Sedangkan Parameter objektif berupa nilai kadar protein dan lemak condiment juga lebih diutamakan diantara parameter objektif yang lainnya.
Bobot dari setiap parameter diperoleh berdasarkan manipulasi matriks. Matriks diperoleh dari perbandingan nilai kepentingan antar parameter, kemudian
dikuadratkan. Nilai bobot diperoleh dari perbandingan antara hasil penjumlahan setiap baris matriks dengan nilai total hasil penjumlahan baris matriks. Nilai bobot
kemudian dikalikan dengan nilai rangking. Total nilai hasil perkalian antara nilai rangking dengan nilai bobot digunakan untuk menentukan condiment yang
terbaik. Total nilai yang tertinggi yang didapatkan dari hasil perkalian nilai bobot dan rangking, merupakan condiment terbaik pada penelitian pendahuluan.
3.6 Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian pendahuluan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor, yaitu konsentrasi ekstrak nenas
sebagai sumber enzim bromelin, terdiri dari 5 taraf, yaitu konsentrasi ekstrak nenas 0 , 5 , 10 , 15 , 20 vb dari daging kupang putih dengan ulangan
sebanyak 3 tiga kali. Model umum rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut Steel dan Torrie 1991.
Keterangan : Y
ij
= Nilai pengamatan untuk perlakuan ke-i, ulangan ke-j µ
= Rataan umum
σ
i
= Pengaruh perlakuan ke-i ε
ij
= Galat percobaan pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j i = Jumlah perlakuan konsentrasi ekstrak nenas yang berbeda
0, 5, 10, 15, 20 J = Ulangan
Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode analisis ragam dengan uji F tabel untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi ekstrak
nenas terhadap condiment. Perlakuan memberikan pengaruh nyata apabila
Y
ij
= µ + σ
i
+
ε
ij
F hitung lebih besar dari pada F tabel dengan derajat bebas tertentu pada taraf 0,05 Steel dan Torrie 1993. Selanjutnya dilakukan uji besarnya pengaruh dari
masing-masing taraf dengan menggunakan uji lanjut Tukey. Uji sensori skala hedonik digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaan
panelis terhadap produk yang dihasilkan. Data yang diperoleh dari uji sensori dianalisis dengan menggunakan statistik non parametrik dengan metode
uji Kruskal-Wallis dan apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Multiple
Comparison Steel
dan Torrie
1993. Model
matematika uji Kruskal-Wallis adalah:
Keterangan : n
i
= Banyaknya pengamatan dalam perlakuan R
i
= Jumlah rangking dalam perlakuan ke-i t
= Banyaknya pengamatan seri dan kelompok H
= H terkoreksi Apabila hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan hasil yang berbeda nyata
X
2
hitung dari X
2
tabel 0,05, selanjutnya dilakukan uji Multiple Compariso.
Keterangan :
R
i
= rata-rata nilai rangking perlakuan ke-i R
j
= rata-rata nilai rangking perlakuan ke-j k
= banyaknya ulangan n
= jumlah total data H = 12
∑ R
i 2
– 3 n+1 ; H = H n n+1 n
i
pembagi
Pembagi = 1 – T ; T = t-1 t t+1
n-1 n n+1
R
i
R
j
Z
α2p
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penelitian Pendahuluan