43
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Etika Profesi Dan Profesional Bekerja
Masalah keahlian di dalam suatau kegiatanpekerjaan dewasa ini, telah berkembang sehingga menuntut adanya keahlian untuk masing-masing
bidang pekerjaan. Perkembangan pekerjaan yang menjurus ke arah spesialisasi mensyaratkan adanya tenaga ahli. Semakin banyak spesialisasi di ciptakan dan
semakin banyak pula keahlian yang diperlukan sesuai tuntutan yang ada. Seorang pakar dalam bidang mesin tertentu, akan mampu memperkirakan dengan tepat
kerusakan pada sebuah mesin hanya karena mendengar suara mesinnya., tetapi seorang yang bukan pakarnya tidak dapat memperkirakan tanpa membongkar
lebih dahulu mesin tersebut. Dari contoh tersebut, dapat kita lihat perbedaan dalam eisiensi kerja. Sehubungan dengan hal tersebut maka factor yang sangat erat
hubungannya dengan keahlian adalah penempatan orang yang tepat pada suatu pekerjaan.
3. Disiplin
Disiplin erat hubungannya dengan kesadaran, sebab disiplin timbul dari kesadaran. Kesadaran memerlukan waktu lama dan agak sulit dilaksanakan, tetapi
disiplin dpat ditumbuhkan dalam waktu yang singkat dan pada awalnya dapat dipaksakan dengan suatu aturan. Di tempat kerja terdapat berbagai aturan yang
menuntut adanya disiplin pegawai dengan berbagai sanksinya. Usaha untuk menciptakan disiplin pada organisasi antara lain dilakukan melalui penyebaran
tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja prosedur yang sederhana tetapi memadai yang dapat diketahui dan dipahami oleh tiap karyawan sehingga
mereka bisa melaksanakan disiplin tersebut
Upaya lain yang perlu dilaksanakan adalah menciptakan keseimbangan antara kepentingan organisasi dengan kepentingan pribadi karyawan. Untuk dapat
menciptakan keseimbangan kepentingan tersebut, banyak hal perlu diperhatikan, misalnya gajipendapatan, penghargaan, pendidikan dan latihan, fasilitas, rekreasi,
dan hal-hal yang menyangkut segi kemanusiaan karyawan. Apabila upaya tersebut dapat diwujudkan dengan baik, maka disiplin organisasi dapat ditegakan dan
dipelihara sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan eisien.
e. Pedoman Eisiensi Kerja
Dalam rangka membantu menciptakan cara kerja yang eisien, diperlukan beberapa pedoman sebagai berikut;
a. Mengubah pekerjaan rutin atau pekerjaan otak menjadi pekerjaan otomatis.
b. Mengerjakan tangan untuk bekerja dengan tanpa bantuan mata c. Memiliki tempat tertentu untuk benda atau catatan
d. Menyimpan benda yang benar-benar penting saja.
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Etika Profesi Dan Profesional Bekerja
44
e. Bekerjalah menurut rencana untuk mencapai hasil f.
Menyusun pekerjaan menurut rangkaian kerja yang tepat. g. Membiasakan mengambil keputusan seketika.
h. Membiasakan memulai dan menyelesaikan pekerjaan seketika i.
Menggunakan catatan untuk membantu ingatan j.
Menggunakan tenaga lain atau pembantu untuk membantu menyelesaikan pekerjaan
f. Eisiensi Kerja di Kantor
Dalam menciptakan eisien kerja, sebaiknya ditekiti dan ditemukan tempat atau bagian-bagian yang sering mengalamai ineisiensi terlebih dahulu sehingga
eisiensi dapat diterapkan pada bagian-bagian yang mengalami ineisiensi tersebut. Dalam pekerjaan sehari-hari dikantor, umumnya ineisiensi terjadi dalam palat tulis
kantor dan pemeliharaan dan pemakaian barang kantor. Oleh karena itu, pada kedua bagian ini perlu diterapkan eisiensi.
Eisiensi dalam Pemakaian Alat tulis kantor
Eisiensi dalam pemakaian alat tulis kantor dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1. Jangan mudah membuang bahan, kecuali benar-benar tidak dapat digunakan
lagi. Contoh kertas yang terbuang percuma setiap hari karena kebiasaan membuang kertas padahal kertas tersebut masih bisa digunakan untuk
keperluan lain.
2. Memelihara alat kerja seperti computer sesuai dengan kemampuan, misalnya
dengan cara memakai alat kerja tersebut sesuai dengan tujuannya. 3.
Pakailah kertas konsep secara timbal balik. 4.
Pergunakan karbon dengan cermat 5.
Hindarkan membuat tembusan surat dan lainnya yang berlebihan. 6.
Menggandakan surat secukupnya saja.
Eisiensi dalam Pemeliharaan serta Pemakaian Barang Kantor
Pemeliharaan adalah merawat bendabarang agar bendabarang tetap berada dalam kondisi yang terbaik dalam hal pemanfaatannya sehingga diperoleh hasil
sesuai dengan fungsinya. Memelihara barang tidak bergerak lebih mudah daripada memelihara barang
yang bergerak, baik bergerak di tempat berupa mesin maupun bergerak dengan
45
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Etika Profesi Dan Profesional Bekerja
menempuh suatu jarak mobil, motor, sepeda dan lain-lain. Pemeliharaan barang bergerak membutuhkan keahlian khusus dan frekuensi pemeliharaannya melebihi
frekuensi barang yang bergerak. Artinya, frekuensi pemeliharaan barang yang bergerak lebih banyak dibandingkan barang tidak bergerak sehingga berpengaruh
terhadap besarnya biaya pemeliharaan. Untuk menanggulangi besarnya biaya pemeliharaan tersebut, perlu diketahui beberapa hal yang menyebabkan terjadinya
pemborosan dalam pemeliharaan barang sehingga meningkatkan jumlah biaya pemeliharaan, yaitu;
1. Kelengahan pengelolaan bahan atau alat dalam proses produksi.
2. Kelengahan dalam perlindungan barang terhadap udara, panas, debu, cairan
dan lain-lain. 3.
Cara penggunaan atau pengoperasian mesinalat yang tidak tepat. 4.
Pemakaian mesinbarang yang tidak sesuai dengan tujuan 5.
Pemakaian barang yang berlebihan dan kelebihan itu tidak dikembalikan atau dilaporkan.
6. Pemakaian yang kasar dan ceroboh
7. Kesalahan dalam batas kecepatan atau kemampuan.
8. Beban yang berlebih pada alat angkut yang menyebabkan alat cepat rusak.
9. Kelalaian pengurusan barang atau mesin yang tidak dipakai.
10. Kelalaian terhadap perbaikan kecil yang sebenarnya dapat dilakukan sendiri. 11. Penghapusan barang sebelum waktunya.
12. Hilangnya alat-alat kecil. 13. Kelambatan dalam system laporan jika terjadi kerusakan pada mesin.
g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Eisiensi Kerja