124
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Novel Dimsum Terakhir berlatar kehidupan etnis Tionghoa pascapecah reformasi 1998. Pada era tahun 2000-an ini, pemerintah Indonesia sudah
menghapuskan beberapa peraturan kontroversial dan berbau rasisme terhadap etnis Tionghoa. Akan tetapi, perilaku rasis masih kerap terjadi kepada etnis
Tionghoa. Novel ini mencerminkan kehidupan etnis Tionghoa di Indonesia pada tahun 2000-an dengan beragam kebudayaan yang masih dipertahankan oleh
tokoh-tokohnya. Berdasarkan penelitian, unsur intrinsik yang terdapat dalam novel ini
antara lain, 1 tema, 2 alur, 3 sudut pandang, 4 latar, 5 tokoh dan penokohan, 6 gaya bahasa. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun yang berada di dalam
karya dan memiliki keterkaitan dengan penelitian tentang kebudayaan Tionghoa yang akan dibahas selanjutnya. Berdasarkan penelitian dalam novel, terdapat
beragam kebudayaan Tionghoa yang masih dipertahankan oleh tokoh-tokoh di dalamnya dan kebudayaan tersebut juga memengaruhi pola hidup mereka. Di
antara banyaknya kebudayaan yang terkandung dalam novel, peneliti telah memilih kebudayaan-kebudayaan yang paling sering muncul dalam cerita dan
memiliki makna yang penting bagi tokoh-tokohnya. Kebudayaan tersebut juga dikelompokkan berdasarkan wujud kebudayaannya.
1. Kebudayaan Tionghoa yang Terkandung dalam Novel
a. Imlek
Imlek atau perayaan datangnya musim semi merupakan hari raya paling penting dalam kalender lunar etnis Tionghoa. Imlek dirayakan oleh seluruh etnis Tionghoa
di dunia apa pun agamanya. Pada hari raya Imlek, seluruh keluarga akan berkumpul. Perayaan Imlek menunjukkan semangat kekeluargaan yang kental dan
Novel Dimsum Terakhir yang bertemakan keluarga beberapa kali menyinggung soal Imlek ini. Dalam wujud kebudayaan, Imlek termasuk dalam tataran ide dan
aktivitas. b.
Cap go Cap go adalah tanggal kelima belas penanggalan lunar, puncak dari perayaan
Imlek. Dalam wujud kebudayaan, cap go termasuk dalam tataran ide dan aktivitas.
c. Feng shui
Kehidupan orang Tionghoa dijalani berdasarkan fengshui. Ilmu fengshui ini diterapkan dalam setiap sendi kehidupan mereka. Tempat tinggal, kantor, toko dan
bangunan lainnnya dibangun berdasarkan fengshui. Hari-hari besar seperti pernikahan ditentukan juga berdasarkan fengshui. Dalam wujud kebudayaan, feng
shui termasuk dalam tataran ide, aktivitas, dan artefak. d.
Penanggalan Untuk menentukan hari raya etnis Tionghoa masyarakat menggunakan
penanggalan atau kalender Cina. Penanggalan ini berdasarkan peredaran bulan maka biasa di sebut penaggalan lunar. Dalam wujud kebudayaan, penanggalan
termasuk dalam tataran ide dan artefak. e.
Pengobatan Tradisional Pengobatan tradisional Tionghoa terkenal sampai ke manca Negara. Pengobatan
tradisional Cina menggunakan bahan alami dan sudah dipercaya keampuhannya. Dalam wujud kebudayaan, pengobatan tradisional termasuk dalam tataran ide,
aktivitas, dan artefak. f.
Makanan khas Tionghoa Ada begitu banyak makanan khas Tionghoa namun, makanan yang paling sering
disebutkan dalam novel adalah dimsum, daging babi, dan kue bulan. Dalam wujud kebudayaan, makanan khas Tionghoa termasuk dalam tataran artefak.
g. Agama
Kebanyakan etnis Tionghoa masih memegan tradisi pemujaan leluhur dan agama yang mereka anut kebanyakan adalah Konghuchu Konfusius, Tao, dan Buddha.
Agama lain seperti Khatolik, Protestan, Hindu, dan Islam pun di anut oleh etnis
Tionghoa. Dalam wujud kebudayaan, agama termasuk dalam tataran ide dan aktivitas.
h. Kelenteng
Kelenteng adalah rumah ibadah TriDharma etnis Tionghoa. Dalam wujud kebudayaan, kelenteng termasuk dalam tataran artefak.
i. Horoskop Cina shio
Shio dilambangkan dengan 12 binatang yaitu tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, dan babi dan 5 unsur alam yaitu kayu, api,
tanah, logam, dan air. Tahun 2014 diwakili oleh shio kuda elemen kayu. Dalam wujud kebudayaan, shio termasuk dalam tataran ide.
j. Upacara pasca kematian
Upacara pemakaman orang Tionghoa sangat panjang dan rumit. Dilaksanakan selama 7
–49 hari dengan beragam ritual simbolik. Dalam wujud kebudayaan, upacara pasca kematian termasuk dalam tataran ide, aktivitas, dan artefak.
2. Wujud Kebudayaan
Jika dirangkum, wujud kebudayan Tionghoa dalam novel Dimsum Terakhir akan terlihat seperti di bawah ini.
a. Dalam Tataran Ide
1 Imlek
2 Cap go
3 Feng shui
4 Penanggalan
5 Obat tradisional Tiongkok
6 Agama
7 Shio
8 Upacara pasca-kematian
b. Dalam Tataran Aktivitas
1 Imlek
2 Cap go
3 Feng shui
4 Obat Tradisional Tiongkok
5 Agama
6 Upacara pasca-kematian
c. Dalam Tataran Artefak
1 Penanggalan
2 Obat Tradisional Tiongkok
3 Makanankuliner Tradisional Tiongkok
4 Kelenteng
5 Upacara pasca kematian
3. Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
SMA
Adapun implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesai di sekolah adalah siswa dapat mempelajari kebudayaan Tionghoa melalui novel
Dimsum Terakhir ini dan diharapkan siswa tumbuh jiwa saling menghargai terhadap sesama dan tumbuh pula sikap anti diskriminasi dalam diri siswa.
B. Saran
Ada beberapa saran yang ditujukan kepada pembaca dan peneliti lainnya yang ingin meneliti kebudayaann Tionghoa, saran itu antara lain sebagai berikut.
1. Novel Dimsum Terakhir dapat dipilih sebagai alternatif dalam
mengajarkan pelajaran sastra di sekolah karena konten kebudayaan Tionghoa sarat terdapat dalam novel ini. Jika dikaitkan dengan silabus
mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA, novel Dimsum Terakhir cocok diberikan untuk siswa kelas XI SMA. Silabus Bahasa Indonesia di SMA
kelas XI berisi standar kompetensi berupa memahami berbagai hikayat, novel Indonesianovel terjemahan. Standar kompetensi tersebut berisi
kompetensi dasar yang relevan dengan penelitian ini, yakni menjelaskan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesiaterjemahan.