Teknik Pengumpulan Data Uji Hipotesis

42 Prioritas Utama A Pertahankan Kepuasan B Prioritas Rendah C Berlebihan D ̅̅ = ∑ ̅ � �=1 � ̅̅ = ∑ ̅ � �=1 � Dimana: K = Banyaknya atribut yang mempengaruhi kepuasan pelanggan HARAPAN KONSUMEN KEPUASAN Y̅ Y̅̅ X̅̅ X̅ Gambar 3. Diagram Kartesius Keterangan: Kuadran A: Menunjukkan factor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajmen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan Sehingga mengecewakan tidak puas. 43 Kuadran B: Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib dipertahankannya. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. Kuadran C: Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. Kuadran D: Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan tetapi pelaksanaanya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.

I. Pengujian Teknik Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto 2003:73 validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Dalam melakukan pengukuran validitas digunakan rumus korelasi product moment: � = � ∑ XY − ∑ X ∑ Y √{ n ∑ − ∑ X X } { n ∑ − ∑ Y Y } 44 Keterangan: r xy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y n : Jumlah Sampel X : Skor variabel X Y : Skor variabel Y

2. Uji Reliabilitas

Dalam menguji reliablititas instrument ini hanya akan diuji butir-butir soal yang valid saja dan untuk mengujinya akan digunakan rumus Alpha, yaitu:                 2 1 2 11 1 1   b k k r Keterangan: r 11 = nilaireliabilitasinstrumen k = jumlah item  2 b  = jumlahvariansbutir 2 1  = varians total Umar, 2005:208 Selanjutnya untuk menginterpretasikan besarnya nilai realibilitas adalah: 0,800 sampai dengan 1,000 = Sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,799 = Tinggi 0,400 sampai dengan 0,599 = Cukup 0,200 sampai dengan 0,399 = Rendah 0,000 sampai dengan 0,199 = Sangat rendah Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan program SPSS 17.0 45 Maka didapat nilai yang menginterpretasikan sejauh mana tingkat ketepatan atau nilai ketepatan dari instrument pertanyaan.

J. Uji Hipotesis

a Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana adalah regresi linier di mana variabel yang terlibat di dalamnya hanya dua, yaitu variabel terikat y dan satu variabel bebas x. Bentuk persamaannya adalah: Y = a + Bx Keterangan: Y : variabel terikat X: variabel bebas a : intersep a = ∑ Y − b ∑ X n b : koefisien regresi slop � = n ∑ XY − ∑ X ∑ Y ∑ x 2 − ∑ x 2 b Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikan konstanta dari setiap variabel independent. Hipotesis yang diajukan adalah : -Ho : Koefisien regresi tidak signifikan. -Ha : Koefisien regresi signifikan. 46 Pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 90 dan derajat kebebasan 10 dengan df = n-k-I. Dasar pengambilan keputusannya yaitu: a. Jika t hittab maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Jika t hittab maka Ho ditolak dan Ha diterima. 47

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum BPJS

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BJPS merupakan salah satu program pemerintah pusat dibidang kesehatan yang resmi beroperasi per 1 Januari 2014. BPJS adalah Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNIPOLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa. 1. Jenis Pelayanan Kesehatan yang dijamin BPJS a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik mencakup: 1. Administrasi pelayanan 2. Pelayanan promotif dan preventif 3. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis 4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif 5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai 47 6. Transfusi darah sesuai kebutuhan medis 7. Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama 8. Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan mencakup: 1. Rawat jalan, meliputi: a Administrasi pelayanan b Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub spesialis c Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis d Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai e Pelayanan alat kesehatan implant f Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikas medis g Rehabilitasi medis h Pelayanan darah i Peayanan kedokteran forensik j Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan 2. Rawat Inap yang meliputi: a Perawatan inap non intensif b Perawatan inap di ruang intensif c Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri http:bpjs-kesehatan.go.idbpjsindex.phppagesdetail201412 diakses pada april 2015 48 2. Prosedur Pelayanan BPJS Agar biaya pengobatan sepenuhnya ditanggung pihak PBJS maka ada aturan atau prosedur yang harus di penuhi. 1. Mengikuti Prosedur Urutan Pengobatan: Saat pengguna BPJS sakit maka pertama harus berobat ke FASKES 1 Fasilitas Kesehatan 1 dalam hal ini meliputi Dokter Keluarga Puskesmas Setempat. Tidak bisa tiba-tiba langsung ke rumah sakit kecuali kondisi darurat seperti poin No-4 dibawah. Jika memaksakan diri langsung ke rumah sakit maka kemungkinan besar BPJS tidak akan menanggung biaya pengobatan anda. 2. Penanganan Pengobatan: Setelah pasien diperiksa di FASKES 1 dan ternyata masih bisa ditangani disana maka tidak perlu lagi ke rumah sakit. Namun jika ternyata kondisi pasien tidak memungkinkan ditangani disana maka FASKES 1 akan memberikan rujukan kerumah sakit partner BPJS. 3. Membawa Kartu Rujukan ke Rumah Sakit: Setelah anda menerima kartu rujukan dari pihah FASKES 1 maka anda wajib membawa surat rujukan tersebut kerumah sakit. Tanpa surat rujukan tersebut anda dianggap perobat secara pribadi tanpa menggunakan BPJS. 4. Bisa Langsung Ke Rumah Sakit Bagi Pasien Darurat: Bagi pengguna BPJS bisa langsung berobat kerumah sakit tanpa melaluti FASKES 1 atau tanpa surat rujukan jika kondisi darurat. Kondisi darurat disini yaitu dimana kondisi pasien dalam kondisi sakit yang bisa menyebabkan kematian maupun cacat. 49

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Rawat Inap Kedaton

1. Latar belakang Puskesmas Rawat Inap Kedaton Health Center HC Kedaton berdiri pada tanggal 2 Mei 1970, berdasarkan permintaan Kepala Negri Balau yang menyadari akan pentingnya kesehatan. Menurut surat keputusan Gubernur pada tahun 1982, Nomor 0609HK1982 Surat Keputusan Gubernur Tk. I Lampung Health Center kedaton membawahi beberapa Puskesmas antara lain: Puskesmas Natar, Puskesmas Karang Anyar, Puskesmas Way Galih, dan Puskesmas Tanjungan. Pada bulan Maret 1985 Health Center Kedaton diubah statusnya dari pelaksana teknis menjadi Puskesmas. Berdasarkan ketetapan Kepala Dinas Kesehatan Tingkat II Kotamadya Bandar Lampung. Berdasakan keputusan Walikota Tahun 2012 wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kedaton hanya membawahi 7 kelurahan dan satu Puskesmas Pembantu Pustu Sukamenanti, hal ini karena adanya Pemekaran Wilayah Kecamatan Kedaton. Hingga saat ini luas wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kedaton adalah 4,97 km 2 yang terdiri dari tujuh kelurahan yaitu kelurahan kedaton, kelurahan sidodadi, kelurahan Surabaya, kelurahan sukamenanti, kelurahan sukamenanti baru, kelurahan penengahan, kelurahan penengahan raya. 2. Visi, Misi, dan Fungsi Puskesmas Rawat Inap Kedaton a. Visi Terwujudnya pelayanan Puskesmas yang optimal, yang bertumpu pada pelayanan prima dan pemberdayaan masyarakat serta menciptakan masyarakat yang sadar dan mandiri di bidang kesehatan.