Hubungan Lantai Kelas dengan Kejadian ISPA

yang berada di kelas yang memiliki kipas tetapi tidak digunakan. Sehingga pada uji statistik tidak menunjukkan adanya hubungan antara ventilasi alami maupun buatan dengan kejadian ISPA. Luas ventilasi yang cukup sehingga sirkulasi udara baik juga menyebabkan tidak adanya hubungan.

H. Hubungan Lantai Kelas dengan Kejadian ISPA

Lantai yang tidak memenuhi syarat dapat menjadi perantara atau media penularan penyakit seperti penyakit saluran pernafasan. Lantai yang tidak memenuhi standar adalah media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri atau virus penyebab ISPA.Lantai yang baik adalah lantai yang dalam keadaan kering dan tidak lembab. Lantai harus padat atau stabil sehingga mudah dibersihkan dan dapat cepat kering bila terkena air. Lantai perlu diplester dan akan lebih baik jika dilapisi ubin atau keramik yang mudah dibersihkan Ditjen PPM dan PL, 2002. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara lantai kelas dengan kejadian ISPA pada siswa kelas 5 SDN, dengan pvalue 0,924. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Pangestika 2010 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara lantai dengan kejadian ISPA pada balita. Frekuensi yang menderita ISPA lebih banyak pada balita dengan kondisi lantai yang tidak memenuhi syarat. Tidak ada hubungan antara lantai kelas dengan kejadian ISPA dalam penelitian ini karena tidak ada perbedaan jumlah siswa yang mengalami kejadian ISPA pada lantai yang memenuhi syarat maupun pada lantai yang tidak memenuhi syarat. Selain itu, semua lantai ruang kelas terbuat dari keramik yang mudah dibersihkan. Sehingga walaupun lantai berdebu dapat dengan mudah disingkirkan karena lantai terbuat dari keramik. Semua lantai kelas juga kedap air sehingga kelas tidak lembab dan lantai dalam keadaan kering. Penelitian Handajani 2004 juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara lantai kelas dengan gangguan pernafasan. Dalam penelitiannya, Handajani mengelompokkan lantai menjadi lantai yang kedap air dan lantai yang tidak kedap air. Semua lantai kelas adalah lantai yang kedap air, sehingga semua lantai memenuhi syarat. Oleh karena itu hasil uji statistik menunjukkan hubungan yang tida bermakna antara jenis lantai dengan gangguan pernafasan. Lantai yang tidak kedap air dapat mempengaruhi kelembaban di dalam rumah dan kelembaban dapat mempengaruhi berkembangbiaknya mikroorganisme penyebab penyakit. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit gangguan pernapasan Notoatmodjo, 2007. Hubungan yang bersifat langsung dapat terjadi karena lantai yang terbuat dari tanah. Rumah dengan lantai tanah akan menyebabkan kondisi dalam rumah menjadi berdebu. Keadaan berdebu ini sebagai salah satu bentuk terjadinya polusi udara dalam ruang indoor air pollution. Debu dalam udara apabila terhirup akan menempel pada saluran napas Padmonobo, 2012.

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN