Pengumpulan Data Vegetasi Mangrove

Gambar 16 Skema penempatan petak contoh. Keterangan: A: Petak pengamatan pacang 5 x 5 m B: Petak pengamatan pohon 10 x 10 m Data vegetasi yang dicatat terdiri dari jumlah pohon, pacang dan semai serta jenis pohon, data diameter pohon dan tinggi pohon. Sepanjang jalur transek dilakukan pengukuran parameter-parameter lingkungan, yaitu suhu, salinitas, dan pH. Selain itu dilakukan pengamatan dan pencatatan tipe substrat lumpur, lumpur berpasir, lempung, pasir, liat, dsb.

B. Analisis Data Vegetasi Mangrove

Karakteristik habitat mangrove akan dianalisis dengan perangkat Sistem Informasi Geografis SIG menggunakan software Ermapper 6.4. Zonasi vegetasi mangrove akan dibuat berdasarkan analisis citra di kawasan mangrove TNK. Citra yang digunakan dalam penelitian ini adalah Terra-ASTER tahun 2005. Hasil analisis citra akan digunakan sebagai dasar penentuan stasiun pengamatan untuk observasi lapangan. Pada observasi lapangan akan dilakukan pengamatan dan pengukuran pada vegetasi mangrove dan kualitas perairan di sekitarnya. Analisis dilakukan untuk mengetahui kerapatan vegetasi, jenis dominan, dan INP dari tiap jenis vegetasi. Kerapatan ................................................ 9 = Jumlah individu dari spesies yang terdapat dalam titik pengambilan contoh dibagi dengan luas areal pengambilan contoh. A B A B 10 m Arah rintis 100 x jenis semua Kerapatan jenis satu Kerapatan KR =

3.4.2 Pengumpulan dan Analisis Data Produksi Serasah Mangrove

A. Pengumpulan Data Produksi Serasah Mangrove

Pengumpulan serasah mangrove dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: • Dua buah jala penampung serasah ditempatkan pada petak pengamatan pada tiap stasiun. • Serasah kemudian dikering-anginkan dan selanjutnya dikeringkan pada oven bersuhu 80ºC dan ditimbang bobotnya. • Penampungan dilakukan selama 15 hari setiap 6 bulan untuk mewakili musim.

B. Analisis Data Produksi Serasah Mangrove

Untuk menganalisa rata-rata produksi serasah pada setiap stasiun digunakan rumus Sasekumar Loi 1983: TL = L Aa .................................................................................... 10 TL = bobot total serasah kg L = rata-rata bobot serasah tiap perangkap kg A = luas areal penelitian m 2 a = ukuran perangkap serasah m 2

3.4.3 Pengumpulan dan Analisis Data Makrozoobenthos

A. Pengumpulan Data Makrozoobenthos

Pengumpulan makrozoobenthos dilakukan dengan prosedur sampling sebagai berikut: • Dibuat petak pengamatan berukuran 1 x 1 m • Pada tiap petak pengamatan dilakukan pengumpulan organisme makrozoobenthos, baik yang termasuk epifauna maupun fauna pohon. • Organisme yang diperoleh dari hasil pengumpulan diklasifikasi dan dihitung jumlahnya, selanjutnya sampel dikoleksi. • Sampel koleksi diawetkan dengan larutan formalin 10 dan selanjutnya diidentifikasi dengan berpedoman pada buku identifikasi Kozloff 1987; Lovett 1981; Suwignyo et al. 2005; Sowerbys 1996 .