Peran Kepemudaan Gereja dan di Kehidupan Sehari-hari

32 b. Mengenali tema-tema atau konteks-konteks sebagai dasar penyebab munculnya phenomenon. c. Mempertimbangkan struktur secara keseluruhan yang dapat menyebabkan terjadinya pengambilan kesimpulan yang terlalu cepat pada perasaan pikiran yang berkaitan dengan phenomenon, seperti; struktur waktu, ruang, perhatian yang hanya tertuju pada hal utama, materiality, causality , hubungan dengan diri sendiri maupun juga dengan orang lain. d. Mencari ilustrasi sebagai contoh yang dapat memberikan gambaran secara jelas mengenai struktur dari tema-tema yang tidak berubah dan memasilitasi pengembangan deskripsi phenomenon yang struktural. 4. Synthesis of meanings and esences Adanya integrasi fundamental dari deskripsi tekstural dan struktural menjadi suatu pernyataan sebagai esensi pengalaman dari phenomenon secara keseluruhan. Esensi artinya sesuatu yang umum dan universal, dan tidak akan menjadi sesuatu itu sendiri Husserl dalam Moustakas, 1994. Esensi ini tidak akan pernah kering dan merupakan suatu bentuk sintesa tekstural struktural yang mendasar yang mewakili esensi waktu dan tempat tertentu dari sudut pandang peneliti mengikuti studi imajinatif reflektif dari phenomenon. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

B. Fokus Penelitian

Gejala yang akan diteliti yaitu tema-tema pengalaman kegiatan kepemudaan Gereja oleh OMK yang berdinamika dan berperan di masyarakat. Tema-tema pengalaman kegiatan Gereja adalah sebuah esensi dari pengalaman- pengalaman baik yang diperbuat, dirasakan dan dipikirkan disaat mereka menjalani perannya sebagai OMK di masyarakat dihadapkan pada tuntutan tugas pribadiperkembangan dan terbenturnya berbagai macam kepentingan di lingkungan masyarakat tersebut. Esensi tersebut merupakan sebuah pemahaman dari hasil eksplorasi pengalaman-pengalaman OMK terhadap peran dan kegiatan kepemudaan dihadapkan pada tugas pribadi dan lingkungan masyarakat tempat mereka beraktivitas.

C. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah para orang muda katolik OMK yang hidup dan berdinamika di paroki Pugeran dan sekitarnya. Subjek yang dipilih dan digunakan berjumlah 3 orang. Pengamatan terhadap calon subjek telah dilakukan jauh sebelum proses pengambilan data dimulai. Pemilihan subjek mendasarkan pada pertimbangan bahwa dinamika pengalaman dan kehidupannya cukup merepresentasikan sebagian besar OMK secara umum. Proses pengambilan data dimulai dengan mengambil satu orang. Jika dirasa sudah cukup, peneliti meminta referensi dan atau rekomendasi dari subjek pertama untuk pemilihan subjek selanjutnya, dan seterusnya dengan tetap memegang hasil pengamatan peneliti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 Menurut Patton dalam Poerwandari, 1998, pengambilan sampel pada penelitian kualitatif harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Salah satunya adalah bahwa pengambilan sampel diharapkan berfokus pada intensitas. Logikanya adalah untuk memperoleh data yang kaya mengenai suatu fenomena tertentu. Sampel yang dipakai adalah kasus-kasus yang diperkirakan mewakili penghayatan terhadap fenomena secara intens. Peneliti membuat beberapa kriteria dalam penelitian ini berdasarkan logika dan ketentuan seperti diatas. Kriteria tersebut yaitu: 1. Mempunyai pengalaman berkegiatan minimal selama 7 tahun. 2. Terlibat dalam kegiatan komunitas minimal 2 kali seminggu. 3. Selalu menjadi anggota panitia dalam setiap event yang diselenggarakan Gereja minimal 2 kali setahun. 4. Ikut membantu perayaan Ekaristi minimal 1 kali dalam satu bulan. 5. Adanya ketertarikan yang besar ketika berdiskusi tentang tema Gereja dan OMK. 6. Saat ini menjadi salah satu pengurus baik tingkat lingkungan, wilayah, maupun paroki. 7. Melakukan interaksi secara intensif dengan dewan gereja minimal 1 kali dalam satu bulan.