sub variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku dan kinerja individu, sedangkan variabel demografi
mempunyai efek tidak langsung pada perilaku dan kinerja individu. Variabel Psikologik dikelompokkan pada sub variabel sikap, persepsi,
kepribadian, belajar dan motivasi, variabel ini banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan varibel demografi. sub variabel
sikap, kepribadian dan belajar merupakan hal yang kompleks dan sulit diukur, karena seorang individu masuk dan bergabung dalam organisasi kerja pada usia, etnis latar
belakang budaya, ketrampilan berbeda satu dengan yang lainnya. Variabel Organisasi dikelompokkan pada sub variabel sumberdaya,
kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Sub variabel imbalan atau kompensasi akan berpengaruh untuk meningkatkan motivasi kerja yang pada
akhirnya secara langsung akan meningkatkan kinerja individu.
2.4. Landasan Teori
Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Menurut Gibson yang dikutip Illyas 2001 kinerja merupakan proses yang dilakukan dan
hasil yang dicapai dari seluruh bentuk kegiatan yang dilakukan dalam menjalankan tugas-tugas organisasi. Kinerja dalam surveilans DBD merupakan bentuk hasil kerja
yang dicapai petugas surveilans dalam menjalankan serangkaian tugas-tugas sebagai petugas surveilans.
Adapun kerangka teori determinan kinerja petugas DBD dapat merujuk pada beberapa pendapat Gibson 1996, berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Determinan Kinerja Sumber Daya Manusia Gibson 1996
Menurut Gibson dalam Ilyas 2001 ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, yaitu :
1. Faktor individu terdiri dari kemampuan dan ketrampilan, latar belakang dan demografis. Variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang
mempengaruhi perilaku dan kinerja individu, variabel demografis mempunyai efek tidak langsung pada perilaku dan kinerja individu.
2. Faktor Psikologis terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian dan motivasi. Variabel ini banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja
sebelumnya dan variabel demografis. Variabel seperti persepsi, sikap, kepribadian dan belajar merupakan hal yang kompleks yang sulit untuk diukur.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor organisasi berefek tidak langsung terhadap perilaku dan kinerja individu terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan.
WHO mendefiniskan surveilans sebagai suatu kegiatan sistematis berkesinambungan, mulai dari kegiatan mengumpulkan, menganalisis dan
menginterpretasikan data yang untuk selanjutnya dijadikan landasan yang esensial dalam membuat rencana, implementasi dan evaluasi suatu kebijakan kesehatan
masyarakat. Surveilans DBD adalah tindakan terus-menerus dan berkesinambungan dalam menganalisis seluruh upaya pendataan kasus DBD, analisis, penyusunan
laporan, dan umpan balik. Kinerja petugas surveilans adalah keseluruhan dari hasil kerja petugas surveilans sesuai dengan uraian tugasnya.
2.5. Kerangka Konsep