juga alkohol kayu wood liguar. Di samping itu, metanol dapat pula diproduksi dengan cara hidrogenasi karbon monoksida CO dan seng-oksida ZnO dengan katalis Cr
2
O
3
dan pada suhu 300
⁰C. Metanol digunakan dalam berbagai keperluan, seperti pelarut untuk pernis, produksi formaldehida digunakan dalam plastik, cairan balsam, germisida, dan fungisida, bahan bakar
pesawat jet, campuran antibeku, pelarut, dan denaturasi. Apabila metanol digunakan dalam minuman sebagai pengganti etanol etil alkohol akan membawa kematian karena senyawa ini bersifat racun.
Jika masuk ke dalam tubuh, dihirup atau diserap tubuh, pada awalnya akan mengakibatkan kebutaan tetap, dan akhirnya penderita akan mengalami kematian LPPOM, 1994.
Tabel 1. Penamaan alkohol
Formula Nama Menurut
IUPAC Nama Populer
CH3OH Metanol
Metil alkohol
C2H5OH Etanol
Etil alkohol
C3H7OH 1-Propanol
n-propilalkohol
C3H7OH 2-propanol
Isopropilalkohol
C2H4OH2 1,2-etanadiol
Etilen glikol
C3H5OH3 1,2,3-propanatriol
Gliserol Sumber : Jones, et al., 1987
3.5.2 Etanol etil alkohol
Etanol etil alkohol adalah cairan jernih, tidak berwarna, dengan karakteristik bau yang khas. Pada larutan yang encer, senyawa ini memiliki sejenis rasa manis, namun pada konsentrasi larutan
yang lebih tinggi senyawa ini memiliki rasa terbakar. Etanol meleleh pada suhu -114,1 ⁰C, mendidih
pada 78,5 ⁰C dan memiliki densitas 0,789 gml pada suhu 20⁰C. Etanol sudah dibuat sejak jaman
dahulu melalui fermentasi gula. Seluruh minuman yang mengandung senyawa ini dan lebih dari setengah industri ethanol masih mempergunakan fermentasi gula sebagai prosesnya Shakhashiri,
2009. Etanol etil alkohol adalah jenis alkohol yang paling popular dan digunakan dalam berbagai
industri industri minuman. Senyawa ini dapat diproduksi dari setiap bahan yang mengandung karbohidrat pati. Bahan baku yang digunakan sangat beragam, seperti biji-bijian, umbi-umbian,
buah-buahan, tanaman palma, dan hasil samping atau limbah hasil pertanian. Industri etanol telah dikenal cukup lama dan diproduksi secara besar-besaran. Metode yang digunakan terdiri dari proses
fermentasi dan secara sintesis. Kegunaannya disamping untuk minuman beralkohol, digunakan pula dalam berbagai keperluan, seperti bahan baku untuk senyawa kimia lain eter, etilen, dan lainnya,
pelarut zat pewarna, nitrosellulosa, gum dan resin, minyak dan waxes, dan lainnya, bahan bakar, dan keperluan umum rumah sakit, laboratorium, rumah tangga, dan lainnya. Penggunaan etanol dalam
kehidupan sehari-hari tidak seberbahaya penggunaan metanol, tetapi akan menyebabkan kematian, apabila masuk ke dalam tubuh dalam keadaan murni dan dalam jumlah tertentu LPPOM, 1994.
3.5.3 Mekanisme Narkosis Alkohol pada Tubuh Manusia
Alkohol masuk ke dalam tubuh secara oral melalui mulut. Kemudian alkohol diserap 20 di dalam lambung dan 80 di dalam usus halus Cohen, 2011. Di dalam lambung dan usus halus,
alkohol diserap oleh dinding lambung dan dinding usus halus yang kemudian masuk ke dalam pembuluh darah. Pembuluh darah mengalirkan darah ke jantung. Kemudian jantung memompa darah
22
yang sudah bercampur dengan alkohol ke seluruh tubuh. Alkohol kemudian sampai di otak dan di hati. Di hati alkohol mengalami proses oksidasi menjadi asetaldehid sedangkan di otak alkohol akan
mengganggu kerja sisem saraf. Alkohol memiliki kemampuan untuk berikatan secara langsung dengan reseptor untuk asetil
kolin, serotonin, GABA gamma-aminobutyric acid, dan NMDA N-Methyl-D-aspartic acid. Salah satu proses mabuk akibat alkohol dapat dijelaskan melalui ikatan alkohol dengan reseptor GABA
CIHR, 2011. GABA adalah asam amino yang berperan sebagai neurotransmiter pesan kimia pada sistem saraf pusat. Senyawa ini menghambat transmisi saraf di otak dan menurunkan aktivitas saraf.
