59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Pada bagian ini, data yang telah diperoleh melalui penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel kategorisasi dan interpretasi untuk masing-
masing variabel efektivitas mengelola usaha, jiwa kewirausahaan, dan kecerdasan emosional.
1. Efektivitas Mengelola Usaha a. Wirausaha yang bermodal besar
Berdasarkan hasil analisis data efektivitas mengelola usaha wirausaha yang bermodal besar diperoleh skor data tertinggi sebesar
68, skor data terendah sebesar 41, nilai mean sebesar 54,11 median sebesar 54, dan standar deviasi sebesar 5.039. Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman
161. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas mengelola
usaha wirausaha yang bermodal besar, dibuat kategorisasi dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II
Masidjo, 1995:157, seperti nampak pada tabel IV.1. Perhitungan tabel terdapat pada lampiran 4 halaman 180
Tabel IV. 1 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Efektivitas Mengelola
Usaha Wirausaha yang Bermodal Besar No
Interval Frekuensi
Persentase Penilaian
1. 58 – 68
31 46.97
Sangat Tinggi 2.
51 – 57.99 33
50 Tinggi
3. 46 – 50.99
2 3.03
Cukup 4.
40 – 45.99 Rendah
5. 17 – 39.99
Sangat Rendah Jumlah
66 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data tersebut ternyata mean, median,
dan frekuensi yang paling tinggi Modus = 50 untuk efektivitas mengelola usaha wirausaha yang bermodal besar terletak pada interval
antara 45 sampai 54.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha wirausaha yang bermodal besar termasuk
dalam kategori tinggi. b. Wirausaha yang bermodal kecil
Berdasarkan hasil analisis data efektivitas mengelola usaha wirausaha yang bermodal kecil diperoleh skor data tertinggi sebesar
68, skor data terendah sebesar 45, nilai mean 53.41, median sebesar 53 dan standar diviasi sebesar 4.606. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman 161.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas mengelola usaha wirausaha yang bermodal kecil, dibuat kategorisasi dengan
menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nampak pada tabel IV.2 di bawah ini. Perhitunga n tabel terdapat pada lampiran 4 halaman 180
Tabel IV. 2 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Efektivitas Mengelola
Usaha Wirausaha yang Bermodal Kecil No
Interval Frekuensi
Persentase Penilaian
1. 55 – 68
10 29.41
Sangat Tinggi 2.
45 – 54.99 24
70.59 Tinggi
3. 38 – 44.99
Cukup 4.
31 – 37.99 Rendah
5. 0 – 30.99
Sangat Rendah Jumlah
34 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data di atas ternyata mean, median, dan
frekuensi yang paling tinggi Modus = 70.59 untuk efektivitas mengelola usaha wirausaha yang bermodal kecil terletak pada interval
antara 45 sampai 54.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha wirausaha yang bermodal kecil termasuk
dalam kategori tinggi. c. Wirausaha yang berpendidikan tinggi
Berdasarkan hasil analisis data efektivitas mengelola usaha wirausaha yang berpendidikan tinggi diperoleh skor data tertinggi
sebesar 68, skor data terendah sebesar 42, nilai mean sebesar 54.17, median sebesar 54 dan standar deviasi sebesar 4.908. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3,
halaman 163. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas mengelola usaha wirausaha yang berpendidikan tinggi, dibuat kategorisasi dengan
menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti nampak pada tabel IV.3 di bawah ini. Perhitunga n tabel terdapat pada
lampiran 4 halama n 181
Tabel IV. 3 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Efektivitas Mengelola
Usaha Wirausaha yang Berpendidikan Tinggi No
Interval Frekuensi
Persentase Penilaian
1. 55 – 68
30 39.47
Sangat Tinggi 2.
45 – 54.99 46
60.53 Tinggi
3. 38 – 44.99
Cukup 4.
