Deskripsi Wilayah Penelitian Analisis Multivariat

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian

Rumah Sakit Umum RSU Sigli adalah Rumah Sakit Daerah milik Pemerintah Kabupaten Pidie. Qanun Kabupaten Pidie No.35 Tahun 2002 tanggal 20 Agustus menetapkan perubahan organisasi dan tata kerja yang diberi nama Badan pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli yang disingkat BPK-RSU Sigli. BPK-RSU Sigli merupakan rumah sakit rujukan di Kabupaten Pidie dan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa kesehatan. BPK-RSU Sigli dipimpin oleh 1 orang Direktur dengan jenjang jabatan Eselon IIa, dibantu oleh 1 orang Sekretaris Badan, 4 Kepala Bidang dengan jabatan eselon IIIa. Masing-masing Kepala Bidang dibantu oleh kepala Sub.bagian yang berjumlah 3 orang dengan jenjang jabatan eselon IVa. Untuk kegiatan fungsional pelayanan kesehatan rumah sakit, direktur saat ini mengangkat 10 kepala instalasi, 9 kepala poliklinik dan 10 kepala ruang rawatan.

4.2. Distribusi Responden

Analisis ini bertujuan untuk melihat distribusi dari seluruh variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen yaitu perhatian Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009 perawat, realiabilitas pelayanan perawatan, interaksi antara perawat dengan pelanggan, kemudahan pelanggan, pengenalan akan pasien dan ketanggapan perawatan dan variabel dependen adalah kepuasan pasien.

4.2.1. Perhatian Perawat Terhadap Pasien

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 53 orang responnden diketahui 69,8 merasakan bahwa perhatian yang diberikan perawat dalam kategori baik sedangkan 30,2 responden merasakan kurang baik. Tabel 4.1 menunjukkan distribusi responden berdasarkan tanggapannya akan perhatian perawat. Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Perhatian Perawat Terhadap Pasien di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Perhatian F Kurang Baik 16 30.2 Baik 37 69.8 Jumlah 53 100,0

4.2.2. Reliabilitas Pelayanan Keperawatan

Untuk melihat mengetahui reliabilitas perawat dalam penyembuhan pasien, maka di berikan 6 pertanyaan kepada pasien, dengan jawaban ya atau tidak . Realiabilitas perawat dibagi dalam dua kategori yaitu baik dan kurang. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden diketahui bahwa 60,4 realiabilitas perawat baik dan 39,6 kurang. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2. Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009 Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Reliabilitas Perawat Terhadap Pasien di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Reliabilitas F Kurang Baik 21 39.6 Baik 32 60.4 Jumlah 53 100,0

4.2.3. Interaksi Perawat Dengan Pasien

Interaksi perawat dengan pelanggan diketahui 45,3 perawat yang berinteraksi dengan baik dan 54,7 kurang baik . Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Interaksi Perawat Terhadap Pasien di RSU Sigli Tahun 2008 Interaksi F Kurang Baik 29 54.7 Baik 24 45.3 Jumlah 53 100,0

4.2.4. Kemudahan Pasien

Berdasarkan hasil wawancara dengan 53 pasien, 66 merasakan bahwa kemudahan yang mereka dapatkan sebagai pasien di RSU Sigli dalam kategori baik dan 34 merasakan kurang baik. Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Kemudahan Pasien di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Kemudahan F Kurang Baik 18 34 Baik 35 66 Jumlah 53 100 Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009

4.2.5. Pengenalan Pasien

71,7 merasakan bahwa perawat mengenal masalah mereka dengan baik sedangkan 28,3 responden merasakan kurang baik. Tabel 4.5 menunjukkan distribusi responden berdasarkan penilaian mereka tentang pengenalan perawat akan masalah pasien.. Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pengenalan Perawat Terhadap Pasien di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Pengenalan F Kurang Baik 15 28.3 Baik 38 71.7 Jumlah 53 100,0

4.2.6. Ketanggapan Perawat

Ketanggapan perawat dengan pelanggan diketahui 71,7 perawat yang tanggap akan keluhan pasien dengan baik dan 28,3 kurang baik . Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Ketanggapan Perawat Terhadap Pasien di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Ketanggapan F Kurang Baik 15 28.3 Baik 38 71.7 Jumlah 53 100,0

4.2.7. Kepuasan Pasien

Dari hasil wawancara dengan pasien dengan menggunakan kuisioner dengan 5 pertanyaan diketahui bahwa 60,4 pasien merasa puas Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009 dengan pelayanan perawat di RSU Sigli namun masih ada yang merasakan kurang puas yaitu 39,6 . Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Perawat di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Kepuasan F Kurang Puas 21 39.6 Puas 32 60.4 Jumlah 53 100.0

4.3. Analisis Bivariat

Hasil analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen perhatian perawat, realibilitas pelayanan perawatan, interaksi antara perawat dengan pelanggan, kemudahan pelanggan, pengenalan akan pasien dan ketanggapan perawatan dengan variabel dependen kepuasan pasien. Dalam penelitian ini digunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan 95. Pada analisa bivariat ini pengujian dilakukan secara berturut-turut untuk melihat hubungan masing- masing variabel independen dengan variabel dependen.

4.3.1. Hubungan Perhatian Perawat Dengan Kepuasan Pasien .

Hasil analisis hubungan antara perhatian perawat dengan kepuasan pasien terlihat bahwa pasien yang merasa bahwa perhatian yang diberikan perawat dalam kategori baik, berjumlah 26 orang 81,3 yang merasakan kepuasan, pasien yang merasa bahwa perhatian yang diberikan perawat dalam kategori kurang baik sebanyak 10 orang 47,6 merasa Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009 kurang puas. Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perhatian perawat dengan kepuasan pasien p 0,05. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 4.8. Hubungan Perhatian Perawat Terhadap Pasien Dengan Kepuasan Pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Perhatian Kepuasan Kurang Baik Jumlah P Kurang 10 47,6 11 52,4 21 100 Baik 6 18,7 26 81,2 32 100 0,035 Jumlah 16 37 53 100

4.3.2. Hubungan Reliabilitas Perawat Dengan Kepuasan Pasien.

Setelah dilakukan analisis hubungan antara variabel reliabilitas perawat dengan kepuasan pasien terlihat bahwa pasien yang merasa bahwa reabilitas perawat termasuk kategori baik, berjumlah 23 orang 71,9 yang merasa puas, pasien yang merasa reabilitas pasien dalam kategori kurang diketahi 12 orang 57,1 merasa kurang puas. Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara reliabilitas perawat dengan kepuasan pasien P 0,05. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 4.9. Hubungan Reliabilitas Perawat Terhadap Pasien Dengan Kepuasan Pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Reliabilitas Kepuasan Kurang Baik Jumlah P Kurang 12 57,1 9 42,9 21 100 Baik 9 28,1 23 71,9 32 100 0,047 Jumlah 21 32 53 100 Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009

4.3.3. Hubungan Interaksi Perawat Dengan Kepuasan Pasien.

Analisis hubungan antara interaksi perawat dengan kepuasan pasien maka diketahui bahwa pasien yang merasa bahwa perawat melakukan interaksi dengan pasien dalam kategori baik berjumlah 19 orang 59,4 yang merasa puas, pasien yang mempunyai merasa bahwa interaksi yang dilakukan perawat kurang baik diketahui 16 orang 76,2 merasa kurang puas. P 0.05 menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara interaksi perawat dengan kepuasan pasien. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.10. Hubungan Interaksi Perawat Terhadap Pasien Dengan Kepuasan Pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Interaksi Kepuasan Kurang Baik Jumlah P Kurang 16 76,2 5 23,8 21 100 Baik 13 40,6 19 59,4 32 100 0,013 Jumlah 29 24 53 100

4.3.4. Hubungan Kemudahan Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien.

Hasil analisis hubungan antara kemudahan yang dirasakan pasien dalam pelayanan dengan kepuasan pasien terlihat bahwa pasien yang merasa bahwa kemudahan yang diberikan oleh perawat dalam kategori baik , berjumlah 25 orang 78,1 yang merasakan kepuasan, pasien yang merasa bahwa kemudahan yang diberikan perawat dalam kategori kurang baik sebanyak 11 orang 52,4 merasa kurang puas. Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemudahan Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009 dengan kepuasan pasien p 0,05. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 4.11. Hubungan Kemudahan Pelayanan Terhadap Pasien Dengan Kepuasan pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Kemudahan Kepuasan Kurang Baik Jumlah P Kurang 11 52,4 10 47,6 21 100 Baik 7 21,9 25 78,1 32 100 0,023 Jumlah 18 35 53 100

4.3.5. Hubungan Kemampuan

Perawat Mengenal Pasien Dengan Kepuasan Pasien. Setelah dilakukan analisis hubungan antara variabel pengenalan perawat dengan masalah pelanggan dengan kepuasan pasien terlihat bahwa pasien yang merasa bahwa reliabilitas perawat termasuk kategori baik , berjumlah 23 orang 71,9 yang merasa puas, pasien yang merasa reabilitas pasien dalam kategori kurang diketahi 12 orang 57,1 merasa kurang puas. Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara realibilitas perawat dengan kepuasan pasien P 0,05. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.12 di bawah ini. Tabel 4.12. Hubungan Kemampuan Perawat Mengenal Pasien Dengan Kepuasan Pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Mengenal Pasien Kepuasan Kurang Baik Jumlah P Kurang 11 52,4 10 47,6 21 100 Baik 4 12,5 28 87,5 32 100 0,002 Jumlah 15 38 53 100 Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009

4.3.6. Hubungan Ketanggapan Perawat Dengan Kepuasan Pasien.

Analisis hubungan antara ketanggapan perawat dengan kepuasan pasien maka diketahui bahwa pasien yang merasa bahwa perawat tanggap terhadap kebutuhan pasien dalam kategori baik berjumlah 27 orang 84,4 yang merasa puas, pasien yang mempunyai merasa bahwa ketanggapan perawat kurang baik 10 orang 47,6 merasa kurang puas. P 0.05 menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketaggapan perawat dengan kepuasan pasien. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 4.13. Hubungan Ketanggapan Perawat Terhadap Pasien Dengan Kepuasan Pasien Di BPK RSU Sigli Tahun 2008 Ketanggapan Kepuasan Kurang Baik Jumlah P Kurang 10 47,6 1152,4 21 100 Baik 5 15,6 2784,4 32 100 0,014 Jumlah 15 38 53 100

