikan sebagai usaha, pengaruh, perlindungan, dan
bantuan yang diberikan kepada anak untuk menuju pendewasaan anak itu atau lebih tepatnya untuk membentuk
anak agar mampu melaksanakan tugas hidupnya sendiri. d
Menurut Ki Hajar Dewantara dalam http:wawan- satu.blogspot.com, pendidikan merupakan daya upaya untuk
memajukan budi pekerti karakter, kekuatan, batin, pikiran intellect, dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan
masyarakatnya. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran melalui upaya pengajaran dan
pelatihan guna memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak dalam rangka membantu anak menuju pendewasaan agar mampu melaksanakan
tugasnya dalam hidup bermasyarakat. Menurut UU sisdiknas dalam wijatno, 2009: 13 bentuk satuan
pendidikan yang diakui dalam pasal 13 ayat 1 UU sisdiknas adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Pendidikan formal
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas Pendidikan Dasar, Menengah, dan
Pendidikan Tinggi. b
Pendidikan nonformal Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Satuan dalam pendidikan nonformal terdiri dari pendidikan kecakapan
hidup, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kesetaraan, pelatihan kerja dan pendidikan anak usia dini.
c Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. 2.
Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan
doktor Wijatno, 2009: 16. Pendidikan tinggi terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesional. Pendidikan akademik adalah
pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya, sedangkan pendidikan profesional adalah
pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu PP Nomor 60 Tahun 1999.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut PP Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, tujuan pendidikan tinggi ada dua yaitu:
a. Untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan atau memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesenian. b.
Untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
3. Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi
sebagai satuan
pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi merupakan wilayah otonom dan mandiri yang berhak mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat
penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat Wijatno, 2009:17. Sebagai penyelenggara pendidikan
tinggi, perguruan tinggi terdiri atas beberapa unsur, di mana di dalamnya terdapat lembaga-lembaga akademis yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab, batasan-batasan kewenangan yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi-fungsi dan jabatan setiap lembaga-lembaga tersebut. Menurut UU
sisdiknas, perguruan tinggi dapat diselenggarakan dalam bentuk 1 akademi, 2 politeknik, 3 sekolah tinggi, 4 institut dan 5 universitas
Wijatno, 2009:18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sesuai dengan pengertian dan fungsinya sebagai satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi, maka produk utama perguruan tinggi
adalah ilmu pengetahuan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan melalui proses
belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Wijatno, 2009: 22
Perguruan tinggi dibedakan menjadi dua yaitu perguruan tinggi yang didirikan oleh pemerintah yang sering disebut dengan istilah
Perguruan Tinggi Negeri PTN dan Perguruan Tinggi Swasta PTS yang didirikan oleh masyarakat dalam bentuk badan hukum yayasan atau
organisasi masyarakat yang diakui oleh undang-undang. Perguruan tinggi khususnya yang didirikan oleh masyarakat, sumber pendapatannya adalah
dari mahasiswa sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus mampu memberikan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
terutama mahasiswa dan dunia kerja. Pencapaian hasil maksimal tentu akan dapat meletakkan predikat perguruan tinggi bermutu pada perguruan
tinggi yang bersangkutan Wijatno 2009: 22.
B. Karakteristik Jasa Pendidikan