commit to user
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian bidang ilmu Kajian Budaya dengan melibatkan berbagai disiplin untuk memberikan kemungkinan yang sangat luas
atas data-data yang diperoleh dari objek penelitian. Berbagai bentuk dari objek budaya yang selama ini tidak diperoleh perhatian dengan mekanisme penelitian
diharapkan akan terungkap secara ilmiah Ratna, 2010:189. Atas upaya ilmu Kajian Budaya tersebut, ciri yang dimilikinya sebagai ilmu adalah multidisiplin
serta interdisiplin untuk mengetahui dan memahami objek penelitian Ratna, 2010:169.
Berdasar pada prinsip tersebut, paradigma Kajian Budaya berada di wilayah posmodernisme dengan sistem berpikir kritis Pitana, 2010: 46. Oleh
karena itu, aspek-aspek kebudayaanlah yang lebih berperanan, demikian juga teori-teori kontemporer kebudayaanlah yang harus digunakan Ratna, 2010:171.
Di samping itu, ontologis ilmu Kajian Budaya menyatakan bahwa segala sesuatu terfragmen sebagai realitas budaya dipandang juga dianalisis dalam dunia
kontekstual. Artinya, Kajian Budaya mementingkan perspektif emic. Di titik ini, suatu gejala dan fenomena budaya meliputi makna dan proses interpretasi pelaku
budaya Faisal dalam Bungin, 2010:3-17. Penelitian ilmu Kajian Budaya dilakukan untuk melihat makna di balik data yang diperoleh secara holistik untuk
merumuskan masalah penelitian itu sendiri Bungin, 2010:VI.
commit to user
33
Atas tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif dan teknik analisis data secara deskriptif dan interpretatif yang
menggunakan pendekatan hermeneutik. Secara umum, penelitian yang menggunakan analisis data kualitatif didefinisikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata danatau ungkapan-ungkapan, termasuk di dalamnya tindakan-tindakan yang dapat diamati dengan menekankan
pengembangan konsep dan pemahaman pola yang ada pada data; memperhatikan setting dan orang secara holistik sehingga bukan sebagai variabel-variabel
terpisah; cenderung bersifat humanistik; pemahaman makna yang menjadi dasar tindakan partisipan dan memahami keadaan dalam lingkup yang terbatas Pitana,
2010:46. Dalam penelitian ini, teori dekonstruksi dari Derrida diposisikan sebagai
teori utama untuk menjawab ketiga rumusan masalah penelitian yang dalam penggunaannya dibantu dengan teori semiotika komunikasi visual dari Umberto
Eco yang digunakan secara eklektik. Penelitian ini menggunakan pendekatan atau sudut pandangan filosofis
hermeneutik. Hermeneutika filosofis disebut Gardamer merupakan usaha melampaui perdebatan objektivisme dan relativisme terhadap ilmu pengetahuan
modern. Dalam ilmu-ilmu tentang manusia, kebenaran bergerak sesuai dengan gerak manusia pengamat dan manusia yang diamati dalam lintasan ruang dan
waktu, karena kondisi objek dan subjek selalu berubah dengan latar ruang dan waktunya Muzir, 2010:17-26. Lebih lanjut Ricoeur dalam Kaplan, 2010: 31
mengatakan “Hermeneutika melaju dari pemahaman sebelumnya tentang hakikat
commit to user
34
sesuatu yang coba dipahaminya dengan menginterpretasikannya”. Dalam hal ini, interpretasi adalah sebuah ingatan akan makna a recollection of meaning, suatu
kerja untuk menguraikan makna yang tersembunyi dan terdistorsi dalam makna jelas, dan membuka berbagai tingkat makna yang diisyaratkan dalam makna
harfiah Batik Solo sebagai teks Kaplan, 2010:26-41. Interpretasi berfungsi untuk menjelaskan mengapa segala hal itu seperti
demikian, karena manusia tidak pernah berada di permulaan proses kebenaran pemaknaan dan karena manusia menjadi bagian dari wilayah kebenaran tatanan
makna historis tertentu yang diasumsikan sebelumnya, seperti yang diungkapkan Ricoeur dalam Kaplan, 2010:64. Dalam pengertian tersebut, teks budaya Batik
Solo harus diinterpretasikan secara terbuka untuk mengetahui, memahami, dan mendeskripsikan makna yang tersembunyi di baliknya, sehingga penelitian ini
dapat menemukan makna simbolik Batik Solo dalam konteks kekinian lihat Gambar III.1: Diagram Rancangan Penelitian.
commit to user
35
Gambar III.1 Diagram Rancangan Penelitian
3.2 Lokasi Penelitian