BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian  ini adalah penelitian   analitik dengan pendekatan eksplanatory research  yang dimaksudkan untuk menjelaskan determinan kinerja Petugas
Surveilans DBD di Kota Pematang Siantar. 3.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar yang meliputi 17 tujuh belas puskesmas dengan pertimbangan merupakan
salah satu daerah di Propinsi Sumatera Utara yang termasuk daerah endemis DBD, ada trend fluktuasi kasus DBD setiap tahunnya, rendahnya cakupan keberhasilan
program DBD seperti cakupan daerah bebas jentik, dan umumnya petugas surveilans belum mendapatkan pelatihan yang memadai tentang upaya surveilans epidemiologi.
Penelitian ini dilakukan mulai dari pengesahan judul penelitian sampai, konsultasi dan riset lapangan sampai pada penyusunan laporan penelitian
membutuhkan waktu 5 lima Bulan terhitung bulan Februari sd Desember 2013.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas surveilans DBD puskesmas di wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Permatang Siantar yang
berjumlah 34 orang.
44
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian  ini adalah keseluruhan populasi yaitu seluruh petugas surveilans DBD puskesmas di wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota
Pematang  Siantar yang berjumlah 34 orang. 3.4.
Variabel dan Definisi Operasional 3.4.1.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel  dependen yaitu kinerja petugas Surveilans, sedangkan variabel independen adalah faktor intrinsik yang
terdiri dari  pendidikan, pelatihan, pengetahuan, sikap, masa kerja dan motivasi, serta faktor ekstrinsik yaitu  beban kerja, dukungan pimpinan dan imbalan.
3.4.2. Definisi Operasional
Definisi operasional terhadap variabel dependen dan variabel independen adalah sebagai berikut:
1.  Kinerja petugas surveilans DBD adalah hasil kerja yang diperoleh oleh petugas surveilans DBD puskesmas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai
uraian tugas yang dibebankan dan target yang diharapkan dalam surveilans pengendalian DBD termasuk didalamnya survey jentik.
2.  Faktor Instrinsik adalah keseluruhan faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri petugas surveilans pengendalian DBD yang terdiri dari:
a.  Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang ditempuh petugas surveilans  DBD
Universitas Sumatera Utara
b.  Pelatihan adalah jenis-jenis pendidikan tentang surveilans DBD yang pernah diikuti oleh petugas surveilans  DBD
c.  Masa kerja adalah lama kerja sebagai petugas surveilans DBD yang dihitung berdasarkan tahun
d.  Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh petugas surveilans DBD tentang uraian tugasnya sebagai petugas surveilans    DBD, serta upaya
pemberantasan DBD e.  Sikap adalah tanggapan atau respon dari petugas surveilans DBD tentang
upaya surveilans  DBD dan keseluruhan uraian tugasnya. f.  Motivasi kerja adalah dorongan dari dalam diri petugas surveilans untuk
berprestasi dalam pelaksanaan surveilans   DBD 3.  Faktor ekstrinsik adalah  keseluruhan faktor-faktor yang bersumber dari luar diri
petugas surveilans pengendalian DBD yang terdiri dari: a.  Beban kerja adalah persepsi petugas surveilans terhadap tugas-tugas yang
dibebankan dalam pelaksanaan surveilans  DBD b.  Dukungan pimpinan adalah keseluruhan dari turut serta dan andil kepala
puskesmas dalam memberikan motivasi, dan dukungan dalam pelaksanaan surveilans  DBD
c.  Imbalan adalah ada tidaknya penghargaan yang diberikan oleh kepala puskesmas berupa pujian, promosi atau imbalan langsung seperti insentif
dalam pelaksanaan surveilans  DBD
Universitas Sumatera Utara
3.5. Metode Pengumpulan Data