GABA dapat menghalangi proses pengiriman impuls pada saraf. Tanpa GABA, sel saraf akan bekerja aktif dalam intensitas tinggi sehingga mengakibatkan serangan panik, sakit kepala, sindrom
Parkinson, dan gangguan pada kemampuan kognitif. Namun, aktivitas GABA sebaiknya tidak berlebih DNC, 2011.
GABA mengurangi aktivitas sel saraf dengan memberi jalan pada ion klorida Cl untuk masuk ke dalam saraf post synaptic melalui saluran ion. Ion ini memiliki efek negatif, yaitu membuat neuron
menjadi kurang peka terhadap rangsangan. Alkohol yang masuk ke otak dapat berikatan langsung dengan reseptor GABA. Ikatan ini akan menyebabkan saluran ion terbuka lebih lama sehingga jumlah
ion klorida Cl yang masuk semakin banyak. Hal ini menyebabkan kemampuan rangsang neuron semakin berkurang sehingga aktivitas neuron menurun. Penurunan aktivitas ini akan menyebabkan
penyampaian neurotransmiter pesan kimia menjadi terhambat. Proses ini menyebabkan gangguan kerja pada beberapa bagian otak, seperti cerebral cortex, sistem Limbic, cerebellum, hipotalamus serta
kelenjar di bawah otak, dan medulla. Cerebral cortex
merupakan bagian terbesar dalam otak. Korteks berfungsi memproses informasi yang diperoleh dari indra, melakukan proses berpikir dan kesadaran. Di dalam cerebral
cortex, alkohol dapat menekan pusat pencegahan perilaku yang berakibat seseorang menjadi cerewet
dan lebih percaya diri. Selain itu alkohol juga dapat menurunkan kinerja dalam memproses informasi dari indra yang berakibat seseorang bermasalah dalam melihat, mendengar, mencium, menyentuh, dan
meraba. Alkohol juga dapat mencegah proses berpikir yang berakibat seseorang tidak dapat berpikir jernih dan memutuskan sesuatu dengan dengan baik.
Sistem Limbic merupakan bagian otak yang mengontrol emosi dan ingatan. Jika alkohol menyerang bagian ini, maka seseorang akan menjadi lebih agresif, berlebihan saat marah, dan
kehilangan ingatan. Cerebellum mengoordinasikan pergerakan otot. Otak melakukan rangsangan untuk memulai pergerakan otot pada pusat motorik dari cerebral cortex dan berjalan melalui medulla
dan spinal cord menuju bagian otot. Selama sinyal saraf melalui medulla, sinyal tersebut dipengaruhi oleh impuls saraf dari cerebellum. Jika alkohol menyerang cerebellum, maka pergerakan otot menjadi
tidak terkoordinasi dengan baik dan kehilangan keseimbangan. Hipotalamus merupakan area dalam otak yang mengontrol dan mempengaruhi beberapa fungsi
otomatis otak seperti kerja medulla, mengoordinasikan fungsi endokrin seperti sekresi hormon sex, tiroid, dan hormon pertumbuhan. Alkohol berperan dalam mempengaruhi perilaku seksual dan
ekskresi urin dalam ginjal. Dalam hal pengaruh ekskresi urin, alkohol mencegah tingkat sirkulasi ADH anti-diuretic hormone sehingga ginjal tidak dapat menyerap ulang reabsorb air. Hal ini
menyebabkan ginjal memproduksi lebih banyak urin. Medulla atau batang otak berfungsi mengontrol atau mempengaruhi seluruh fungsi tubuh yang dikerjakan tanpa disadari, seperti bernapas, denyut
jantung, suhu tubuh, dan lainnya. Alkohol dapat mempengaruhi pusat medulla bagian atas, seperti formasi retikular, yang menyebabkan seseorang merasa mengantuk bahkan bisa menjadi tidak
sadarkan diri Freudenrich, 2011. 23
Proses di atas merupakan beberapa proses alkohol yang masuk ke dalam tubuh, masuk ke otak dan mempengaruhi kerja saraf di otak. Hal ini menyebabkan kerja saraf menurun yang tanda-tandanya
dapat dilihat pada orang yang sedang mabuk, seperti pusing, kehilangan kontrol gerak tubuh dan bicara, kehilangan kontrol emosi dan daya ingat, serta dapat menjadi tidak sadarkan diri.
3.6 ANGGUR