31 – 37.99 Rendah
5. 0 – 30.99
Sangat Rendah Jumlah
76 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data di atas ternyata mean, median dan
frekuensi yang paling tinggi Modus = 60.53 untuk efektivitas mengelola usaha wirausaha yang berpendidikan tinggi terletak pada
interval antara 45 sampai 54.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha wirausaha yang berpendidikan
tinggi termasuk dalam kategori tinggi. d. Wirausaha yang berpendidikan rendah
Berdasarkan hasil analisis data efektivitas mengelola usaha wirausaha yang berpendidikan rendah diperoleh skor data tertinggi
sebesar 62, skor data terendah sebesar 41, nilai mean sebesar 52.92, median sebesar 54 dan standar deviasi sebesar 4.781. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3,
halaman 163. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas mengelola
usaha wirausaha yang berpendidikan rendah, dibuat kategorasasi dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe
II, seperti nampak pada tabel IV.4 di bawah ini. Perhitungan tabel terdapat pada lampiran 4 halaman 181
Tabel IV. 4 Kategorisasi dan InterpretasiPenilaian Efektivitas Mengelola
Usaha Wirausaha yang Berpendidikan Rendah No
Interval Frekuensi
Persentase Penilaian
1. 55 – 68
11 45.83
Sangat Tinggi 2.
45 – 54.99 13
54.17 Tinggi
3. 38 – 44.99
Cukup 4.
31 – 37.99 Rendah
5. 0 – 30.99
Sangat Rendah Jumlah
24 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data di atas ternyata mean, median,
dan frekuensi yang paling tinggi Modus = 54.17 untuk efektivitas mengelola usaha wirausaha yang berpendidikan rendah terletak pada
interval antara 45 sampai 54.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha wirausaha yang berpendidikan
rendah termasuk dalam kategori tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Wirausaha yang menerapkan business entity tinggi Berdasarkan hasil analisis data efektivitas mengelola usaha
wirausaha yang menerapkan business entity tinggi diperoleh skor data tertinggi sebesar 68, skor data terendah sebesar 41, nilai mean sebesar
54.50, median 54, dan standar deviasi sebesar 5.432. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS
versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman 175.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas mengelola usaha wirausaha yang menerapkan business entity tinggi, dibuat
kategorisasi dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti nampak pada tabel IV.5 di bawah ini.
Perhitunga n tabel terdapat pada lampiran 4 halaman 181
Tabel IV. 5 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Efektivitas Mengelola
Usaha Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Tinggi No
Interval Frekuensi
Persentase Penilaian
1. 55 – 68
20 45.45
Sangat Tinggi 2.
45 – 54.99 23
52.27 Tinggi
3. 38 – 44.99
1 2.27
Cukup 4.
31 – 37.99 Rendah
5. 0 – 30.99
Sangat Rendah Jumlah
44 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan katergorisasi data di atas ternyata mean, median,
dan frekuensi yang paling tinggi Modus = 52.27 untuk efektivitas mengelola usaha wirausaha yang menerapkan business entity tinggi
terletak pada interval antara 45 sampai 54.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha wirausaha yang
menerapkan business entity tinggi termasuk dalam kategori tinggi. f. Wirausaha yang menerapkan business entity rendah
Berdasarkan hasil analisis data efektivitas mengelola usaha wirausaha yang menerapkan business entity rendah diperoleh skor data
tertinggi sebesar 68, skor data terendah sebesar 42, nilai mean 53.38, median sebesar 53, dan standar deviasi sebesar 4.392. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3,
halaman 165. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas mengelola
usaha wirausaha yang menerapkan business entity rendah, dibuat kategorisasi dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan
PAP tipe II, seperti nampak pada tabel IV.6 di bawah ini. Perhitungan tabel terdapat pada lampiran 4 halaman 182
Tabel IV. 6 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Efektivitas Mengelola
Usaha Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Tinggi No
Interval Frekuensi
Persentase Penilaian
1. 55 – 68
21 37.50
Sangat Tinggi 2.
45 – 54.99 34
60.71 Tinggi
3. 38 – 44.99
1 1.79
Cukup 4.
31 – 37.99 Rendah
5. 0 – 30.99
Sangat Rendah Jumlah
56 100
Sumber: Data penelitian diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan kategorisasi data tersebut ternyata mean, median, dan frekuensi yang paling tinggi Modus = 60.71 untuk efektivitas
mengelola usaha wirausaha yang menerapkan business entity rendah terletak pada interval antara 45 sampai 54.99. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha wirausaha yang menerapkan business entity rendah termasuk dalam kategori tinggi.
2. Jiwa Kewirausahaan a. Wirausaha bermodal besar
Berdasarkan hasil analisis data jiwa kewirausahaan wirausaha yang bermodal besar diperoleh skor data tertinggi sebesar 154, skor
data terendah sebesar 105, nilai mean sebesar 121.64, median sebesar 121, dan standar deviasi sebesar 7.603. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman 167.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat jiwa kewirausahaan wirausaha yang bermodal besar, dibuat kategorisasi dengan
menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti nampak pada tabel IV.7. Perhitunga n tabel terdapat pada lampiran 4
halaman 185 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IV. 7 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan
Wirausaha yang Bermodal Besar No
Interval Frekuensi Persentase
Penilaian
1. 130 – 160
5 7.58
Sangat Tinggi 2.
106 – 129.99 60
90.91 Tinggi
3. 90 – 105.99
1 1.52
Cukup 4.
74 – 89.99 Rendah
5. 0 – 73.99
Sangat Rendah Jumlah
66 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data tersebut ternyata mean, median,
dan frekuensi yang paling tinggi Modus = 90.91 untuk jiwa kewirausahaan wirausaha yang bermodal tinggi terletak pada interval
antara 106 sampai 129.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan wirausaha yang bermodal besar termasuk dalam
kategori tinggi. b. Wirausaha bermodal kecil
Berdasarkan hasil analisis data tentang jiwa kewirausahaan wirausaha yang bermodal kecil diperoleh skor data tertinggi sebesar
158, skor data terendah sebesar 111, nilai mean 120.85, median sebesar 119, dan standar deviasi sebesar 8.035. Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman
167. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat jiwa kewirausahaan wirausaha yang bermodal kecil, dibuat kategorisasi dengan
menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti nampak pada tabel IV.8 di bawah ini. Perhitunga n tabel terdapat pada
lampiran 4 halaman 183
Tabel IV. 8 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan
Wirausaha yang Bermodal Kecil No
Interval Frekuensi Persentase
Penilaian
1. 130 – 160
1 2.94
Sangat Tinggi 2.
106 – 129.99 33
97.06 Tinggi
3. 90 – 105.99
Cukup 4.
74 – 89.99 Rendah
5. 0 – 73.99
Sangat Rendah Jumlah
34 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data di atas ternyata mean, median, dan
frekuensi yang paling tinggi Modus = 97.06 untuk jiwa kewirausahaan wirausaha yang bermodal kecil terletak pada interval
antara 106 sampai 129.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan wirausaha yang bermodal kecil termasuk dalam
kategori tinggi. c. Wirausaha berpendidikan tinggi
Berdasarkan hasil analisis data jiwa kewirausahaan wirausaha yang berpendidikan tinggi diperoleh skor data tertinggi sebesar 158,
skor data terendah sebesar 105, nilai mean sebesar 121.17, median sebesar 1120, dan standar deviasi sebesar 8.500. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3,
halaman 169. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat jiwa kewirausahaan
wirausaha yang berpendidikan tinggi, dibuat kategorisasi dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti
nampak pada tabel IV.9 di bawah ini. Perhitunga n tabel terdapat pada lampiran 4 halaman 183
Tabel IV. 9 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan
Wirausaha yang Berpendidikan Tinggi No
Interval Frekuensi Pers entase
Penilaian
1. 130 – 160
4 5.26
Sangat Tinggi 2.
106 – 129.99 71
93.42 Tinggi
3. 90 – 105.99
1 1.32
Cukup 4.
74 – 89.99 Rendah
5. 0 – 73.99
Sangat Rendah Jumlah
76 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data di atas ternyata mean, median dan
frekuensi yang paling tinggi Modus = 93.42 untuk jiwa kewirausahaan wirausaha yang berpendidikan tinggi terletak pada
interval antara 106 sampai 129.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan wirausaha yang berpendidikan
tinggi termasuk dalam kategori tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Wirausaha berpendidikan rendah Berdasarkan hasil analisis data jiwa kewirausahaan wirausaha
yang berpendidikan rendah diperoleh skor data tertinggi sebesar 133, skor data terendah sebesar 114, nilai mean sebesar 122, median sebesar
121.50, dan standar deviasi sebesar 4.520. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12.
Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman 169.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat jiwa kewirausahaan wirausaha yang berpendidikan rendah, dibuat kategorisasi dengan
menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, , seperti nampak pada tabel IV.10 di bawah ini. Perhitunga n tabel
terdapat pada lampiran 4 halaman 183
Tabel IV. 10 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan
Wirausaha yang Berpendidikan Rendah No
Interval Frekuensi Persentase
Penilaian
1. 130 – 160
1 4.17
Sangat Tinggi 2.
106 – 129.99 23
95.83 Tinggi
3. 90 – 105.99
Cukup 4.
74 – 89.99 Rendah
5. 0 – 73.99
Sangat Rendah Jumlah
24 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data di atas ternyata mean, median, dan
frekuens i yang paling tinggi Modus = 95.83 untuk jiwa kewirausahaan wirausaha yang berpendidikan rendah terletak pada
interval antara 106 sampai 129.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan wirausaha yang berpendidikan
rendah termasuk dalam kategori tinggi. e. Wirausaha yang menerapkan Business Entity Tinggi
Berdasarkan hasil analisis data jiwa kewirausahaan wirausaha yang menerapkan business entity tinggi diperoleh skor data tertinggi
sebesar 158, skor data terendah sebesar 114, nilai mean sebesar 122.91, median sebesar 121, dan standar deviasi sebesar 8.596.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 3, halaman 171. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat jiwa kewirausahaan
wirausaha yang menerapkan business entity tinggi, dibuat kategorisasi dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe
II, seperti nampak pada tabel IV.11 di bawah ini. Perhitungan tabel terdapat pada lampiran 4 halaman 183
Tabel IV. 11 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan
Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Tinggi No
Interval Frekuensi Persentase
Penilaian
1. 130 – 160
3 6.82
Sangat Tinggi 2.
106 – 129.99 41
93.18 Tinggi
3. 90 – 105.99
Cukup 4.
74 – 89.99 Rendah
5. 0 – 73.99
Sangat Rendah Jumlah
44 100
Sumber: Data penelitian diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan kategorisasi data di atas ternyata mean, median, dan frekuensi yang paling tinggi Modus = 93.18 untuk jiwa
kewirausahaan wirausaha yang menerapkan business entity tinggi terletak pada interval antara 106 sampai 129.99. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan wirausaha yang menerapkan business entity tinggi termasuk dalam kategori tinggi.
f. Wirausaha yang menerapkan Business Entity Rendah Berdasarkan hasil analisis data jiwa kewirausahaan wirausaha
yang menerapkan business entity rendah diperoleh skor data tertinggi sebesar 146, skor data terendah sebesar 105, nilai mean sebesar
1120.16, median sebesar 120, dan standar deviasi sebesar 6.792. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer
program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman 171.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat jiwa kewirausahaan wirausaha yang menerapkan business entity rendah, dibuat kategorisasi
dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti nampak pada tabel IV.12 di bawah ini. Perhitungan tabel
terdapat pada lampiran 4 halaman 184 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IV. 12 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan
Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Rendah No
Interval Frekuensi Persentase
Penilaian
1. 130 – 160
3 5.36
Sangat Tinggi 2.
106 – 129.99 52
92.86 Tinggi
3. 90 – 105.99
1 1.79
Cukup 4.
74 – 89.99 Rendah
5. 0 – 73.99
Sangat Re ndah Jumlah
56 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data tersebut ternyata mean, median,
dan frekuensi yang paling tinggi Modus = 92.86 untuk jiwa kewirausahaan wirausaha yang menerapkan business entity rendah
terletak pada interval antara 106 sampai 129.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan wirausaha yang
menerapkan business entity rendah termasuk dalam kategori tinggi. 3. Kecerdasan Emosional
a. Wirausaha yang bermodal besar Berdasarkan hasil analisis data tentang kecerdasan emosional
wirausaha yang bermodal besar diperoleh skor data tertinggi sebesar 95, skor data terendah sebesar 63, nilai mean sebesar 76.35, median
sebesar 76, dan standar deviasi sebesar 6.301. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12.
Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman 173.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kecerdasan emosional wirausaha yang bermodal besar, dibuat kategorisasi dengan
menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti nampak pada tabel IV.13. Perhitunga n tabel terdapat pada lampiran 4
halaman 184
Tabel IV. 13 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan Emosional
Wirausaha yang Bermodal Besar No
Interval Frekuensi Pers entase
Penilaian
1. 78 – 96
25 37.88
Sangat Tinggi 2.
63 – 77.99 41
62.12 Tinggi
3. 54 – 62.99
Cukup 4.
44 – 53.99 Rendah
5. 0 – 43.99
Sangat Rendah Jumlah
66 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data tersebut ternyata mean, median,
dan frekuensi yang paling tinggi Modus = 62.12 untuk kecerdasan emosional wirausaha yang bermodal besar terletak pada interval antara
63 sampai 77.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional wirausaha yang bermodal besar termasuk dalam
kategori tinggi. b. Wirausaha yang bermodal kecil
Berdasarkan hasil analisis data kecerdasan emosional wirausaha yang bermodal kecil diperoleh skor data tertinggi sebesar 96, skor data
terendah sebesar 68, nilai mean sebesar 77.35, median sebesar 77, dan standar devisasi sebesar 6.591. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman 173.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kecerdasan emosional wirausaha yang bermodal kecil, dibuat kategorisasi dengan
menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti nampak pada tabel IV.14 di bawah ini. Perhitunga n tabel terdapat
pada lampiran 4 halaman 185
Tabel IV. 14 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan Emosional
Wirausaha yang Bermodal Kecil No
Interval Frekuensi Persentase
Penilaian
1. 78 – 96
12 35.29
Sangat Tinggi 2.
63 – 77.99 22
64.71 Tinggi
3. 54 – 62.99
Cukup 4.
44 – 53.99 Rendah
5. 0 – 43.99
Sangat Rendah Jumlah
34 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data di atas ternyata mean, median, dan
frekuensi yang paling tinggi Modus = 64.71 untuk kecerdasan emosional wirausaha yang bermodal kecil terletak pada interval antara
63 sampai 77.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional wirausaha yang bermodal kecil termasuk dalam
kategori tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Wirausaha yang berpendidikan tinggi Berdasarkan hasil analisis data kecerdasan emosional wirausaha
yang berpendidikan tinggi diperoleh skor data tertinggi sebesar 96, skor data terendah sebesar 63, nilai mean sebesar 76.76, median
sebesar 76, dan standar deviasi sebesar 6.301. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12.
Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman 175.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kecerdasan emosional wirausaha yang berpendidikan tinggi, dibuat kategorisasi dengan
menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti nampak pada tabel IV.15 di bawah ini. Perhitungan tabel terdapat
pada lampiran 4 halaman 185
Tabel IV. 15 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan Emosional
Wirausaha yang Berpendidikan Tinggi No
Interval Frekuensi Persentase
Penilaian
1. 78 – 96
24 31.58
Sangat Tinggi 2.
63 – 77.99 52
68.42 Tinggi
3. 54 – 62.99
Cukup 4.
44 – 53.99 Rendah
5. 0 – 43.99
Sangat Rendah Jumlah
76 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data di atas ternyata mean, median, dan
frekuensi yang paling tinggi Modus = 68.42 untuk kecerdasan emosional wirausaha yang berpendidikan tinggi terletak pada interval
antara 63 sampai 77.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional wirausaha yang berpendidikan tinggi termasuk
dalam kategori tinggi. d. Wirausaha yang berpendidikan rendah
Berdasarkan hasil analisis data kecerdasan emosional wirausaha yang berpendidikan rendah diperoleh skor data tertinggi sebesar 90,
skor data terendah sebesar 69, nilai mean sebesar 76.46, median sebesar 77, dan standar deviasi sebesar 5.039. Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 3, halaman
175. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kecerdasan emosional
wirausaha yang berpendidikan rendah, dibuat kategorisasi dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti
nampak pada tabel IV.16 di bawah ini. Perhitungan tabel terdapat pada lampiran 4 halaman 185
Tabel IV. 16 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan Emosional
Wirausaha yang Berpendidikan Rendah No
Interval Frekuensi Persentase
Penilaian
1. 78 – 96
11 45.83
Sangat Tinggi 2.
63 – 77.99 13
54.17 Tinggi
3. 54 – 62.99
Cukup 4.
44 – 53.99 Rendah
5. 0 – 43.99
Sangat Rendah Jumlah
24 100
Sumber: Data penelitian diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan kategorisasi data di atas ternyata mean, median, dan frekuensi yang paling tinggi Modus = 54.17 untuk kecerdasan
emosional wirausaha yang berpendidikan rendah terletak pada interval antara 63 sampai 77.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan emosional wirausaha yang berpendidikan rendah termasuk dalam kategori tinggi.
e. Wirausaha yang menerapkan business entity tinggi Berdasarkan hasil analisis data kecerdasan emosional wirausaha
yang menerapkan business entity tinggi diperoleh skor data tertinggi sebesar 96, skor data terendah sebesar 63, nilai mean sebesar 76.86,
median sebesar 76, dan standar deviasi sebesar 7.382. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS
versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman 177.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kecerdasan emosional wirausaha yang menerapkan business entity tinggi, dibuat kategorisasi
dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti nampak pada tabel IV.17 di bawah ini. Perhitungan tabel
terdapat pada lampiran 4 halaman 186 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IV. 17 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan Emosional
Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Tinggi No
Interval Frekuensi Persentase
Penilaian
1. 78 – 96
15 34.09
Sangat Tinggi 2.
63 – 77.99 29
65.91 Tinggi
3. 54 – 62.99
Cukup 4.
44 – 53.99 Rendah
5. 0 – 43.99
Sangat Rendah Jumlah
44 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data di atas ternyata mean, median dan
frekuensi yang paling tinggi Modus = 65.91 untuk kecerdasan emosional wirausaha yang menerapkan business entity tinggi terle tak
pada interval antara 63 sampai 77.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional wirausaha yang menerapkan
business entity tinggi termasuk dalam kategori tinggi.
f. Wirausaha yang menerapkan business entity rendah Berdasarkan hasil analisis data kecerdasan emosional wirausaha
yang menerapkan business entity rendah diperoleh skor data tertinggi sebesar 91, skor data terendah sebesar 66, nilai mean sebesar 76.55,
median sebesar 76.50, dan standar deviasi sebesar 5.546. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS
versi 12. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, halaman 177.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kecerdasan emosional wirausaha yang menerapkan business entity rendah, dibuat kategorisasi
dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II, seperti nampak pada tabel IV.18 di bawah ini. Perhitunga n tabel
terdapat pada lampiran 4 halaman 186
Tabel IV. 18 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan Emosional
Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Rendah No
Interval Frekuensi Persentase
Penilaian
1. 78 – 96
23 41.07
Sangat Tinggi 2.
63 – 77.99 33
59.93 Tinggi
3. 54 – 62.99
Cukup 4.
44 – 53.99 Rendah
5. 0 – 43.99
Sangat Rendah Jumlah
56 100
Sumber: Data penelitian diolah Berdasarkan kategorisasi data tersebut ternyata mean, median,
dan frekuensi yang paling tinggi Modus = 59.93 untuk kecerdasan emosional wirausaha yang menerapkan business entity rendah terletak
pada interval antara 63 sampai 77.99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional wirausaha yang menerapkan
business entity rendah termasuk dalam kategori tinggi.
B. Persyaratan Analisis Data