Permodalan Tingkat Pendidikan Tinjauan Teoretik

4. Permodalan

Faktor produksi modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi, karena modal merupakan urat nadi bagi setiap jenis usaha. Pengertian modal secara klasik adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1988:588 modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok induk untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda uang, barang, dan sebagainya yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan; barang yang dipergunakan sebagai dasar atau bekal untuk bekerja. Modal merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan perdagangan. Modal digunakan sebagai sarana untuk memperoleh barang dagangan dan membayar biaya-biaya yang diperlukan dalam kegiatan usaha. Menurut Saparudin dan Iskandar 2003:56, modal berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 2, sebagai berikut: a. Modal investasi Adalah biaya untuk pembelian barang yang bersifat investasi. Ada barang-barang yang berharga tinggi dan berdaya tahan lama. Beberapa usaha dapat dimulai dengan biaya investasi rendah sedangkan yang lain memerlukan biaya investasi yang tinggi. b. Modal kerja Adalah uang yang diperlukan untuk pengeluaran biaya sehari- hari guna menjalankan usaha. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Modal bagi seorang wirausaha sangat penting keberadaannya, besar kecilnya modal mempengaruhi berkembangnya usaha yang dijalankan. Jumlah modal yang besar memungkinkan seorang pengusaha untuk melakukan kegiatan usahanya dan kegiatan la innya secara bersamaan, sehingga ia lebih cepat mengembangkan usahanya dibandingkan dengan pengusaha yang hanya memiliki modal dalam jumlah yang kecil.

5. Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara Depdiknas, 2003. Definisi lain yaitu, pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dalam dan di luar sekolah berlangsung seumur hidup. Pendidikan proses mendidik dan dididik merupakan perbuatan fundamental manusia, yang mengubah, menentukan dan membangun hidup manusia Tanlain, 1996:18. Lebih jauh Tanlain, dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Pendidikan mengungkapkan bahwa intisari atau hakikat dari pendidikan itu adalah perbuatan yang menyebabkan manusia menjadi manusia, menjadi pribadi dewasa susila, atau lebih dikenal dengan pemanusiaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI manusia muda. Manusia dewasa susila inilah yang merupakan tujuan umum yang ingin dicapai dalam pendidikan. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai- nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan jaman. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Lebih lanjut berkaitan dengan pendidikan ini, ada satu hal penting yang perlu juga menjadi perhatian bagi kita, yakni mengenai lingkungan pendidikan. Dalam hal ini, penggolongan lingkungan pendidikan yang dimaksud didasarkan pada pola pengelolaannya. Seperti telah kita ketahui bersama bahwa negeri kita ini telah lebih dari 20 tahun melaksanakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 6 Tahun pada tahun 1984 dan telah lebih dari 10 tahun melaksanakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun pada tahun 1994. Adapun maksud dan tujuan pelaksanan wajib belajar adalah memberikan pelayanan kepada anak bangsa untuk memasuki sekolah dengan biaya murah dan terjangkau oleh kemampuan masyarakat banyak. Jika perlu pendidikan dasar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sembilan tahun seharusnya dapat diberikan secara gratis, karena dalam pendidikan dasar itulah kebutuhan dasar akan ilmu pengetahuan bagi warga Negara mulai diberikan diantaranya membaca, menulis, berhitung serta dasar berbagai pengetahuan lain. Menurut Depdiknas 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, secara umum jenjang pendidikan formal di Indonesia terdiri atas: a. Pendidikan dasar, merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar SD dan Madrasah Ibtidaiyah MI atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama SMP dan Madrasah Tsanawiyah MTs, atau bentuk lain yang sederajat. b. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas SMA, Madrasah Aliyah MA, Sekolah Menengah Kejuruan SMK, dan Madrasah Aliyah Kejuruan MAK, atau bentuk lain yang sederajat. c. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, dan Doctor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Pendidikan diselenggarakan dengan sistem terbuka. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Penerapan Business Entity

Dokumen yang terkait

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

0 2 188

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus counter HP di sepanjang Jalan Gejayan dan Jogja Phone Market Yogyakarta.

0 0 216

Pengaruh permodalan, tingkat pendidikan dan penerapan business entity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha : survei pada toko kelontong skala kecil dan menengah di Kecamatan Depok.

1 1 227

PENGARUH PERMODALAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENERAPAN BUSINESS ENTITY TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA: SURVEI PADA TOKO KELONTONG SKALA KECIL DAN MENENGAH DI KECAMATAN DEPOK

0 0 225

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 175

SKRIPSI PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 214

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 163

PENGARUH PERMODALAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENERAPAN BUSINESS ENTITY TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA: SURVEI PADA COUNTER HP DI KECAMATAN DEPOK

0 0 214

PENGARUH ETNIS, PERMODALAN, DAN PENDIDIKAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEEFEKTIFAN MENGELOLA USAHA

0 1 190

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha - USD Repository

0 0 186