lxiii asma dengan mengetahui kapan terserang asma dan bagaimana mencegah dan
mengobati asma.
B. Gambaran umum peresepan
Pada penelitian ini gambaran umum peresepan pasien anak dapat dilihat pada beberapa variabel, yaitu jumlah obat, golongan obat, jenis obat, bentuk
sediaan dan cara pemakaian.
1. Jumlah obat
Jumlah obat yang dipakai untuk pengobatan pasien asma bronkial pada anak di Instalasi Rawat Jalan RSPR Tahun 2006 adalah 3-7 macam obat dengan
jumlah obat terbanyak yang diberikan adalah 4 macam obat pada 41 pasien. Jumlah obat yang diberikan pada pasien asma anak tidak diberikan dalam jumlah
dan waktu yang bersamaan, tetapi menurut selang waktu dan dosis tertentu berdasarkan system limited dispensing, yaitu distribusi obat yang diberikan pada
pasien menurut dosis yang dibutuhkan selama masa perawatan di Instalasi Rawat Jalan RSPSR.
Tabel VI. Jumlah Obat yang Diberikan pada Pasien Asma Anak di Instalasi Rawat Jalan RSPR Yogyakarta Tahun 2006
No Jumlah Obat
Jumlah pasien n= 81 Persentase
1 3
7 8,6
2 4 41
50,6 3 5
24 29,6
4 6
7 8,6
5 7
2 2,5
Jumlah 81
100,0
Variasi jumlah obat yang besar perlu diperhatikan karena diberikan pada pasien anak yang kemungkinan dapat menimbulkan terjadinya interaksi obat,
lxiv timbulnya efek samping bahkan kematian. Selain itu, dapat juga mempengaruhi
kepatuhan pasien untuk mengikuti instruksi cara penggunaan dan peningkatan biaya pengobatan selama perawatan. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan
penyederhanaan jumlah obat yang digunakan seminimal mungkin sesuai
kebutuhan klinik untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul.
Jumlah macam obat yang bervariasi diantara pasien asma bronkial disebabkan oleh perbedaan diagnosis yang diberikan oleh dokter berdasarkan
gejala-gejala yang dialami pasien. Jumlah obat yang diberikan pada pasien tergantung pada tingkat keparahan dari penyakit berdasarkan diagnosis yang
diberikan, misalnya pada pasien yang terdiagnosis asma bronkial yang tergolong ringan diberikan 3 macam obat bronkodilator, obat batuk, dan analgesik ,
sedangkan asma bronkial yang tergolong parah diberikan 6 macam obat 1. bronkodilator, 2 simpatomimetik, 1 kortikosteroid, 1 antihistamin, 1 antiinfeksi.
Jadi obat yang diberikan pada pasien asma anak dengan jumlah yang minimal ataupun maksimal disesuaikan dengan kebutuhan dalam proses terapi penyakit
asma dan gejala-gejala lain yang menyertainya. Menurut Sundaru 2001, perbedaan jumlah obat yang diberikan
disebabkan oleh sifat variabilitas dan individualitas dari pasien asma dengan respon pengobatan tiap pasien berbeda-beda, ada pasien yang memerlukan satu
macam obat dan ada pasien yang memerlukan bermacam-macam obat, misalnya pada salah satu pasien asma yang memerlukan antihistamain untuk meringankan
alergi, antasida untuk meringankan gangguan pencernaan, dan antimigren untuk mengobati sakit kepala sebelah kiri. Jumlah obat yang diberikan menujukkan
lxv bahwa dalam proses terapi penyakit asma tidak hanya khusus untuk asma, tetapi
juga untuk gejala-gejala yang dialami oleh pasien anak.
2. Golongan obat