Hubungan Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja Terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja.

Pada pola asuh permisif, pola asuh ini orang tua terlalu memanjakan anaknya sehingga akan membentuk remaja menjadi kurang matang manja, impulsive, dan mementingkan diri sendiri. Selain itu, remaja menjadi kurang percaya diri, mudah menyerah, dan agresif. Remaja yang dibesarkan pada pola asuh ini akan mengalami kesulitan berkembang dalam lingkungannya. Sedangkan pada pola asuh penelantar, bisa jadi anak lebih mudah terlibat dalam kenakalan remaja, implusive, agresif dan daya tahan frustasi rendah. Karena orang tua tidak memberikan perhatian lebih dan cenderung mengabaikan anak, biasanya hal ini terjadi karena kesibuka orang tua dalam bekerja. 66 Selain pola asuh orang tua yang bekerja, latar belakang pendidikan orang tua pun mempunyai pengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua yang mempunyai pendidikan tinggi umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak khususnya untuk perkembangan kepribadian yang baik bagi anak. Berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah. Dalam pengasuhan anak umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak mengetahui tingkat perkembangan anak serta bagaimana anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak pada saat itu. 67 Dari penjelasan diatas dapat dimengerti bahwa tumbuh kembang kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh cara orang tua dalam pengasuhannya. 66 Maunur.”Pengertian Pola Asuh Menurut Para Ahli, Definisi, Contoh, Macam.“ diakses dari http:maunur1201110010.wordpress.com 67 Hardenny. “ Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kepribadian Anak.” Diakses pada 12 Januari 2014 dari http:hardenny.blogspot.com201401html. Oleh karena itu, sebaiknya sebagai orang tua hendaknya bijak dalm memberikan pola pengasuhan terhadap anak, agar anak nantinya tumbuh menjadi pribadi baik serta terbuka terhadap orang tua dan cerdas. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka. Kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut. 68 Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. 69 Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian inferensial dalam rangka menguji hipotesis dan menyadarkan kesimpulan.

B. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek dan Objek

Subjek penelitian adalah sekelompok orang yang dapat memberikan informasi yang relevan dengan objek yang akan diteliti, yaitu siswa-siswi SMA KH. Dewantoro, Tangerang. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja 68 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, Cet-Ke-2, h. 20. 69 Masri Singarimbung dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1995, Cet Ke-2, h. 3.

2. Waktu dan Tempat Peneltian

Penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan April 2014 sampai dengan pertengahan bulan oktober 2014. Adapun lokasi penelitiannya di SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang. Beralamatkan di jalan KH. Hasyim Ashari KM.9 Pinang Kota Tangerang. Alasan Pemelihan Lokasi ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut: a. Lokasi penelitian yang cukup strategis, mudah dijangkau dan hemat biaya. b. Penulis mudah mengakses data yang dibutuhkan. c. Status ekonomi di SMA KH. Dewantoro Tangerang menengah kebawah dan mayoritas kedua orang tua bekerja.

C. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian, atau populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. 70 Populasi yang dimaksud pada penelitian ini ialah murid- murid SMA KH. Dewantoro, Tangerang. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 71 Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel karena adanya karakteristik sampel sebagai tujuan penelitian. 72 70 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, h. 136. 71 Dr. Bambang Suharjo, Statistika Terapan: Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS,Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013,h.7. 72 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis...,h. 156. Adapun Kriteria sampel sebagai berikut: 1. Remaja, Laki-laki atau pun Perempuan. 2. Siswasiswi SMA KH. DEWANTORO, TANGERANG. 3. Siswasiswi yang memiliki orang tua yang bekerja. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Dari populasi 140 orang siswa yang ada di SMA KH. Dewantoro Tangerang. Maka jumlah sampel yang diambil berdasarkan Kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan masalah penelitian, hanya 82 orangsampel yang dijadikan sampel penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan guna melengkapi proses penelitian ini, penulis melakukan serangkaian kegiatan yang bersumber dari:

1. Data Primer Primary Data

Merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan langsung dari lapangan tidak melalui media perantara, berupa opini subjek orang secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda fisik, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: dengan menggunakan KuesionerAngket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jadi dengan metode kuesioner angket ini penulis mengumpulkan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden mengenai pola asuh orang tua yang nantinya akan diberikan kepada masing-masing siswa yang akan diteliti untuk mendapatkan jawaban yang bersifat pribadi, kemudian dari sejumlah