BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA
Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA merupakan penyakit yang banyak diderita oleh anak-anak, baik di negara berkembang maupun negara
maju. Banyak dari anak-anak harus mendapat penanggulangan dari rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernafasan pada
masa bayi dan anak-anak dapat memberi kecacatan sampai pada masa dewasa Suprajitno, 2004.
1. Definisi
Istilah ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut. Istilah ini merupakan padanan istilah Bahasa Inggris Acute Respiratory
Infection ARI. ISPA mulai diperkenalkan pada tahun 1984 setelah dibahas dalam lokakarya Nasional ISPA di Cipanas. Dalam lokakarya tersebut
terdapat dua perbedaan pendapat dalam pemilihan istilah. Pendapat pertama memilih istilah ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan pendapat kedua
memilih istilah ISNA Infeksi Saluran Nafas Akut. Pada akhir lokakarya diputuskan memilih istilah ISPA Depkes, 2002.
ISPA adalah penyakit akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung saluran atas hingga alveoli
saluran bawah termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura Depkes, 2002. Pengertian lain ISPA adalah infeksi
saluran pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari. ISPA mengenai struktur saluran di
atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara simultan atau berurutan Muttaqin, 2008.
ISPA adalah penyakit saluran pernafasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar
dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan,
dan faktor pejamu WHO, 2007. Timbulnya gejala ISPA biasanya berlangsung cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari.
Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorok, coryza pilek, sesak nafas, mengi atau kesulitan bernafas WHO, 2007.
ISPA merupakan penyakit yang sering dijumpai dengan manifestasi ringan sampai berat. ISPA yang mengenai jaringan paru-paru atau ISPA
berat dapat menjadi pneumonia. Pneumonia merupakan penyakit infeksi penyebab kematian utama, terutama pada balita Riskesdas, 2007.
Prevalensi ISPA di Indonesia menurut Riskesdas 2007 adalah 25,5 rentang: 17,5 - 41,4 dengan 16 provinsi di antaranya mempunyai
prevalensi di atas angka nasional. Sebanyak 16 provinsi mempunyai prevalensi ISPA diatas prevalensi nasional, yaitu Nanggroe Aceh
Darussalam, Sumatera Barat, Bangkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Papua Barat, dan Papua.Prevalensi ISPA tertinggi pada balita yaitu
lebih dari 35 diikuti dengan usia 5-14 tahun sebesar 29. Artinya kejadian ISPA pada anak usia sekolah juga cenderung tinggi Riskesdas, 2007.
2. Etiologi