Lahan Bukan Sawah GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA
                                                                                manusia  yang  dimilikinya.  Oleh  karena  itu  besarnya  nilai  PDRB  dari  suatu wilayah  akan  sangat  tergantung  pada  kedua  faktor  tersebut,  sehingga  dengan
beragamnya kondisi dan keterbatasan dari kedua faktor  di atas menyebabkan nilai PDRB  bervariasi  antar  daerah.  PDRB  merupakan  ukuran  produktivitas  wilayah
yang  paling  umum  dan  paling  dapat  diterima  secara luas  sebagai  standar  ukuran pembangunan  suatu  wilayah,  sehingga  walaupun  dianggap  memiliki  berbagai
kelemahan tetapi PDRB ini merupakan tolak ukur yang paling operasional karena tidak ada satu wilayah pun yang tidak melakukan pengukuran nilai PDRB.
Laju    pertumbuhan    ekonomi    Kabupaten    Majalengka    dapat  dilihat  dari laju  PDRB  atas  dasar  harga konstan  yang  mengalami  peningkatan,  nilai  ini
menunjukan    terjadinya    peningkatan    produk    yang    dihasilkan    dibandingkan tahun    sebelumnya.  Stuktur    perekonomian    Kabupaten    Majalengka    yang
digambarkan  oleh    distribusi    PDRB    atas    dasar    harga    berlaku    menunjukan bahwa  sektor  pertanian  merupakan  sektor  yang  masih  dominan  dan  menjadi
andalan    dalam    memberikan    nilai    tambah    PDRB    Kabupaten    Majalengka, dimana  kontribusi  yang  diberikan  sektor  ini  cukup  besar.
Produk  Domestik  Regional  Bruto  PDRB  Kabupaten  Majalengka  atas dasar  harga  konstan  tahun  2000  pada  kurun  waktu  tahun  2006-2009  mengalami
kenaikan  setiap  tahunnya.  Hal  ini  didukung  oleh  kenaikan  hampir  semua  sektor lapangan  usaha  dengan  dominasi  sektor  pertanian  diikuti  sektor  perdagangan,
hotel  dan  restoran  serta  sektor industri  pengolahan.  Pada tahun  2006  PDRB  atas dasar  harga  konstan  tahun  2000  mencapai  Rp.  3.686.235.930.000,  tahun  2007
sebesar Rp.3.865.690.520.000,
dan pada
tahun 2008
sebesar Rp.
4.041.007.620.000 serta pada tahun 2009 sebesar Rp.  4.225.926.070.000. Selanjutnya  Produk  Domestik  Regional  Bruto  PDRB  per  kapita
Kabupaten  Majalengka  atas  dasar  harga  konstan  tahun  2000  setiap  tahun mengalami  kenaikan  dari  Rp.  3.126.217,78  pada  tahun  2006  menjadi  Rp.
3.502.046,13  pada  tahun  2009.  Kenaikan  PDRB  per  kapita  menunjukkan  bahwa kondisi  perekonomian  Kabupaten  Majalengka  meningkat,  sejalan  dengan  jumlah
penduduk  dan  keadaan  penduduk  pada  tahun  berjalan.  Gambaran  mengenai perkembangan  kontribusi  sektoral  dan  nilai  PDRB  per  kapita  Kabupaten
Majalengka atas dasar harga konstan dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13.  Perkembangan  Nilai PDRB  Kabupaten Majalengka  Atas Dasar  Harga Konstan Tahun 2000 dari Tahun 2006-2009 Dalam Jutaan Rupiah
No. LAPANGAN USAHA
SATUAN TAHUN
2006 2007
2008 2009
1 PDRB atas dasar harga
konstan thn 2000 Jutaan Rupiah
3.686.235,93 3.865.690,52
4.042.240,29 4.225.926,07
Pertanian Rp.000.000,00
1.046.430,59 1.093.907,26
1.133.648,71 1.184.973,86
28,39 28,30
28,05 28,04
Pertambangan dan Galian
Rp.000.000,00 150.590,75
159.586,22 166.138,45
162.266,80 4,09
4,13 4,11
3,84 Industri Pengolahan
Rp.000.000,00 624.229,78
657.996,42 691.093,64
724.330,61 16,93
17,02 17,10
17,14 Listrik, Gas, Air Bersih
Rp.000.000,00 24.480,32
26.149,82 27.540,86
28.810,27 0,66
0,68 0,68
0.68 Bangunan
Rp.000.000,00 165.831,17
175.415,37 185.168,46
195.870,28 4,50
4,54 4,58
4,63 Perdagangan, Hotel dan
Restoran Rp.000.000,00
724.540,91 756.470,52
797.726,94 838.517,68
19,66 19,57
19,73 19,84
Pengangkutan dan Komunikasi
Rp.000.000,00 238.842,61
250.435,89 260.476,07
271.937,70 6,48
6,48 6,44
6,43 Keuangan
Rp.000.000,00 205.604,05
219.085,84 229.950,10
240.097,63 5,58
5,67 5,69
5,68 Jasa
Rp.000.000,00 505.685,75
526.643,19 550.497,06
579.121,25 13,72
13,62 13,62
13,70 2
PDRB per Kapita Rp
3.126.217.78 3.253.430,66
3.377.492,37 3.502.046,13
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka Tahun 2010
Nilai  tambah  terbesar  bagi  PDRB  Kabupaten  Majalengka  pada  Tahun 2009 berasal dari sektor pertanian yaitu sebesar  1,184 trilyun rupiah atau sebesar
28,04    dimana  sebagian  besar  penduduk  berusaha  di  sektor  pertanian.  Sektor perdagangan  hotel  dan  restoran  memberikan  kontribusi  terbesar  kedua  yaitu
sebesar 838 milyar atau sebesar 19,84. Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar ketiga yaitu sebesar 724 milyar atau sebesar 17,14.
4.3.2.
Potensi Sektor-Sektor Ekonomi
Potensi  sektor-sektor  ekonomi  yang  dijelaskan  dalam  bahasan  ini  adalah potensi sektor-sektor ekonomi yang memiliki sumbangan terbesar terhadap PDRB
di  Kabupaten  Majalengka  yaitu  sektor  pertanian,  sektor  perdagangan,  hotel  dan restoran serta sektor industri pengolahan.
                