Identity Foreclosure Pencabutan Identitas

25 b Mempunyai komitmen. c Mampu memberikan alasan untuk pilihannya. d Mampu menghadapi stres. e Mampu bertahan terhadap pengaruh lingkungan yang dapat mengubah harga dirinya. Dengan demikian pengertian Status Identitas dalam penelitian ini adalah suatu keadaan dimana seseorang mampu membuat pilihan dalam berbagai area kehidupan kesehatan, pekerjaan, seksual, pendidikan, hubungan interpersonal, mempunyai komitmen dengan baik terhadap area kehidupan tersebut, mampu menghadapi stres saat mengalami permasalahan dalam hidup, selalu dapat berproses ke arah yang lebih positif, serta mampu bertahan dari pengaruh negatif lingkungan.

c. Identitas dalam tahap perkembangan teori Psikososial Erikson

Dalam penelitian ini memakai subjek dengan rentang umur 13-35 tahun, dimana rentang ini masuk dalam dua tahap perkembangan, yaitu masa remaja dan dewasa awal. Maka dari itu dibawah ini dijelaskan dinamika dari dua tahap perkembangan tersebut. Dalam tahap perkembangan teori Psikososial Erikson dalam Hall Lindzey, 1993, dari delapan tahap jadwal keseluruhan, remaja masuk dalam tahap V, yaitu Identitas versus Kekacauan Identitas. Erikson menekankan secara khusus pada masa remaja karena pada masa ini merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Apa yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 terjadi pada tahap ini sangat penting bagi kepribadian dewasa. Pada tahap Identitas versus Kekacauan Identitas ini individu memiliki kapasitas untuk memilih mengintegrasikan bakat-bakat dan kemampuan-kemampuan dalam melakukan identifikasi dengan orang-orang yang sependapat, dan dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan sosial, serta menjaga pertahanan-pertahanannya terhadap berbagai ancaman dan kecemasan, karena ia telah mampu memutuskan kebutuhan-kebutuhan, peranan- peranan manakah yang paling cocok dan efektif. Jika individu tidak mampu berproses dengan baik pada masa ini, maka yang terjadi adalah kekacauan identitas . Keadaan ini dapat menyebabkan individu merasa terisolasi, hampa, cemas, dan bimbang. Menurut Erikson dalam Hall Lindzey, 1993, pada masa dewasa awal individu masuk dalam tahap VI yaitu Keintiman versus Isolasi. Masa ini adalah masa dimana individu siap dan ingin menyatukan identitasnya dengan orang lain. Mereka mendambakan hubungan yang intim-akrab, dan persaudaraan, serta siap mengembangkan daya-daya yang dibutuhkan untuk memenuhi komitmen-komitmen ini meskipun mereka harus berkorban.

4. Orang Muda Katolik

Orang muda katolik menurut Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia 1998, adalah mereka yang berusia 13 sampai dengan 35 tahun dan belum menikah, dengan tetap memperhatikan situasi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 kebiasaan masing-masing daerah. Dalam Rapat Pengurus Pleno Komisi Kepemudaan KWI bulan Agustus 1991, rentang umur tersebut dikategorikan lebih rinci, yaitu sebagai berikut: 1. Kelompok usia remaja 13 – 15 tahun 2. Kelompok usia taruna 15 – 19 tahun 3. Kelompok usia madya 19 – 24 tahun 4. Kelompok usia karya 25 – 35 tahun

5. Pemuda dan Kepemudaan

Jika orang muda katolik oleh Komisi Kepemudaan KWI ditentukan umur 13 sampai 35 tahun, maka rentang umur tersebut masuk dalam tahap perkembangan remaja dan dewasa awal. Menurut Harlock 1996, tahap remaja berkisar antara umur 13-18 tahun. Sedangkan untuk dewasa awal berkisar antara 18-40 tahun. Menurut Kenniston dalam Hurlock, 1996, tahap dewasa awal berbeda dengan remaja. Hal ini dikarenakan adanya perjuangan antara membangun pribadi yang mandiri menjadi terlibat secara sosial. Sedangkan perjuangan remaja lebih untuk mendefinisikan dirinya.

B. Peran Kepemudaan Gereja dan di Kehidupan Sehari-hari

Peran kepemudaan Gereja oleh OMK secara teknis merujuk pada setiap aktivitas yang melibatkan OMK di setiap kegiatan yang diagendakan dan atau kegiatan yang berdasar visi misi Gereja. Kondisi kehidupan OMK Gereja dan di kehidupan sehari-hari memang terlihat wajar-wajar saja seperti halnya kehidupan