c. Kemampuan manajerial, yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi- fungsi manajemen, meliputi:
1 usaha perencanaan; 2 usaha untuk mengkoordinir;
3 usaha untuk menjaga kelancaran usaha; 4 usaha untuk mengawasi dan mengevaluasi usaha.
d. Kepemimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan tujuan usaha.
Berdasarkan uraian di atas, pengertian jiwa kewirausahaan adalah pola tingkah laku yang dimiliki seseorang yang mempunyai naluri dalam
berwirausaha, yang meliputi rasa percaya diri, inovatif, kreatif, mempunyai keinginan untuk berprestasi, memiliki sifat kepemimpinan
berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan.
3. Kecerdasan Emosional
a. Pengertian Emosi pada dasarnya adalah dorongan hati untuk bertindak
secara seketika untuk mengatasi masalah yang berangsur-angsur yang terkait dengan pengalaman dari waktu-ke waktu. Kata emosi berasal
dari bahasa Latin yang berarti movere
yang diartikan bergerakmenggerakkan dan menjauh. Lebih lanjut dalam kamus
bahasa Inggris Oxford mendefinisikan emosi sebagai suatu kegiatan, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan
untuk bertindak. Menurut Harmoko http:www.binuscareer.com
, bentuk emosi yang muncul kerap dirasakan atas sikap yang
ditampilkan atas dasar suasana perasaan saat itu. Beberapa contoh emosi yang sering kita rasakan menurut Daniel Goleman dalam
Harmoko http:www.binuscareer.com
, emosi terbagi menjadi: amarah, seperti mengamuk, bengis, benci, jengkel, kesal hati.
Kesedihan, seperti: pedih, sedih, asa, depresi berat. Rasa takut, seperti: cemas, takut, gugup, khawatir, waspada, tidak senang, tidak tenang,
fobia, panik. Kenikmatan, seperti: bahagia, gembira, riang, puas, terhibur, bangga, takjub. Cinta, seperti: penerimaan, persahabatan,
kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasih. Benci, seperti: tidak suka, malu, rasa salah, aib.
Menurut Harmoko http:www.binuscareer.com
, selama ini banyak orang mengagung-agungkan kecerdasan intelektual atau yang
dikenal dengan IQ sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang. Namun akhir-akhir ini, para ahli sepakat bahwa
IQ bukanlah faktor utama yang menentukan keberhasilan hidup seseorang, faktor lain tersebut adalah kecerdasan emosional.
Kemampuan kecerdasan emosional sangat diperlukan untuk
manajemen emosi agar seseorang bisa membangun hubungan dengan baik. Orang yang benar-benar mengoptimalkan EQ akan lebih jeli
dalam melihat peluang, ia lebih cekatan dalam bertindak dan punya inisiatif yang tinggi.
Emotional intelligence atau kecerdasan emosional, lebih
dikenal dengan istilah EQ Emotional Quotent. Beberapa definisi tentang kecerdasan emosi adalah sebagai berikut: Harmoko,
http:www.binuscareer.com 1 Cooper dan Sawaf
Kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai
sumber energi, informasi, koneksi,dan pengaruh yang manusiawi. 2 Goleman
Emotional Intelligence atau kecerdasan emosional adalah
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati dan tidak
melebih- lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir;
berempati dan berdoa. 3. John Mayer
Psikolog dari University of New Hampshire mendefinisikan kecerdasan emosi yaitu kemampuan untuk memahami emosi
orang lain dan cara mengendalikan emosi diri sendiri, b. Mengembangkan Kecerdasan Emosional
Menurut Salovey Goleman;1997:57-59 menambahkan dengan mengemukakan definisi dasar tentang kecerdasan emosi.
Meskipun Salovey tidak secara spesifik menjelaskan kecerdasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
emosional di tempat kerja, namun ia memperluas kemampuan kecerdasan emosional, yaitu:
1 Mengenali emosi diri Mengenali perasaan diri sewaktu perasaan yang dirasakan terjadi
merupakan dasar kecerdasan emosional, kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan hal penting
bagi pemahaman diri. 2 Mengelola emosi
Reaksi emosional yang tepat terbangun dari kasadaran diri atau dari mengenali emosi diri sendiri. Kemampuan meredam
perasaan-perasaan negatif seperti cemas, marah, sedih; penting bagi seseorang, sehingga bisa menerima hal- hal yang tidak sesuai
dengan keinginannya dengan hati yang lapang serta tidak merasa tertekan sehingga akan diperoleh kedamaian di dalam hatinya,
keluarga dan lingkungan sekitar. 3 Memotivasi diri sendiri
Kemampuan memotivasi diri akan mendatangkan optimisme sehingga meskipun dihadapkan pada situasi yang bisa membuat
frustasi, pada umumnya lebih produktif dan efektif. Penataan emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat
penting dalam keterkaitan memberi perhatian untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri, serta mampu melakukan kreasi
secara bebas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Memahami emosi orang lain Kemampuan yang bergantung pada kesadaran diri emosional,
merupakan keterampilan berinteraksi dengan orang lain. Empati adalah hal yang penting bagi efektivitas interpersonal kecakapan
sosial, ini menyangkut kemampuan memahami orang lain, mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan
pelanggan. 5 Membina hubungan
Setelah melakukan identifikasi dan mampu mengenal orang lain, hal lain yang perlu dilakukan untuk dapat mengembangkan
kecerdasan emosional yaitu dengan memelihara hubungan tersebut dengan membina hubungan. Keterampilan membina hubungan
merupakan bagian dari keterampilan sosial, hal ini dapat menunjang kita dalam mengembangkan pergaulan.
6 Berkomunikasi ‘dengan jiwa’ Dalam berkomunikasi kita tidak hanya menjadi pembicara,
terkadang harus memberi waktu lawan bicara untuk berbicara juga, dengan demikian posisikan diri kita menjadi pendengar dan
penanya yang baik. Dengan hal ini, kita diharapkan mampu membedakan antara apa yang dilakukan atau yang dikatakan
seseorang dengan reaksi atau penilaian. Banyaklah mendengar, sedikitlah berbicara dengan demikian kita mampu memahami apa
yang orang lain inginkan, sehingga kita mampu memposisikan diri kita pada situasi dan kondisi yang tepat.
Kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual merupakan dua hal yang berbeda, yakni bahwa kecerdasan intelektual pembawaan sejak
lahir, diturunkan dari orang tua. Sedangkan kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang bukanlah takdir. Kecerdasan emosional bisa dipelajari
dan dikembangkan sepanjang hayat asal kita mau melakukannya. Pembelajaran emosional dimulai sejak awal kehidupan dan berlanjut
selama masa kanak-kanak hingga dewasa. Seperti uraian di atas, kecerdasan emosional seseorang mempengaruhi keberhasilannya, oleh
karena itu perlu dikembangkan dengan baik dan ditingkatkan semaksimal mungkin.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian kecerdasan emosional yaitu kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan
mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain.
Bila seorang individu mempunyai kecerdasan emosi tinggi, dapat hidup lebih bahagia dan sukses karena kepercayaan diri serta mampu menguasai
emosi dan mempunyai kesehatan mental yang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Permodalan