BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian
Rumah Sakit Umum RSU Sigli adalah Rumah Sakit Daerah milik Pemerintah Kabupaten Pidie. Qanun Kabupaten Pidie No.35 Tahun 2002
tanggal 20 Agustus menetapkan perubahan organisasi dan tata kerja yang diberi nama Badan pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli yang
disingkat BPK-RSU Sigli. BPK-RSU Sigli merupakan rumah sakit rujukan di Kabupaten Pidie dan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa
kesehatan. BPK-RSU Sigli dipimpin oleh 1 orang Direktur dengan jenjang
jabatan Eselon IIa, dibantu oleh 1 orang Sekretaris Badan, 4 Kepala Bidang dengan jabatan eselon IIIa. Masing-masing Kepala Bidang
dibantu oleh kepala Sub.bagian yang berjumlah 3 orang dengan jenjang jabatan eselon IVa. Untuk kegiatan fungsional pelayanan kesehatan
rumah sakit, direktur saat ini mengangkat 10 kepala instalasi, 9 kepala poliklinik dan 10 kepala ruang rawatan.
4.2. Distribusi Responden
Analisis ini bertujuan untuk melihat distribusi dari seluruh variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen yaitu perhatian
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
perawat, realiabilitas pelayanan perawatan, interaksi antara perawat dengan pelanggan, kemudahan pelanggan, pengenalan akan pasien dan
ketanggapan perawatan dan variabel dependen adalah kepuasan pasien.
4.2.1. Perhatian Perawat Terhadap Pasien
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 53 orang responnden diketahui 69,8 merasakan bahwa perhatian yang diberikan perawat
dalam kategori baik sedangkan 30,2 responden merasakan kurang baik. Tabel 4.1 menunjukkan distribusi responden berdasarkan tanggapannya
akan perhatian perawat.
Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Perhatian Perawat Terhadap Pasien di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Perhatian F
Kurang Baik 16
30.2 Baik 37
69.8 Jumlah
53 100,0
4.2.2. Reliabilitas Pelayanan Keperawatan
Untuk melihat mengetahui reliabilitas perawat dalam penyembuhan pasien, maka di berikan 6 pertanyaan kepada pasien, dengan
jawaban ya atau tidak . Realiabilitas perawat dibagi dalam dua kategori yaitu baik dan kurang. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden
diketahui bahwa 60,4 realiabilitas perawat baik dan 39,6 kurang. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Reliabilitas Perawat Terhadap Pasien di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Reliabilitas F
Kurang Baik 21
39.6 Baik 32
60.4 Jumlah
53 100,0
4.2.3. Interaksi Perawat Dengan Pasien
Interaksi perawat dengan pelanggan diketahui 45,3 perawat yang berinteraksi dengan baik dan 54,7 kurang baik . Secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Interaksi Perawat Terhadap Pasien di RSU Sigli Tahun 2008
Interaksi F
Kurang Baik 29
54.7 Baik 24
45.3 Jumlah
53 100,0
4.2.4. Kemudahan Pasien
Berdasarkan hasil wawancara dengan 53 pasien, 66 merasakan bahwa kemudahan yang mereka dapatkan sebagai pasien di RSU Sigli
dalam kategori baik dan 34 merasakan kurang baik.
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Kemudahan Pasien di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Kemudahan F
Kurang Baik 18
34 Baik 35
66 Jumlah
53 100
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
4.2.5. Pengenalan Pasien
71,7 merasakan bahwa perawat mengenal masalah mereka dengan baik sedangkan 28,3 responden merasakan kurang baik. Tabel
4.5 menunjukkan distribusi responden berdasarkan penilaian mereka tentang pengenalan perawat akan masalah pasien..
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pengenalan Perawat Terhadap Pasien di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Pengenalan F
Kurang Baik 15
28.3 Baik 38
71.7 Jumlah
53 100,0
4.2.6. Ketanggapan Perawat
Ketanggapan perawat dengan pelanggan diketahui 71,7 perawat yang tanggap akan keluhan pasien dengan baik dan 28,3 kurang baik .
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Ketanggapan Perawat Terhadap Pasien di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Ketanggapan F
Kurang Baik 15
28.3 Baik 38
71.7 Jumlah
53 100,0
4.2.7. Kepuasan Pasien
Dari hasil wawancara dengan pasien dengan menggunakan kuisioner dengan 5 pertanyaan diketahui bahwa 60,4 pasien merasa puas
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
dengan pelayanan perawat di RSU Sigli namun masih ada yang merasakan kurang puas yaitu 39,6 .
Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Perawat di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Kepuasan F
Kurang Puas 21
39.6 Puas 32
60.4 Jumlah
53 100.0
4.3. Analisis Bivariat
Hasil analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen perhatian perawat, realibilitas pelayanan perawatan,
interaksi antara perawat dengan pelanggan, kemudahan pelanggan, pengenalan akan pasien dan ketanggapan perawatan dengan variabel
dependen kepuasan pasien. Dalam penelitian ini digunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan 95. Pada analisa bivariat ini
pengujian dilakukan secara berturut-turut untuk melihat hubungan masing- masing variabel independen dengan variabel dependen.
4.3.1. Hubungan Perhatian Perawat Dengan Kepuasan Pasien .
Hasil analisis hubungan antara perhatian perawat dengan kepuasan pasien terlihat bahwa pasien yang merasa bahwa perhatian yang diberikan
perawat dalam kategori baik, berjumlah 26 orang 81,3 yang merasakan kepuasan, pasien yang merasa bahwa perhatian yang diberikan
perawat dalam kategori kurang baik sebanyak 10 orang 47,6 merasa
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
kurang puas. Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perhatian perawat dengan kepuasan pasien p 0,05. Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 4.8. Hubungan Perhatian Perawat Terhadap Pasien Dengan Kepuasan Pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Perhatian Kepuasan
Kurang Baik
Jumlah P
Kurang 10 47,6
11 52,4 21 100
Baik 6 18,7
26 81,2 32 100
0,035 Jumlah
16 37
53 100
4.3.2. Hubungan Reliabilitas Perawat Dengan Kepuasan Pasien.
Setelah dilakukan analisis hubungan antara variabel reliabilitas perawat dengan kepuasan pasien terlihat bahwa pasien yang merasa
bahwa reabilitas perawat termasuk kategori baik, berjumlah 23 orang 71,9 yang merasa puas, pasien yang merasa reabilitas pasien dalam
kategori kurang diketahi 12 orang 57,1 merasa kurang puas. Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara reliabilitas
perawat dengan kepuasan pasien P 0,05. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 4.9. Hubungan Reliabilitas Perawat Terhadap Pasien Dengan Kepuasan Pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Reliabilitas Kepuasan
Kurang Baik
Jumlah P
Kurang 12 57,1
9 42,9 21 100
Baik 9 28,1
23 71,9 32 100
0,047 Jumlah
21 32
53 100
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
4.3.3. Hubungan Interaksi Perawat Dengan Kepuasan Pasien.
Analisis hubungan antara interaksi perawat dengan kepuasan pasien maka diketahui bahwa pasien yang merasa bahwa perawat
melakukan interaksi dengan pasien dalam kategori baik berjumlah 19 orang 59,4 yang merasa puas, pasien yang mempunyai merasa bahwa
interaksi yang dilakukan perawat kurang baik diketahui 16 orang 76,2 merasa kurang puas. P 0.05 menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara interaksi perawat dengan kepuasan pasien. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10. Hubungan Interaksi Perawat Terhadap Pasien Dengan Kepuasan Pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Interaksi Kepuasan
Kurang Baik
Jumlah P
Kurang 16 76,2
5 23,8 21 100
Baik 13 40,6
19 59,4 32 100
0,013 Jumlah
29 24
53 100
4.3.4. Hubungan Kemudahan Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien.
Hasil analisis hubungan antara kemudahan yang dirasakan pasien dalam pelayanan dengan kepuasan pasien terlihat bahwa pasien yang
merasa bahwa kemudahan yang diberikan oleh perawat dalam kategori baik , berjumlah 25 orang 78,1 yang merasakan kepuasan, pasien yang
merasa bahwa kemudahan yang diberikan perawat dalam kategori kurang baik sebanyak 11 orang 52,4 merasa kurang puas. Hasil uji
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemudahan
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
dengan kepuasan pasien p 0,05. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 4.11. Hubungan Kemudahan Pelayanan Terhadap Pasien Dengan Kepuasan pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Kemudahan Kepuasan
Kurang Baik
Jumlah P
Kurang 11 52,4
10 47,6 21 100
Baik 7 21,9
25 78,1 32 100
0,023 Jumlah
18 35
53 100
4.3.5. Hubungan Kemampuan
Perawat Mengenal Pasien Dengan Kepuasan Pasien.
Setelah dilakukan analisis hubungan antara variabel pengenalan perawat dengan masalah pelanggan dengan kepuasan pasien terlihat
bahwa pasien yang merasa bahwa reliabilitas perawat termasuk kategori baik , berjumlah 23 orang 71,9 yang merasa puas, pasien yang merasa
reabilitas pasien dalam kategori kurang diketahi 12 orang 57,1 merasa kurang puas. Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara realibilitas perawat dengan kepuasan pasien P 0,05. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.12 di bawah ini.
