54 5
Tahap seminar dan ujian. Laporan yang sudah selesai dikonsep dilakukan sidang komisi pembimbing,
siap untuk diseminarkan dan ujian tertutup. Setelah perbaikan, maka dilakukan ujian terbuka.
4.3 Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam bentuk studi kasus, yakni di PPN Palabuhanratu. Dikatakan kasus karena hanya satu aspek yang diteliti yakni
terbatas pada pengembangan pelabuhan perikanan. Penelitian hanya dilakukan di Palabuhanratu yang sangat berbeda kondisinya dengan daerah lain, baik dari segi
ekonomi, sosial, budaya maupun karakteristik perairan dengan satu aspek penelitian dan juga merupakan hal yang sangat baru, yakni pengembangan
pelabuhan perikanan dengan konsep triptyque portuaire.
4.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan kualitatif baik sifatnya primer maupun sekunder. Pengambilan data primer dilakukan langsung
melalui observasi lapangan, pengisian kuesioner, wawancara, dokumentasi dan pengamatan langsung di lapangan. Parameter-parameter yang terdapat dalam
kuesioner adalah berdasarkan elemen-elemen dalam pendekatan triptyque portuaire yang meliputi foreland, fishing port dan hinterland. Data sekunder
diperoleh dari instansi-instansi terkait, studi pustaka dan sumber lainnya. Khusus untuk data operasional PPN Palabuhanratu didata sejak mulai operasionalnya PPN
Palabuhanratu yakni tahun 1993 sampai dengan tahun 2005. Jenis dan sumber data adalah:
1 Data yang berkaitan dengan pelabuhan perikanan fishing port:
1 Kondisi lahan darat dan perairan wilayah PPN Palabuhanratu, luas lahan yang tersedia di areal PPN Palabuhanratu yang digunakan untuk
pengembangan. 2 Kondisi fasilitas, yakni kondisi fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan
fasilitas penunjang: jenis, ukuran, tahun pembuatan, kondisi fisik, aktivitas pemeliharaan, penempatan fasilitas yang terdapat di PPN Palabuhanratu
serta lay out pelabuhan.
55 3 Tata letak fasilitas: alir aktivitas flow of activities, alir barang atau ikan
flow of goods dan alir manusia flow of human. 4 Data teknis: topografi, hidrometri, kondisi alam, sumber air bersih,
fasilitas penunjang di wilayah PPN Palabuhanratu. 5 Kondisi aktivitas perikanan: aktivitas pendaratan dan pembongkaran,
aktivitas pengolahan, aktivitas pemasaran, aktivitas pembinaan terhadap masyarakat nelayan di wilayah PPN Palabuhanratu.
6 Kondisi organisasi dan pengelolaan: kondisi SDM, layanan prima, pengelolaan.
7 Sistem peraturan dan kelembagaan: jenis aturan, bentuk kelembagaan. 2
Data dari wilayah hulu atau wilayah produksi foreland: 1 Alur pendaratan ikan.
2 Ketersediaan sumberdaya ikan dan daerah-daerah penangkapan yang dapat dijangkau oleh kapal-kapal ikan.
3 Kondisi pemanfaatan SDI. 4 Kondisi sarana produksi seperti kapal, alat tangkap, nelayan, dan bahan
melaut. 5 Kegiatan pemasaran ikan dari suatu pelabuhan perikanan ke daerah
pemasaran melalui laut. 6 Aktivitas pengendalian dan pengawasan SDI, termasuk penjualan ikan di
tengah laut ship to ship. 3
Data dari hilir atau wilayah distribusi hinterland: kondisi ikan yang didaratkan mutu, pasar dari komoditi perikanan yang didaratkan, kondisi
prasarana-sarana pendukung dan tingkat konsumsi. 4
Data aspek lingkungan, yakni sanitasi, kondisi keamanan, kondisi sosial politik dan budaya.
5 Data informasi dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan otonomi
daerah dan globalisasi dalam rangka pengembangan pelabuhan perikanan. misalnya tentang peraturan-peraturan daerah, kebijakan-kebijakan daerah,
RUTR daerah, rencana pengembangan akses jalan dan sarana perhubungan, permintaan ikan tingkat internasional, pemanfaatan sumberdaya ikan di laut di
atas 12 mil ZEEI dan laut internasional.
56 Langkah berikutnya adalah pengisian kuesioner oleh responden. Pemilihan
dan jumlah responden serta nara sumber dilakukan dengan sengaja purposive yaitu dengan mempertimbangkan bahwa nara sumber dan responden itu
memahami arti dan maksud serta arah pengembangan PPN Palabuhanratu. Pemilihan jumlah dan jenis responden telah mempertimbangkan keragaman
responden dan pengetahuan responden tentang pengembangan PPN Palabuhanratu. Responden yang digunakan berjumlah 29 orang yang berasal dari
staf Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, staf PPN Palabuhanratu, Kepala PPN Tanjung Pandan Belitung mantan staf PPN Palabuhanratu, staf Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi, pengurus KUD Mina, HNSI Kabupaten Sukabumi, investor, dan nelayan. Lampiran 1 memuat nama-nama dan
jabatan responden. Data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka dan studi literatur,
meliputi perpustakaan di lingkungan IPB Bogor, lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan, PPN Palabuhanratu, Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Sukabumi dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dan dari berbagai sumber data yang diperoleh secara perorangan.
4.5 Metode Pengambilan dan Analisis Data