Pelaksanaan Penelitian Deskripsi Subjek dan Data Penelitian

Hasil uji normalitas menghasilkan probabilitas p data ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien sebesar 0,712 p 0,05 dan probabilitas p data stres kerja perawat sebesar 0,944 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi data pada kedua sampel adalah normal. b Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara skor variabel stres kerja perawat dengan variabel ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien merupakan garis lurus atau tidak. Uji linearitas garis regresi dilakukan dengan menghitung nilai F, yaitu dengan mempergunakan hipoitesis nol Ho. Jika nilai F yang ditemukan lebih kecil daripada p 0,05 maka garis regresi itu linear. Uji linearitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows version 13.00. Hasil dari data uji yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji linearitas ANOVA Table 12273.233 37 331.709 2.005 .043 3381.320 1 3381.320 20.436 .000 8891.914 36 246.998 1.493 .162 3640.167 22 165.462 15913.400 59 Combined Linearity Deviation from Linearity Between Groups Within Groups Total Stres kerja Ketrampilan komunikasi Sum of Squares df Mean Square F Sig. Dari hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel yaitu ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien dan stres kerja adalah linear karena taraf signifikansi untuk linearitas lebih kecil daripada 0,05 p 0,05 yaitu F = 20.436; p = 0.000 atau p 0,05.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows version 13.00. Hasil pengujian korelasi antara ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien dan stres kerja perawat dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini; Tabel 4.4 Tabel Analisis Korelasional Correlations 1 -.461 .000 60 60 -.461 1 .000 60 60 Pearson Correlation Sig. 1-tailed N Pearson Correlation Sig. 1-tailed N Ketrampilan komunikasi Stres kerja Ketrampilan komunikasi Stres kerja Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. . Dari tabel di atas dapat bahwa koefesien korelasi antara ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien dan stres kerja perawat adalah sebesar -0,461 dengan signifikansi 0.000. Dari hasil tersebut dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien dan stres kerja perawat. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada hubungan negatif yang signifikan antara ketrampilan komunikasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI interpersonal perawat dengan pasien dan stres kerja perawat dapat diterima. Semakin tinggi stres kerja yang dimiliki perawat maka semakin rendah ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien. Sumbangan pengaruh variabel ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien terhadap stres kerja perawat dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5 Deskripsi tabel analisis R Square Measures of Association -.461 .212 .878 .771 Stres kerja Ketrampilan komunikasi R R Squared Eta Eta Squared Koefesien determinasi yang diperoleh dari hasil kuadrat koefesien korelasi adalah 0,212. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa variabel bebas penelitian ini yaitu ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien memberikan sumbangan efektif sebesar 21,2 terhadap vaiabel tergantung yaitu rendahnya stres kerja perawat. Dengan kata lain ada 78,8 aspek lain yang mempengaruhi stres kerja perawat, diluar ketrampilan komunikasi interpersonal perawat.

E. Pembahasan

Hasil Penelitian menyatakan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien dan stres kerja perawat. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat ketrampilan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI