8
BAB II LANDASAN TEORETIK
A. Tinjauan Teoretik
1. Efektivitas Mengelola Usaha
a. Pengertian Efektivitas Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan sejauh mana
tujuan kualitas, kuantitas, dan waktu telah dicapai. Arti dari efektif yakni dapat membawa hasil atau berhasil guna. Menurut Anthony,
Deardon dan Bedford 1987:201, efektivitas merupakan kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Semakin besar
kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian tujuan atau sasaran tersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit
tersebut. Menurut Tjitrosidojo 1980:12 adalah derajat keberhasilan suatu organisasi, sampai seberapa jauh suatu organisasi dapat
dinyatakan berhasil dalam usaha mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dari uraia n tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
efektivitas mengacu pada keberhasilan suatu unit usaha untuk mencapai tujuannya, tetapi untuk memerinci apa yang dimaksud
dengan konsep efektivitas itu sendiri sangatlah sulit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Usaha Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1988:997 usaha
berarti kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. Menurut Saparudin dan Iskandar 2004:1
usaha adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perorangan atau kelompok untuk mendapat penghasilan dengan tujuan memperoleh
keuntungan. c. Pengelolaan Usaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1988:411 pengelolaan berasal dari kata kelola yang artinya mengusahakan,
sedangkan pengelolaan sendiri artinya merupakan proses, cara dan perbuatan mengelola, dapat pula berarti proses melakukan kegiatan
tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain. Pengelolaan usaha terdiri dari dua aspek yaitu perencanaan usaha dan pengelolaan
keuangan. 1. Perencanaan Usaha
Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu: 1 sebagai pedoman untuk mencapai
keberhasilan menajemen usaha, dan 2 sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Menurut Zimmerer yang dikutip oleh Suryana 2003:95, ada beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaaan usaha, yaitu:
a. ringkasan pelaksanaan; b. profil usaha;
c. strategi usaha; d. produk dan jasa;
e. strategi pemasaran; f. analisis pesaing;
g. ringkasan karyawan dan pemilik; h. rencana operasional;
i. data finansial; j. proposalusulan pinjaman;
k. jadwal operasional. 2. Pengelolaan Keuangan
Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu:
a. aspek sumber dana; b. aspek rencana dan penggunaan dana;
c. aspek pengawasan atau pengendalian usaha. Menjadi pengusaha yang sukses tentunya dambaan semua
orang yang menekuni dunia usaha. Mencapai sukses harus melaui rintangan yang tidak ringan. Banyak diantaranya yang putus asa
setelah gagal berulang kali dalam menekuni bisnisnya. Menjadi pengusaha memang tidak bisa hanya bermodal nekat. Menurut
Adiprigandari http:www.replubika.co.idcetak
menilai bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seorang pengusaha harus memliki beberapa dasar yang kuat agar bisa menghadapi tantangan bisnisnya. Dasar-dasar tersebut antara lain:
a. Semangat kerja. Mencintai apa yang dikerjakan sehingga membuatnya terus berkarya menghasilkan prestasi-prestasi baru
tiada henti. Ketika menghadapi halangan atau kegagalan, tidak putus asa dan justru belajar dari kegagalan.
b. Seorang pengusaha harus memiliki impian. Impian merupakan wujud dari visi dan misi seseorang dalam berkarya. Dengan
mimpi, pikiran akan terfokus dan memudahkan mencapai apa yang diinginkan.
c. Tegas dalam mengambil keputusan. Menunda pekerjaan merupakan kerugian bagi pengusaha. Kecepatan dalam mengambil
keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dan keputusan harus diterapkan secara konsisten agar hasil yang
diharapkan bisa terwujud. d. Dedikasikan seluruh tenaga, waktu, dan pikiran untuk pekerjaan.
Kadangkala seseorang harus bekerja sedikitnya 13 jam sehari dan tujuh hari seminggu agar impiannya terwujud.
e. Rinci. Pengusaha harus bisa memperhatikan hal yang detail dari proses produksi usahanya dan tidak bersikap masa bodoh. Dengan
demikian, ia bisa mengetahui kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya. Ia juga tidak mudah dibohongi bawahannya.
f. Tidak menggantungkan hidup pada nasib. Hidup anda tidak ditentukan oleh atasan melainkan oleh diri sendiri.
g. Dana. Menjadi kaya bukan tujuan utama seorang wirausahawan. Uang hanya ukuran keberhasilan. Bila sukses, uang akan datang
dengan sendirinya. h. Bagi-bagi. Kepemilikan usaha dibagikan kepada karyawan karena
tanpa mereka bisnis tidak akan berjalan. Karena itu, karyawan harus diperhatikan agar ada rasa memiliki terhadap perusahaan.
i. Memiliki etika moral. Pengusaha sukses selalu memiliki moralitas yang baik dalam menjalankan bisnisnya. Moralitas ini menjadi
penting karena berfungsi sebagai kendali diri agar tidak tejebak pada praktik bisnis yang menghalalkan segala cara.
j. Mampu belajar dan mendengarkan. Pengusaha harus terus belajar dan mendengarkan masukan dari orang lain, tidak bergantung
pada bakat alam. Berbagai ajang diskusi seminar, sekolah, konferensi menjadi tepat baginya untuk terus mengasah
pengetahuan di bidangnya. k. Rencana bisnis. Seorang pengusaha selalu memiliki rencana bisnis
yang dikembangkan. Penyusunan rencana bisnis ini penting sebagai arahan dalam mencapai tujuan perusahaan. Ketika
menyusun rencana bisnis biasanya seorang pengusaha melibatkan konsultan bisnis professional.
l. Hasil terbaik. Pengusaha sukses selalu ingin mencapai prestasi terbaiknya. Prestasi itu akan menjadi kepuasan tersendiri yang
sulit diganti apapun. Jadi efektivitas mengelola usaha dikatakan baik jika suatu usaha
berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan memperoleh apa yang dicita-citakan.
2. Jiwa Kewirausahaan