tujuan, motivasi merupakan salah satu tujuan dalam mengajar. Guru berharap bahwa siswa tertarik dalam kegiatan intelektual dan estetik sampai
kegiatan belajar berakhir. Sebagai alat, motivasi merupakan salah satu faktor seperti halnya intelegensi dan hasil belajar sebelumnya dapat
menentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, nilai- nilai dan keterampilan.
“Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik
” Sardiman, 2007:85.
2.5. Penelitian Terdahulu yang Relevan
No Nama Peneliti Judul
Penelitian Responden Variabel
Penelitian Hasil
Penelitian 1.
Fatchurrochman Rudy
Pengaruh Motivasi
Berprestasi terhadap
Kesiapan Belajar,
Pelaksanaan Prakerin
dan Pencapaian
Kompetensi Mata Pelajaran
Produktif TKR kelas XI
Siswa Kelas
XI TKR SMK
N 1
Jatibarang Motivasi
Berprestasi X1,
Kesiapan Belajar X2
Pelaksanaan Prakerin
X3
dan Pencapaian
Kompetensi Mata
Pelajaran Y
Secara parsial Motivasi
Berprestasi mempengaruhi
kesiapan belajar sebesar
61,57
2. Nahar Syamsu
Pengaruh Kompetensi
Guru terhadap Hasil Belajar
Bahasa Arab Guru
Bahasa Arab
Madrasah Ulumul
Qur’an Langsa
Kompetensi Guru
X1 dan
Hasil Belajar Y
Secara parsial Kompetensi
Guru mempengaruhi
Hasil
Belajar sebesar 58,6
3. Anita
Dian Rahmawati
Pengaruh Kompetensi
Siswa Kelas
X Kompetensi
Profesional Secara
Simultan
Profesional Guru
dan Motivasi
Belajar terhadap Hasil
Belajar KKPI Kelas
X Administrasi
Perkantoran SMK
Negeri Kota
Semarang SMK
Negeri Kota
Semarang X1,
Motivasi Belajar X2
dan
Hasil Belajar Y
Kompetensi Profesional
Guru dan
Motivasi Belajar
mempengaruhi Hasil
Belajar sebesar 24,20
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir
Kompetensi guru dalam mengajar X1, indikator:
1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional
Khoiri 2010:37 Prestasi belajar
siswa Y:
Nilai ulangan harian Motivasi belajar siswa X2, indikator:
1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukkan minat terhadap mata pelajaran
4. Dapat mempertahankan pendapatnya
5. Senang mencari dan memecahkan soal-soal
Sardiman 2007:83
2.6. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hipo yang berati dibawah dan tesis yang berarti kebenaran, jadi hipotesis adalah dibawah kebenaran. Menurut
Suharsimi dalam Zuriah 2007:162 “hipotesis dapat diartikan sebagai
alternatif suatu jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitian
”. Berdasarkan uraiain tersebut hipotesis bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti me lalui data
yang terkumpul. Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat diambil hipotesis, yaitu:
Ha1: Ada pengaruh positif antara kompetensi guru dalam mengajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Purwodadi.
Ha2: Ada pengaruh positif antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Purwodadi.
Ha3: Ada pengaruh positif secara simultan antara kompetensi guru dalam mengajar dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
kelas X di SMK Negeri 1 Purwodadi.
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Objek Penelitian
3.1.1. Populasi Pe nelitian
“Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan
” Zuriah, 2007:116.
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” Suharsimi, 2010:173.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP 1, X AP 2 dan X AP 3 di SMK Negeri 1 Purwodadi yang berjumlah 113
siswa. Siswa yang berjumlah 113 tersebut perincian sebagai berikut:
Tabel 3.1. Populasi Penelitian No.
Kelas Jumlah Sis wa
1. X AP 1
38 2.
X AP 2 38
3. X AP 3
37
Jumlah 113
Sumber: Data Se kolah
3.1.2. Sampel Penelitian
“Sampel merupakan bagian dari populasi” Zuriah, 2007:119. Menurut Suharsimi 2010:174
“sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti
”. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proporsional random
sampling karena dalam penelitian ini semua subyek dalam populasi dianggap sama. Teknik ini merupakan suatu teknik pengambilan
sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara individu