Tabel 4.12. Hubungan Kemampuan Perawat Mengenal Pasien Dengan Kepuasan Pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Mengenal Pasien Kepuasan
Kurang Baik
Jumlah P
Kurang 11 52,4
10 47,6 21 100
Baik 4 12,5
28 87,5 32 100
0,002 Jumlah
15 38
53 100
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
4.3.6. Hubungan Ketanggapan Perawat Dengan Kepuasan Pasien.
Analisis hubungan antara ketanggapan perawat dengan kepuasan pasien maka diketahui bahwa pasien yang merasa bahwa perawat tanggap
terhadap kebutuhan pasien dalam kategori baik berjumlah 27 orang 84,4 yang merasa puas, pasien yang mempunyai merasa bahwa ketanggapan
perawat kurang baik 10 orang 47,6 merasa kurang puas. P 0.05 menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketaggapan
perawat dengan kepuasan pasien. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 4.13. Hubungan Ketanggapan Perawat Terhadap Pasien Dengan Kepuasan Pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008
Ketanggapan Kepuasan
Kurang Baik
Jumlah P
Kurang 10 47,6
1152,4 21 100
Baik 5 15,6
2784,4 32 100
0,014 Jumlah
15 38
53 100
4.4. Analisis Multivariat
Analisis multivariat untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh dengan regresi logistik. Tahap pertama adalah dengan melakukan pemilihan
model untuk uji multivariat. Variabel yang mempunyai p 0.25 dimasukkan menjadi model.
Berdasarkan hasil analisi bivariat ke 6 variabel meunjukkan hasil p 0,25, seperti terlihat pada Tabel berikut :
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
Tabel 4.14. Analisa Multivariat Perhatian, Relialibilitas, Interaksi, Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat
Terhadap Kepuasan Pasien Di RSU Sigli, Tahun 2008
No. Variabel P
value 01. Perhatian
Perawat 0,035
02. Reliabilitas Perawat
0,047 03. Interaksi
Perawat 0,013
04. Kemudahan Pelayanan
0,023 05. Mengenal
Pasien 0,002
06. Ketanggapan Perawat
0,014 4.4.1. Pembuatan Faktor Penentu Kepuasan Pasien
Untuk mendapatkan faktor yang dominan semua kandidat dicobakan secara bersama-sama. Faktor yang terbaik akan dipertimbangkan dengan nilai p
value. Variabel yang tidak signifikan dikeluarkan satu-persatu mulai dari p value terbesar.
Tabel 4.15 Analisis Hubungan Perhatian, Relialibilitas, Interaksi, Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan
Pasien Di RSU Sigli, Tahun 2008
Variabel P value
PR 95 CI
Perhatian Perawat 0.602
1,807 0,195 - 16,717
Reabilitas Perawat 0,364
2,247 0,391 - 12,915
Interaksi Perawat 0,219
3,055 0,515 - 18,127
Kemudahan Pelayanan 0,044
5,920 1,047 - 33,474
Mengenal Pasien 0,004
14,879 2,330 - 95,027
Ketanggapan Perawat 0,040
6,830 1,094 - 42,642
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa ada beberapa variabel yang tidak
berhubungan dengan kepuasan pasien p 0,05, dengan demikian perlu dilakukan pengeluaran variabel satu persatu mulai dari p value terbesar. Dari
tabel 4.15 terlihat variabel perhatian mempunyai p value terbesar sehingga
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
analisis berikut tidak mengikut sertakan variabel perhatian perawat
Tabel 4.16 Analisis Hubungan Relialibilitas, Interaksi, Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien
Di RSU Sigli, Tahun 2008
Variabel P value
PR 95 CI
Reliabilitas Perawat 0,431
1,946 0,372 - 10,186
Interaksi Perawat 0,108
3,756 0,749 - 18,820
Kemudahan Pelayanan 0,026
6,719 10,252 - 36,060
Mengenal Pasien 0,004
14,410 2,314 - 89,756
Ketanggapan Perawat 0,033
7,212 1,171 - 44,400
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa variable reabilitas perawat mempuyai p value tertinggi dan angkanya diatas 0,05 sehingga dikeluarkan dalam analisis
berikutnya
Tabel 4.17 Analisis Hubungan Interaksi, Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien
Di RSU Sigli, Tahun 2008
Variabel P value
PR 95 CI
Interaksi Perawat 0,095
3,896 0,789 - 19,242
Kemudahan Pelayanan 0,031
5,813 1,174 - 28,773
Mengenal Pasien 0,002
16,917 2,854 - 100,292
Ketanggapan Perawat 0,019
8,634 1,426 - 52,278
Setelah dilakukan analisis masih terlihat variable yang mempunyai p value 0,05 yaitu interaksi perawat, sehingga variabel tersebut dikeluarkan dari model
Analisis berikutnya dengan tidak mengikut sertakan variabel interaksi perawat
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
Tabel 4.18 Analisis Hubungan Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien
Di RSU Sigli, Tahun 2008
Variabel P value
PR 95 CI
Kemudahan Pelayanan 0,014
7,356 1,510 - 35,842
Mengenal Pasien 0,002
15,839 2,851 - 88,004
Ketanggapan Perawat 0,007
9,849 1,879 - 51,624
4.4.2. Uji Interaksi Setelah diperoleh hasil variabel yang mempunyai hubungan dengan
kepuasan pasien, maka dilakukan uji interaksi antara variabel-variabel tersebut dalam hubungannya dengan kepuasan pasien.
