6. Penerapan Business Entity
Business entity atau kesatuan usaha tidak dapat dipisahkan dari
konsep modal. Business entity dalam hal ini lebih dikenal dengan teori entitas Chariri dan Ghozali, 2003 mengandung makna bahwa ada
pemisahan antara kepentingan pribadi pemilik dengan perusahaan, karenanya transaksi yang terjadi dicatat dan dipertanggungjawabkan
adalah transaksi milik perusahaan. Suatu usaha dianggap atas nama kepentingan sendiri dan terpisah dari pemilik. Konsep kesatuan usaha
memiliki dua versi pandangan, yaitu: a. Versi Tradisional
Perusahaan beroperasi untuk pemegang ekuitas pemegang saham yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan, dengan demikian
perusahaan harus melaporkan status pendanaan dan perolehan investasi yang dilakukan pemilik.
b. Versi Baru Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas
namanya sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri.
Keuangan suatu perusahaan dianggap sebagai kekuatan ekonomi yang terpisah dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-
sumber usaha sehingga menjadikan kejelasan bagi para pengusaha untuk melihat kondisi usahanya. Prinsip di atas menunjukkan bahwa dalam suatu
usaha, pemisahan kekayaan penting dilakukan karena kekayaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perusahaan suatu usaha tidak sama dengan kekayaan pribadi. Pemisahan kekayaan juga bermanfaat untuk memudahkan pemilik usaha mengontrol
atau melihat sampai dimana perkembangan usaha secara finansial.
7. Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
Modal merupakan unsur yang penting dalam suatu usaha. Sekecil apapun wujud dan jumlahnya, modal tetap diperlukan. Terutama untuk
kelangsungan usaha dan pencapaian hasil. Modal merupakan urat nadi bagi setiap jenis usaha, yang diperlukan untuk memulai usaha. Dalam hal
ini modal dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan, yaitu sesuatu yang dapat digunakan untuk memulai
usaha dan mendapatkan hasilnya, yang mana dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003. Sampai saat ini, modal merupakan hal penting
yang dibutuhkan para pengusaha untuk memulai usahanya dan kemudian mengembangkan usahanya dengan baik.
Dalam menjalankan usaha, dibutuhkan seseorang yang memiliki rasa percaya diri, berinisiatif, memiliki motif berprestasi berorientasi
hasil dan berwawasan ke depan, memiliki jiwa kepemimpinan berani tampil berbeda, mampu mengarahkan karyawan kepada tujuan, dan
berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan karena itu suka akan tantangan Suryana, 2001:2. Seseorang yang mempunyai jiwa
kewirausahaan yang tinggi akan mampu menggunakan modal dengan baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga dapat mengelola usahanya dengan efektif dan tujuan yang hendak dicapai oleh wirausaha dapat terwujud dengan baik.
8. Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara kecerdasan