Faktor-faktor yang Memengaruhi Kecerdasan Emosional

- Hubungan dengan teman kelompok Membangun suatu citra diri sosial diperlukan adanya hubungan dengan teman sekelompok. Saling menghargai, memberikan dukungan dan umpan balik diantara sesama, hal ini dapat memengaruhi dalam pola pembentukan emosi seseorang. - Lingkungan Keadaan lingkungan individu dimana mereka tinggal dan bergaul di tengah-tengah masyarakat yang mempunyai nilai-nilai atau norma-norma tersendiri dalam berinteraksi sehingga memengaruhi pola kehidupan seseorang. - Hubungan dengan teman sebaya Pergaulan individu dengan teman sebaya yang saling memengaruhi baik secara langsung maupun tidak, dapat membentuk kehidupan emosi tersendiri. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kecerdasan emosional adalah: a. Faktor internal, merupakan faktor yang timbul dari dalam diri individu yang dipengaruhi oleh keadaan emosional otak seseorang. b. Faktor eksternal, merupakan faktor yang datang dari luar individu.

2.4. Dampak Kecerdasan Emosional

Kafetsios Zampetakis 2008 mengemukakan beberapa pengaruh positif dan negatif kecerdasan emosional di tempat kerja, yaitu: a. Pengaruh positif di tempat kerja - Antusias dalam bekerja - Gembira dengan pekerjaannya - Aktif dan giat bekerja - Kuat dengan tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan - Bahagia, dan - Penuh semangat dalam menjalankan tugasnya b. Pengaruh negatif di tempat kerja - Mudah untuk berseteru dengan orang lain - Mengantuk di tempat kerja - Seringkali bersedih - Merasa takut akan tantangan

3. Karakteristik Pekerjaan

3.1. Pengertian Karakteristik Pekerjaan

Beberapa definisi ahli mengenai karakteristik pekerjaan antara lain: 1. Menurut Hachman and Oldham, dalam Robbins dan Judge 2009:110 karakteristik pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kepuasan kerja karyawan. 2. Simamora 2004 mengemukakan bahwa karakteristik pekerjaan job characteristic merupakan suatu pendekatan terhadap pemerkayaan pekerjaan job enrichment. Pemerkayaan pekerjaan menambahkan sumber kepuasan kepada pekerjaan. Dari beberapa pengertian yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik pekerjaan adalah usaha mengidentifikasikan karakteristik tugas dari pekerjaan yang dapat digunakan untuk merancang pekerjaan yang berbeda dengan tujuan untuk menambah sumber kepuasan pada pekerjaan.

3.2. Indikator Karakteristik Pekerjaan

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator dari Hackman and Oldham, dalam Munandar 2012:357, indikator yang dipilih merupakan indikator yang telah disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Indikator-indikator karakteristik pekerjaan tersebut adalah: a. Keragaman keterampilan skill variety Banyak ragam keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan. Makin banyak ragam keterampilan yang digunakan, makin berkurangnya kebosanan terhadap pekerjaan. b. Identitas tugas task identity Sejauh mana tugas merupakan suatu kegiatan keseluruhan yang berarti, dan secara keseluruhan dapat dilihat hasilnya dan dapat dikenali sebagai hasil kinerja seseorang. c. Kebermaknaan tugas task significance Rasa pentingnya tugas bagi seseorang. Jika tugas dirasakan penting dan berarti oleh tenaga kerja, maka ia cenderung mempunyai kepuasan kerja. d. Otonomi autonomy Pekerjaan yang memberikan kebebasan, ketidakgantungan, dan peluang mengambil keputusan akan lebih cepat menimbulkan kepuasan kerja. e. Umpan balik feedback Pemberian balikan pada pekerjaan membantu meningkatkan tingkat kepuasan kerja.

3.3. Dampak Karakteristik Pekerjaan

Menurut Hackman and Oldham, dalam Munandar 2012:358 karakteristik pekerjaan menimbulkan suatu kondisi psikologi kritis. Kondisi tersebut meliputi: a. Motivasi kerja internal yang tinggi b. Unjuk kerja yang bermutu tinggi c. Kepuasan kerja yang tinggi terhadap pekerjaan d. Angka kemangkiran dan keluar pegawai rendah.