Identitas dalam tahap perkembangan teori Psikososial Erikson

30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian fenomenologi, yaitu metode penelitian yang dilakukan dalam natural setting, dimana individu tidak terpisahkan dari konteks lingkungannya. Metode ini dilakukan dilakukan dengan berfikir tanpa suatu prasangka dan tidak bertitik tolak dari suatu teori atau gambaran tertentu dalam mengetahui esensi dari sebuah fenomena Creswell, 1998. Hal ini memungkinkan data yang didapat lebih otentik dan tidak terpengaruh oleh pola-pola penggambaran pengalaman orang muda katolik yang telah ada sebelumnya. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami suatu central phenomenon, seperti suatu proses atau kejadian, suatu fenomena, atau suatu konsep yang terlalu kompleks untuk diuraikan dengan variabel-variabel yang menyertainya. Ada beberapa proses inti dalam penelitian fenomenologi Moustakas, 1994, yaitu: 1. Epoche Epoche yang dalam bahasa Yunani berarti menjauh atau menahan diri, dalam penelitian ini berarti peneliti menyingkirkan prasangka, bias dan bentuk-bentuk opini tertentu tentang sesuatu di dalam penelitian. Dalam menerima kehidupan percieving live memerlukan cara untuk melihat, memperhatikan, menjadi peka, tanpa melibatkan prasangka peneliti pada apa yang dilihat, dipikirkan, dibayangkan atau dirasakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 2. Phenomenological reduction Peneliti menggambarkan dalam bahasa yang terpola textural language mengenai apa yang telah dilihat seseorang baik internal maupun eksternal. Seperti pengalaman individu, serta hubungan phenomenon fenomena yang diteliti dengan diri sendiri, serta kualitas dari pengalaman menjadi fokus utama. Dalam tahap ini ada beberapa langkah yaitu bracketing , dalam hal ini fokus dari penelitian ditempatkan dalam bracket hal-hal lain dikesampingkan sehingga hanya pokok penelitian saja yang diambil; horizontaling, setiap pernyataan pada awalnya memiliki kedudukan yang sama. Namun pada akhirnya pertanyaan yang tidak relevan akan dibuang dihilangkan sehingga yang tersisa hanya horizons arti tekstural unsur pembentuk dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan. 3. Imaginative variation Tugas dari proses ini adalah untuk mencari makna-makna yang memungkinkan melalui imajinasi, pengelompokan dan pembalikan, serta pendekatan phenomenon dari posisi, peran-peran, atau fungsi yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mencapai deskripsi struktural pengalaman, fakor- faktor yang mendasar dan mempengaruhi apa yang telah dialami. Dengan kata lain bagaimana pengalaman dari phenomenon menjadi yang seperti sekarang ini. Langkah-langkahnya meliputi: a. Membuat sistematika dari berbagai kemungkinan semua makna yang tersusun yang mungkin menjadi dasar dari makna tekstural. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI