Kondisi Label Penanda Koloni Kelimpahan dan Kepadatan Koloni Karang Rekrut

48 Tabel 4 Jenis-jenis biota non-karang yang hadir di terumbu buatan. No. Nama biota Jenis Sta.1 Sta. 2 Kehadiran 1. Ascidians Didemnum molle + + Menetap

2. Bulubabi

Echinothrix calamaris Asthenosoma sp. Diadema sp. - + + + + + Selalu ada

3. Bintang laut

Culcita sp. - + Tidak tetap

4. Crinoids Colobometra

perspinosa Oxycomanthus bennetti Comanthus sp. + + + + + + Selalu ada

5. Kerang

Hyotissa sp. Tridacna sp. - - + + Menetap

6. Makroalgae

Padina Caulerpa lainnya + + + + - + Menetap

7. Nudibranch

Phyllidia sp. + - Tidak tetap

8. Softcoral Dendronephthya

Litophyton Nephthea - - - + + + Menetap

9. Gastropoda

Cypraea tigris Trochus niloticus + + - - Tidak tetap

10. Gorgonian

Anthogorgia sp.? + - Menetap

11. Sponge

Callyspongia aerizusa Callyspongia sp. Xestospongia sp. Chelonaplysilla sp. Rhabdastrella globostellata + + + + - + + - - + Menetap

12. Turf algae

+ + Menetap Ket.: berdasarkan observasi bulan Oktober 2009-Juli 2010, kecuali , pada Oktober 2009.

4.3 Kondisi Label Penanda Koloni

Kondisi label penanda koloni banyak yang rusak dan hilang setelah beberapa bulan dipasang Tabel 5. Kondisi label yang tipis dan cepat ditumbuhi alga, terutama dari jenis turfalga telah menarik ikan-ikan herbivora untuk memakan alga pada label tersebut, sehingga label banyak yang rusak dan habis termakan, sedangkan sebagian lainnya terlepas. Ikan-ikan herbivory pemakan alga pada label umumnya berasal dari family Pomacentridae seperti Dischistodus prosopotaenia , Neoglyphidodon melas, dan Pomacentrus alexanderae Tabel 5 Perkembangan kondisi label koloni karang rekrut di terumbu buatan. Kondisi Maret Kondisi Juli Lokasi Kondisi Awal Utuh Rusak Hilang Utuh Rusak Hilang Sta. 1 357 100 124 34,73 119 33,33 114 31,93 56 15,69 99 27,73 202 56,58 Sta. 2 190 100 53 27,89 80 42,11 57 30 19 10 74 38,95 97 51,05

4.4 Kelimpahan dan Kepadatan Koloni Karang Rekrut

49 Kelimpahan total koloni karang rekrut yang ditemukan pada semua terumbu buatan sampel berjumlah 641 koloni pada Oktober 2009 dan meningkat menjadi 673 koloni pada Maret 2010. Sebanyak 457 koloni dari 21 genera ditemukan di Pulau Pramuka dan 216 koloni dari 16 genera di Gosong Pramuka. Kelimpahan koloni rekrut tertinggi adalah 116 kolonimodul dengan kepadatan 38,9 kolonim 2 , sedangkan kelimpahan terendah adalah 31 koloni dengan kepadatan 10 kolonim 2 . Hasil selengkapnya disajikan pada Gambar 14. Gambar 14 Rerata kelimpahan dan kepadatan koloni per musim. Ket.: Data Mei 2007 bersumber dari Dit. PPK-DKP 2007. Hasil penelitian rekrutmen karang keras oleh Bachtiar dan Prayogo 2008 pada permukaan Reef ball TM setelah tiga tahun di Teluk Benete, Sumbawa Barat, menemukan 640 koloni dari 30 modul struktur reef ball dari bahan beton berdiameter 1,2 m dan tinggi 0,9 m. Kelimpahan koloni karang pada permukaan reef ball ternyata berbeda nyata antar kedalaman, dimana koloni pada kedalaman 10-12 m jauh lebih rendah dan berbeda nyata dengan kelimpahan pada kedalaman 3-9 m Bachtiar Prayogo 2008. Ferse 2008, mengkombinasikan terumbu buatan dari batako berkapur dengan transplantasi karang pada area seluas 100 m 2 di 3 lokasi di Sulawesi Utara, yaitu Gangga, Meras, dan Bunaken. Hasilnya menunjukkan bahwa rekrutmen karang pada tiap lokasi ditemukan bersifat musiman, dan jumlah rekrut tertinggi ditemukan pada tiga bulan interval n = 2391, kira-kira 8,7 rekrut per 100 cm2 terjadi di Bunaken, namun tidak terdapat hubungan sebangun antara transplantasi karang dan rekrutmen karang Ferse 2008. K elimpahan koloni rekrut yang tinggi di Stasiun 1 Pulau Pramuka diduga disebabkan oleh laju sedimentasi yang relatif lebih rendah, keberadaan ikan-ikan pemakan alga yang lebih banyak dan kondisi perairan yang lebih terlindung. 50 Kandungan mineral silikat dalam perairan yang lebih tinggi di Stasiun 1, diperkirakan juga menjadi faktor yang berpengaruh, karena mineral ini berperan dalam proses pelekatan planula untuk menetap dalam bentuk juvenile karang pada permukaan terumbu buatan Samidjan 2005. Di Stasiun 2, rendahnya kelimpahan koloni rekrut diduga karena kondisinya lebih terbuka dengan laju sedimentasi yang relatif lebih tinggi, substrat banyak terdiri dari pasir halus, serta rendahnya kelimpahan ikan-ikan herbivor. Penelitian Birrell 2005 menunjukkan bahwa keberadaan turf alga dan sedimen mencegah larva karang untuk menempel, sebaliknya saat turf alga dan sedimen tidak ada, rerata penempelan meningkat 5-50 kali lebih besar. Distribusi kelimpahan genera karang rekrut dalam persen disajikan dalam Gambar 15. Kelimpahan koloni karang rekrut pada terumbu buatan didominasi oleh genus Porites dengan rerata persentase setiap musim 35,73 dan Pocillopora 14,25, kemudian Cyphastrea 9,83, Acropora 7,35, Favites 7,3, Favia 5,4, Goniastrea 4,71, Montipora 4,1, dan Millepora 2,65. Kelimpahan total koloni rekrut disajikan pada Gambar 16. Gambar 15 Persentase kelimpahan koloni karang rekrut berdasarkan genus. 51 Gambar 16 Kelimpahan total koloni rekrut berdasarkan genus. Genus yang persentase kelimpahan koloninya kurang dari 2 digabung menjadi genus lainnya, yaitu: Leptoseris, Leptastrea, Tubastrea, Diploastrea, Stylophora, Platygyra, Hydnophora, Symphyllia, Herpolitha, Galaxea, Fungia, dan Cynarina . Beberapa foto karang rekrut disajikan pada Gambar 17. 52 Gambar 17. Beberapa karang rekrut pada terumbu buatan. A. Acropora nasuta, B. Cyphastrea, C. Favia, D. Favites, E. Fungia, F. Montipora, G. Platygyra, H. Pocillopora eydouxi, I. Millepora, J. Seriatopora hystrix , K. Porites lobata, L. Symphyllia foto: Aziz 2010. Komposisi karang rekrut pada terumbu buatan ini berbeda dengan yang ditemukan pada permukaan reef ball setelah tiga tahun ditenggelamkan di Sumbawa Barat, dimana famili Acroporidae mendominasi dengan 75,78. Famili dengan persentase cukup besar lainnya yaitu Faviidae 9,22, Pocilloporidae 9,22, dan Poritidae 3,12 Bachtiar Prayogo 2008. Marga Porites keberadaannya melimpah di sekitar lokasi penelitian dan bersama dengan Acropora dan Montipora, merupakan jenis karang yang ©AM. AZIZ, 2010 53 dominan di perairan Indonesia dalam hal persentase tutupan karang hidup di perairan dan jumlah kekayaan jenisnya Suharsono 1998. Hasil penelitian McCook 2001 terhadap kompetisi terhadap ruang antara Porites lobata dan filamentous alga memperlihatkan bahwa karang tersebut merupakan kompetitor superior bagi alga, karena dapat menghalangi pertumbuhan alga secara signifikan, sebaliknya alga mempunyai efek yang kecil terhadap pertumbuhan Porites. Karang Pocillopora damicornis merupakan jenis yang dominan pada substrat penempelan Dit. PPK-DKP 2007; Samidjan 2005; Rudi 2006 dan jenis pionir dalam proses rekrutmen karang Rudi 2006. Hal ini terkait dengan cara reproduksi jenis ini, yaitu sebagai brooder mengerami telur yang memproduksi planula sepanjang tahun, dan planulanya bersifat menempel tidak jauh dari lokasi induknya Harrison Wallace 1990, in Dit.PPK-DKP 2007; Rudi 2006.

4.5 Tutupan Koloni Karang Rekrut pada Terumbu Buatan