Penelitian Pendahuluan METODE PENELITIAN

27

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. BAHAN DAN ALAT

1. Bahan

Bahan yang digunakan adalah sludge dari Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL PG Jatitujuh dan bagasse dari hasil sisa produksi gula di stasiun penggilingan. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan kimia untuk analisis kompos, seperti kadar karbon C, kadar Nitrogen N, kadar Fosfor P 2 O 5 , kadar Kalium K 2 O, dan kandungan bahan organik. Bahan yang digunakan dari masing-masing prosedur analisa secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah peralatan untuk pengomposan dan alat analisis kompos yang terdiri atas gelas piala, tabung reaksi, pipet, cawan alumunium, labu ukur, cawan porselen, gelas ukur, erlenmeyer, kertas saring, labu kjeldhal, alat destilasi, buret, clean bench, aerator compressor inkubator goyang shaker cangkul, termometer, timbangan digital, penyaring 200 mesh, polybag, penggaris, sekop, pH meter, desikator, oven, penangas air, tanur, drum reaktor reaktor termodifikasi pipa paralon polimer spectronik 20 dan AAS Atomic Absorbance Spectrophotometer.

B. METODE PENELITIAN

1. Penelitian Pendahuluan

Pada penelitian pendahuluan dilakukan analisa karakterisasi bahan baku terhadap sludge dan bagasse untuk menentukan perbandingan bobot dan formulasi bahan. Pencampuran bahan organik yang kamba bulking agent untuk mendapatkan formulasi bahan yang tepat dan mempermudah proses co-composting. Hal tersebut untuk mendapatkan campuran nilai CN kedua bahan bisa sesuai dengan nilai CN bahan pengompos. Penentuan nilai CN dari pencampuran bagasse dengan sludge dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : Selanjutnya dilakukan persiapan bahan mulai dari formulasi bahan, sortasi bahan baku, sampai pencampuran dan penimbangan bahan baku. a Formulasi Bahan Co-Composting Basis dalam formulasi co-composting adalah 5 kg yang ditetapkan dengan menyesuaikan ukuran reaktor yang digunakan dan jenis bahan yang digunakan. Bagasse yang lebih bersifat kamba memerlukan volume yang lebih besar dengan berat bahan yang lebih sedikit. Penentuan formulasi dibedakan ke dalam tiga taraf yaitu sesuai pada Tabel 13. 28 Tabel 13. Tiga taraf formulasi co-composting bagasse dengan sludge Basis 5 kg b Persiapan Bahan Baku Sebelum dilakukan proses pengomposan, langkah awal yang disiapkan agar proses co-composting berjalan dengan baik adalah penyiapan bahan berupa bagasse dan sludge yang terdiri atas beberapa langkah seperti sortasi bahan dari benda asing, pengayakan penyaringan bahan agar memiliki ukuran partikel yang sesuai, penimbangan dengan basis 5 kg berat kering berdasarkan komposisi bagasse dan sludge yang telah ditetapkan, pencampuran kedua bahan agar tercampur merata homogen dan pengisian reaktor dengan bahan baku yang sudah dicampurkan. Setiap reaktor diisi dengan bahan seberat 5 kg, namun komposisi bahan berbeda sesuai penentuan formulasi co-composting. Beberapa langkah awal proses co-composting bagasse dengan sludge dapat dilihat pada Gambar 9. a b c d e Gambar 9. Langkah awal proses co-composting bagasse dengan sludge : a bahan baku, b pengayakan penyaringan c penimbangan, d pencampuran, dan e pengisian reaktor Formulasi Sludge Jumlah Bagasse kg Jumlah Sludge kg 5 25 3.75 1.25 50 2.5 2.5 29

2. Penelitian Utama