4.4. Analisis Multivariat

Analisis multivariat untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh dengan regresi logistik. Tahap pertama adalah dengan melakukan pemilihan model untuk uji multivariat. Variabel yang mempunyai p 0.25 dimasukkan menjadi model. Berdasarkan hasil analisi bivariat ke 6 variabel meunjukkan hasil p 0,25, seperti terlihat pada Tabel berikut : Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009 Tabel 4.14. Analisa Multivariat Perhatian, Relialibilitas, Interaksi, Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di RSU Sigli, Tahun 2008 No. Variabel P value 01. Perhatian Perawat 0,035 02. Reliabilitas Perawat 0,047 03. Interaksi Perawat 0,013 04. Kemudahan Pelayanan 0,023 05. Mengenal Pasien 0,002 06. Ketanggapan Perawat 0,014 4.4.1. Pembuatan Faktor Penentu Kepuasan Pasien Untuk mendapatkan faktor yang dominan semua kandidat dicobakan secara bersama-sama. Faktor yang terbaik akan dipertimbangkan dengan nilai p value. Variabel yang tidak signifikan dikeluarkan satu-persatu mulai dari p value terbesar. Tabel 4.15 Analisis Hubungan Perhatian, Relialibilitas, Interaksi, Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di RSU Sigli, Tahun 2008 Variabel P value PR 95 CI Perhatian Perawat 0.602 1,807 0,195 - 16,717 Reabilitas Perawat 0,364 2,247 0,391 - 12,915 Interaksi Perawat 0,219 3,055 0,515 - 18,127 Kemudahan Pelayanan 0,044 5,920 1,047 - 33,474 Mengenal Pasien 0,004 14,879 2,330 - 95,027 Ketanggapan Perawat 0,040 6,830 1,094 - 42,642 Tabel 4.15 menunjukkan bahwa ada beberapa variabel yang tidak berhubungan dengan kepuasan pasien p 0,05, dengan demikian perlu dilakukan pengeluaran variabel satu persatu mulai dari p value terbesar. Dari tabel 4.15 terlihat variabel perhatian mempunyai p value terbesar sehingga Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009 analisis berikut tidak mengikut sertakan variabel perhatian perawat Tabel 4.16 Analisis Hubungan Relialibilitas, Interaksi, Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di RSU Sigli, Tahun 2008 Variabel P value PR 95 CI Reliabilitas Perawat 0,431 1,946 0,372 - 10,186 Interaksi Perawat 0,108 3,756 0,749 - 18,820 Kemudahan Pelayanan 0,026 6,719 10,252 - 36,060 Mengenal Pasien 0,004 14,410 2,314 - 89,756 Ketanggapan Perawat 0,033 7,212 1,171 - 44,400 Tabel 4.16 menunjukkan bahwa variable reabilitas perawat mempuyai p value tertinggi dan angkanya diatas 0,05 sehingga dikeluarkan dalam analisis berikutnya Tabel 4.17 Analisis Hubungan Interaksi, Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di RSU Sigli, Tahun 2008 Variabel P value PR 95 CI Interaksi Perawat 0,095 3,896 0,789 - 19,242 Kemudahan Pelayanan 0,031 5,813 1,174 - 28,773 Mengenal Pasien 0,002 16,917 2,854 - 100,292 Ketanggapan Perawat 0,019 8,634 1,426 - 52,278 Setelah dilakukan analisis masih terlihat variable yang mempunyai p value 0,05 yaitu interaksi perawat, sehingga variabel tersebut dikeluarkan dari model Analisis berikutnya dengan tidak mengikut sertakan variabel interaksi perawat Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009 Tabel 4.18 Analisis Hubungan Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di RSU Sigli, Tahun 2008 Variabel P value PR 95 CI Kemudahan Pelayanan 0,014 7,356 1,510 - 35,842 Mengenal Pasien 0,002 15,839 2,851 - 88,004 Ketanggapan Perawat 0,007 9,849 1,879 - 51,624 4.4.2. Uji Interaksi Setelah diperoleh hasil variabel yang mempunyai hubungan dengan kepuasan pasien, maka dilakukan uji interaksi antara variabel-variabel tersebut dalam hubungannya dengan kepuasan pasien. Tabel 4.19 Uji Interaksi Hubungan Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di RSU Sigli, Tahun 2008 Variabel P value Kemudahan Pelayanan by Mengenal Pelanggan 0,781 Kemudahan Pelayanan by Ketanggapan Perawat 0,829 Mengenal Pasien by Ketanggapan Perawat 1,000 . Pada Tabel 4.19 yang menunjukkan uji interaksi antara ketiga variable tersebut, semua interaksi menghasilkan p value 0,05 yang artinya dalam hubunganya dengan kepuasan pasien ketiga variable tidak saling berinteraksi. 4.4.3. Faktor Penentu yang Berhubungan dan Dominan dengan Kepuasan Pasien Setelah melalui tahapan-tahapan dalam uji multivariat didapat hasil faktor penentunya seperti terlihat pada tabel. Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009 Tabel 4.20. Analisis Multivariat Regresi Logistik Antara Kemudahan, Pengenalan dan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di RSU Sigli, Tahun 2008 Variabel B P value RP 95 CI Kemudahan Pelayanan 1,995 0,014 7,356 1,510 - 35,842 Mengenal Pasien 2,762 0,002 15,839 2,851 - 88,004 Ketanggapan Perawat 2,287 0,007 9,849 1,879 - 51,624 Tabel 4.19 menunjukkan bahwa dari ketiga variabel yang diduga berhubungan dengan kepuasan pasien di RSU Sigli, ternyata hanya tiga variabel yang secara signifikan berhubungan dengan dengan kepuasan pasien yaitu kemudahan, pengenalan dan ketanggapan perawat . Pasien yang merasa bahwa perawat melakukan pengenalan akan masalah pasien dengan baik berpeluang merasa puas sebesar 15,839 kali CI 95 : 1,510 – 35,842 dibandingkan dengan pasien yang merasa bahwa perawat melakukan pengenalan akan masalah pasien dengan kurang baik setelah dikontrol variabel kemudahan dan ketanggapan perawat. Pasien yang merasa perawat tanggap terhadap keluhan pasien berpeluang merasakan kepuasan sebesar 9,848 kali dibandingkan dengan yang merasa bahwa perawat kurang tanggap setelah dikontrol kemudahan dan pengenalan pelanggan. Pasien yang merasa kemudahan yang diperoleh dalam kategori baik berpeluang merasakan kepuasan sebesar 7,356 kali dibandingkan dengan yang merasa bahwa kemudahan yang di peroleh dalam kategori kurang baik setelah dikontrol variabel pengenalan pelanggan dan ketanggapan perawat. Dari hasil analisis ternyata variabel yang paling berpengaruh dalam Kepuasan pasien di RSU Sigli adalah variabel kemampuan perawat mengenal masalah pasien. Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Kepuasan Pasien

