Analisis Hubungan Panjang dan Bobot

Untuk mendapatkan persamaan linier atau garis lurus digunakan persamaan sebagai berikut : Ln W = Ln a + b Ln L .............................................................. 15 Untuk mendapatkan parameter a dan b, digunakan analisis regresi dengan Ln W sebagai Y dan Ln L sebagai X, maka didapatkan persamaan regresi : Y = a + b X Untuk menguji nilai b = 3 atau b ≠ 3 dilakukan uji -t uji parsial, dengan hipotesis : H0 : b = 3, hubungan panjang dengan berat adalah isometrik. H1 : b ≠ 3, hubungan panjang dengan berat adalah allometrik, yaitu: Allometrik positif, jika b 3 pertambahan berat lebih cepat daripada pertambahan panjang. Allometrik negatif, jika b 3 Pertambahan panjang lebih cepat daripada pertambahan berat. t hitung = b1-b0Sb1 Keterangan : b1 : b dari hubungan panjang berat b0 : 3 Sb1 : Simpangan koefisien b Bandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel pada selang kepercayaan 95. Selanjutnya untuk mengetahui pola pertumbuhan kepiting, kaidah keputusan yang diambil adalah : t hitung t tabel : tolak hipotesis nol Ho t hitung t tabel : gagal tolak hipotesis nol Ho

3.5.3 Analisis Data Kelompok Ukuran

Pendugaan kelompok ukuran dilakukan dengan menganalisis data frekuensi panjang. Data frekuensi panjang dianalisis menggunakan program Bhattacharya’s Method yang dikemas dalam paket program FISAT II FAO- ICLARM Stock Assessmet Tool. Ukuran panjang diasumsikan menyebar normal. Kelompok ukuran diperoleh dengan memisahkan data frekuensi panjang ke dalam kelompok-kelompok dengan panjang rata-rata tertentu serta simpangan bakunya. Data yang digunakan dalam penentuan distribusi frekuensi panjang adalah data lebar karapas dari kepiting di Muara Sangkima, Muara Sangatta dan Teluk Perancis. Tahap untuk menganalisis data frekuensi lebar karapas kepiting yaitu : b. Menentukan selang kelas yang diperlukan menggunakan rumus Walpole 1990. c. Menentukan lebar selang kelas. d. Menentukan kelas frekuensi dan memasukkan frekuensi masing-masing dengan memasukkan masing-masing lebar karapas kepiting pada selang kelas yang telah ditentukan. e. Distribusi frekuensi lebar karapas kepiting yang telah ditentukan dalam selang kelas yang sama kemudian diplotkan dalam sebuah grafik. Pada grafik tersebut dapat dilihat pergeseran distribusi kelas lebar karapas. Pergeseran distribusi frekuensi lebar karapas menggambarkan jumlah kelomppok umur kohort yang ada. Bila terjadi pergeseran modus distribusi frekuensi lebar karapas berarti terdapat lebih dari satu kohort.

3.5.4 Analisis Data Parameter Pertumbuhan

Plot-Walford merupakan salah satu metode paling sederhana dalam menduga parameter pertumbuhan L ∞ dan K dari persamaan von Bertalanffy dengan interval waktu pengambilan contoh yang sama King 1997. Berikut ini adalah persamaan pertumbuhan von Bertalanffy. L t = L ∞ 1-e [-Kt-t0] L ................................................................... 16 t L : Panjang ikan pada saat umur t satuan waktu ∞ K : Koefisien pertumbuhan per satuan waktu : Panjang maksimum secara teoritis panjang asimtotik t Penurunan plot Ford-Walford didasarkan pada persamaan pertumbuhan von Bertalanffy dengan t : umur teoritis pada saat panjang sama dengan nol L sama dengan nol, maka persamaannya menjadi sebagai berikut. t = L ∞1-e [-Kt-t0] L .................................................................................... 17 t = L ∞ - L∞ e [-Kt]