Tabel 4.19 Uji Interaksi Hubungan Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien
Di RSU Sigli, Tahun 2008
Variabel P value
Kemudahan Pelayanan by Mengenal Pelanggan
0,781
Kemudahan Pelayanan by Ketanggapan Perawat
0,829
Mengenal Pasien by Ketanggapan Perawat
1,000 .
Pada Tabel 4.19 yang menunjukkan uji interaksi antara ketiga variable tersebut, semua interaksi menghasilkan p value 0,05 yang artinya dalam
hubunganya dengan kepuasan pasien ketiga variable tidak saling berinteraksi. 4.4.3.
Faktor Penentu yang Berhubungan dan Dominan dengan Kepuasan Pasien Setelah melalui tahapan-tahapan dalam uji multivariat didapat hasil
faktor penentunya seperti terlihat pada tabel.
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
Tabel 4.20. Analisis Multivariat Regresi Logistik Antara Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien
Di RSU Sigli, Tahun 2008
Variabel B
P value RP
95 CI Kemudahan Pelayanan
1,995 0,014
7,356 1,510 - 35,842
Mengenal Pasien 2,762
0,002 15,839
2,851 - 88,004 Ketanggapan Perawat
2,287 0,007
9,849 1,879 - 51,624
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa dari ketiga variabel yang diduga berhubungan dengan kepuasan pasien di RSU Sigli, ternyata hanya tiga variabel
yang secara signifikan berhubungan dengan dengan kepuasan pasien yaitu
kemudahan, pengenalan dan ketanggapan perawat . Pasien yang merasa bahwa
perawat melakukan pengenalan akan masalah pasien dengan baik berpeluang merasa puas sebesar 15,839 kali CI 95 : 1,510 – 35,842 dibandingkan dengan
pasien yang merasa bahwa perawat melakukan pengenalan akan masalah pasien dengan kurang baik setelah dikontrol variabel kemudahan dan ketanggapan
perawat. Pasien yang merasa perawat tanggap terhadap keluhan pasien berpeluang merasakan kepuasan sebesar 9,848 kali dibandingkan dengan yang
merasa bahwa perawat kurang tanggap setelah dikontrol kemudahan dan pengenalan pelanggan. Pasien yang merasa kemudahan yang diperoleh dalam
kategori baik berpeluang merasakan kepuasan sebesar 7,356 kali dibandingkan dengan yang merasa bahwa kemudahan yang di peroleh dalam kategori kurang
baik setelah dikontrol variabel pengenalan pelanggan dan ketanggapan perawat. Dari hasil analisis ternyata variabel yang paling berpengaruh dalam
Kepuasan pasien di RSU Sigli adalah variabel kemampuan perawat mengenal masalah pasien.
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Kepuasan Pasien
Di RSU Sigli pasien dilayani sebagai pasien rawat inap dan pasien rawat jalan. Jumlah rata-rata pasien di RSU Sigli tiap bulan selain ruang
anak dan ICU selama tahun 2007 sebanyak 718 orang. Responden dalam penelitian ini dilakukan terhadap 53 pasien. Dari 53 pasien tersebut, 60,4
merasa pasien merasa puas dengan pelayanan yang diterima di rumah sakit namun masih ada pasien yang kurang puas yaitu 39,6. Banyak faktor yang
menentukan kepuasan pasien. Pasien yang merasa puas akan kembali lagi memanfaatkan pelayanan rumah sakit jika mereka membutuhkannya.
5.2. Hubungan Perhatian Perawat Dengan Kepuasan Pasien
Berdasarkan hasil uji statistik pada bab terdahulu diketahui ada hubungan yang signifikan antara perhatian yang diberikan perawat pada
pasien dengan kepuasan yang dirasakan pasien di RSU Sigli. Tanggapan pasien terhadap perhatian yang diberikan perawat dalam melayani mereka,
81,3 mengatakan perawat di RSU Sigli memberikan perhatian dengan baik dan 47,6 perawat tidak mampu memberikan perhatian dengan baik.
Angka diatas menunjukkan cara menjalankan tugas yang kurang memuaskan karena seharusnya seluruh perawat diharapkan memberi
perhatain yang baik kepada pasien dalam rangka pemulihannya. Masih ada
Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009