Di RSU Sigli pasien dilayani sebagai pasien rawat inap dan pasien rawat jalan. Jumlah rata-rata pasien di RSU Sigli tiap bulan selain ruang anak dan ICU selama tahun 2007 sebanyak 718 orang. Responden dalam penelitian ini dilakukan terhadap 53 pasien. Dari 53 pasien tersebut, 60,4 merasa pasien merasa puas dengan pelayanan yang diterima di rumah sakit namun masih ada pasien yang kurang puas yaitu 39,6. Banyak faktor yang menentukan kepuasan pasien. Pasien yang merasa puas akan kembali lagi memanfaatkan pelayanan rumah sakit jika mereka membutuhkannya.

5.2. Hubungan Perhatian Perawat Dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan hasil uji statistik pada bab terdahulu diketahui ada hubungan yang signifikan antara perhatian yang diberikan perawat pada pasien dengan kepuasan yang dirasakan pasien di RSU Sigli. Tanggapan pasien terhadap perhatian yang diberikan perawat dalam melayani mereka, 81,3 mengatakan perawat di RSU Sigli memberikan perhatian dengan baik dan 47,6 perawat tidak mampu memberikan perhatian dengan baik. Angka diatas menunjukkan cara menjalankan tugas yang kurang memuaskan karena seharusnya seluruh perawat diharapkan memberi perhatain yang baik kepada pasien dalam rangka pemulihannya. Masih ada Kamaruzzaman : Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008, 2009

Dokumen yang terkait

Determinan Kepuasan Pasien Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manan Simatupang Kisaran

2 96 60

Hubungan Kepuasan Ibu Terhadap Pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum Di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam 2008.

11 63 63

Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan Dan Karakteristik Organisasi Terhadap Motivasi Perawat Dalam Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008

6 55 136

Pengaruh Iur Biaya Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Askes Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Tahun 2009

2 47 152

Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Estomihi Medan

1 41 60

Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Spesialistik Empat Dasar terhadap Kepuasan Pasien Rawat inap Di Badan Pelayanan Kesehatan RSU. Sigli Tahun 2007

0 35 69

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI BADAN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAGELANG

1 10 10

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

0 6 14

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

0 4 17

Pengaruh Mutu Pelayanan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli Kabupaten NiasTahun 2014

0 0 18