Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

situasi stres itu begitu terasa dan berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menurut Cooper .,dkk 2001 dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal dalam diri individu. Faktor internal adalah faktor – faktor yang bersumber dalam diri individu, seperti usia dan pengalaman kerja, kemampuan individu menyesuaikan diri, dan juga faktor kepribadian. Faktor eksternal adalah faktor – faktor yang bersumber dari lingkungan di luar individu, misalnya: karakteristik tempat kerja, hubungan interpersonal dalam bekerja, peran dalam organisasi, struktur organisasi, promosi pekerjaan, dan peristiwa – peristiwa yang dialami individu dalam kehidupan sehari – hari. Dalam buku karya Abraham Charles Shanley E 1997, Gray-Toff dan Anderson menyatakan bahwa stres kerja pada perawat dipengaruhi oleh faktor organisasional yang terdiri dari; ketegangan peran, hubungan interpersonal dengan teman sekerja, dengan dokter supervisor, dan dengan pasien, jenis kepemimpinan organisasi, dan tuntutan pekerjaan. Hubungan antar pribadi adalah faktor penting dalam kesehatan individu Munandar, 2001. Sutherland Cooper 1990 menyatakan bahwa masalah dalam hubungan dengan orang lain adalah faktor stres kerja yang paling potensial diantara faktor – faktor yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam menjalin hubungan interpersonal yang dimiliki oleh perawat dapat menunjukkan tinggi rendahnya tingkat stres kerja yang dialami. Salah satu faktor yang mendukung terjalinnya hubungan interpersonal yang baik adalah ketrampilan komunikasi interpersonal yang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keefektifan hubungan antar pribadi ditentukan oleh ketrampilan individu untuk mengkomunikasikan secara jelas informasi yang ingin disampaikan, menciptakan kesan tertentu atau mempengaruhi orang lain Supratiknya, 1995. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melihat lebih jauh tentang ketrampilan komunikasi interpersonal yang berkaitan dengan stres kerja, khususnya pada perawat di rumah sakit. Johnson dalam Supratiknya, 1995 merumuskan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi dua arah yang berlangsung apabila pengirim pesan cukup leluasa mendapatkan umpan balik dari penerima yang menangkap pesan yang dikirimnya. Komunikasi interpersonal memudahkan terjadinya saling pemahaman dalam komunikasi dan selanjutnya sangat menolong dalam mengembangkan suatu relasi yang memuaskan bagi kedua belah pihak serta kerja sama yang efektif. Ketrampilan berkomunikasi memiliki lima landasan dasar yaitu kemampuan untuk saling memahami, mengkomunikasikan pikiran perasaan secara jelas dan tepat, saling menolong, dan mampu memecahkan konflik secara konstruktif Supratiknya, 1995. Komunikasi yang akrab, hangat, dan produktif dengan orang lain dapat dikembangkan dan dipelihara dengan ketrampilan berkomunikasi yang baik. Proses ketrampilan komunikasi interpersonal dalam keperawatan dapat dilakukan antara perawat teman sekerja, perawat dokter, perawat supervisor, dan perawat pasien. Dalam penelitian ini, ketrampilan komunikasi interpersonal dibatasi yaitu ketrampilan komunikasi perawat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan pasien. Ketrampilan komunikasi interpersonal antara perawat dengan pasien yang baik nampak pada kemampuan perawat untuk memberikan pelayanan kepada pasien, yang terdiri dari keramahan perawat, perhatian perawat, kesopanan perawat, kesabaran, dan ketulusan perawat Supratiknya, 1995. Dari uraian di atas, nampak adanya hubungan yang negatif antara ketrampilan komunikasi interpersonal dengan pasien dan stres kerja perawat melalui variabel mediator hubungan interpersonal. Dengan adanya latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk menguji signifikansi hubungan negatif antara ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien dan stres kerja perawat.

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan negatif yang signifikan antara ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien dan stres kerja perawat?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan negatif yang signifikan antara ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien dan stres kerja perawat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Memberi informasi kajian teoritis dan menambah pengetahuan di bidang psikologi klinis dan psikologi industri mengenai hubungan antara ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien dan stres kerja perawat. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti tentang ketrampilan komunikasi interpersonal dan stres kerja, penelitian ini memberikan informasi dan pengetahuan tentang sumbangan ketrampilan komunikasi interpersonal terhadap stres kerja. b. Bagi perawat, penelitian ini memiliki sumbangan pemahaman mengenai pentingnya faktor ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi stres kerja perawat, sehingga perawat lebih dapat mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal yang dimiliki untuk menghadapi stres. c. Bagi pihak rumah sakit, dapat mengetahui pentingnya tingkat ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien, sehingga dapat menjadi fasilitator yang dapat meningkatkan ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien sebagai salah satu upaya pencegahan stres kerja pada perawat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perawat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perawat berasal dari kata rawat yang berarti pelihara atau urus. Jadi kata perawat berarti orang yang memelihara atau mengurus. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam Dewi,2002, perawat adalah orang yang menyeselesaikan pendidikan dasar , memenuhi syarat, dan kepadanya diberi wewenang oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan perawatan yang bermutu dan penuh tanggung jawab. Jadi untuk dapat menjadi seorang perawat harus menjalani pendidikan dasar perawat, yaitu program pendidikan terencana yang memberikan landasan yang luas dan mendasar untuk melaksanakan tugas keperawatan yang efektif. Perawat merupakan seorang tenaga kesehatan yang melakukan fungsi keperawatan pada pelayanan kesehatan Smet, 1994. Priharjo 1995, mengungkapkan bahwa fungsi keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan secara umum dalam bentuk biologi, psikologi, sosial, dan spiritual yang komprehensif yang ditujukan kepada individu sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. Menurut Gunarsa 1995, perawat adalah seseorang yang telah dipersiapkan melalui pendidikan untuk turut serta merawat dan 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyembuhkan orang sakit, usaha rehabilitasi, dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan secara mandiri atau dibawah pengawasan supervisi, dokter atau suster kepala. Seorang perawat mendedikasikan dirinya pada pekerjaannya didasari oleh beberapa hal, antara lain: minat terhadap orang lain, derajat sensitivitas, menghargai hubungan dan memiliki sikap terhadap mereka yang berkedudukan tinggi. Gunarsa 1995, mengungkapkan bahwa seorang perawat dalam hubungannya dengan pekerjaan dan lingkungan sosialnya perlu mendalami beberapa sifat yang harus dimilikinya, yaitu antara lain: sehat, penampilan menarik, jujur, sportif, rendah hati, empati, dapat dipercaya, pandai bergaul, pandai menimbang perasaan, dan memiliki sikap sopan santun. Perawat sebagai salah satu tokoh penting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar. Tugas utama perawat adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada orang yang dalam keadaan fisik dan mental yang lemah serta kepada mereka yang membutuhkan. Menurut Bouwhuizen 1995, tugas dari pekerjaan perawat adalah untuk memberikan pertolongan yang dilandasi keahlian kepada orang yang sedang mengalami gangguan fisik dan kejiwaan serta dalam proses penyembuhan sehingga nantinya mereka dapat hidup mandiri dengan keterbatasan yang mereka miliki. Henderson dalam Priharjo,1995 mengungkapkan fungsi perawat adalah membantu individu baik sakit maupun sehat dalam beraktivitas supaya sembuh atau mempertahankan kesehatannya secara mandiri. Praktik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI