Pertanggungjawaban Alat Ukur METODOLOGI PENELITIAN

8. daya konsentrasi turun 9. turunnya semangat hidup 10. ketidakpuasan kerja 50 5 31 20 35 1 Jumlah item pada aspek B 9 10 1 0 19 35,84

c. Gangguan tingkah laku

1. gangguan pola makan 2. penggunakan obat-obatan 3. Menunda pekerjaan 4. menghindari pekerjaan 5. menurunnya prestasi 6. meningkatnya absensi 7. kualitas hubungan interpersonal menurun 8. spontanitas menurun 9. menurunnya kreativitas 42 48 21 29 - 9 30 54 6 12,57 - 51 59 45 39 60 24 36 27 15 18 Jumlah item pada aspek C 8 9 2 1 17 32,08 Total Distribusi jumlah item pada masing – masing aspek stres kerja di atas dirasa sudah cukup proporsional. Dari hasil seleksi tersebut diperoleh 53 item yang sahih dan 7 item yang gugur. Nomor item yang gugur antara lain; 13,15,17,18,27,28, dan 52. Berikut ini adalah tabel distribusi item yang lolos seleksi dan diberi nomor baru. Tabel 3.4 Distribusi item lolos seleksi sakla stres kerja pada tiap aspek dengan nomor baru Nomor item Jmlh item Indikator Favorable Unfavorable Fav Unfav Total Item a. Gangguan fisik 1. Sakit kepala pusing 2. Sulit tidur insomnia 3. Tekanan darah tinggi 4. Gangguan pernafasan 5. Detak jantung 3 26 - 43 - 27 2 37 15 18 1 1 - 1 - 1 1 1 1 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI meningkat 6. Kelewat berkeringat 7. Sakit punggung 8. Ketegangan otot 9. Gangguan pencernakan 10. Kehilangan energi

b. Gangguan psikologis

1. Gelisah cemas gugup 2. Merasa tertekan. 3. Sensitif berlebihan 4. Mudah marah 5. Kebosanan 6. Merasa bingung 7. Lelah secara mental 8. Daya konsentrasi turun 9. Turunnya semangat hidup 10. Ketidakpuasan kerja

c. Gangguan tingkah laku

1. Gangguan pola makan 2. Penggunakan obat- obatan 3. Menunda pekerjaan 4. Menghindari pekerjaan 5. Menurunnya prestasi 6. Meningkatnya absensi 7. Kualitas hubungan interpersonal menurun 8. Spontanitas menurun 9. Menurunnya kreativitas. 51 40 10 31 21 32 19 38 35 28 22 - 44 5 25 36 42 17 23 - 9 24 47 6 - 14 34 7 48 8 46 13 11 4 49 41 16 29 1 12,50 - 45 52 39 33 53 20 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 - 1 1 1 1 1 1 1 17 32,08 19 35,84 17 32,08 Total 25 28 53 100 Pada tabel 3.5 dibawah ini menjelaskan distribusi item tiap aspek pada skala ketrampilan komunikasi interpersonal perawat setelah diuji cobakan pada 60 subjek perawat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.5 Distribusi item tiap aspek skala ketrampilan komunikasi interpersonal perawat setelah try out Nomor item Indikator Sifat item Sahih Gugur Jumlah item F 6,11,21, 36,46 56 5 a. Empati UF 1, 16, 26, 31, 51 41 5 10 F 7,17,27, 32,42,52 - 6 b. Kemampuan mendengarkan pasien UF 2,12, 22, 57 37,47 4 10 F 3, 13, 23, 38, 48, 58 - 6 c. Membangun keterbukaan dengan pasien UF 8,18, 28, 33,43,53 - 6 12 F 9, 19,29,34, 44, 54 - 6 d. Membangun Kepercayaan UF 4,14,24, 39, 49 59 5 11 F 5, 15, 25, 30, 40,50 - 6 e. Kerendah hati UF 20, 60 10,35, 45,55 2 8 Total 51 9 51 Distribusi jumlah item pada masing – masing aspek diatas menunjukkan adanya ketimpangan antara jumlah item pada aspek membangun keterbukaan dengan pasien dan membangun kepercayaan dibandingkan ketiga aspek yang lain. Agar distribusi item pada masing – masing aspek menjadi lebih proporsional maka beberapa item dalam aspek membangun keterbukaan dengan pasien dan aspek membangun kepercayaan tidak digunakan sebagai item dalam skala penelitian meskipun item tersebut memenuhi kriteria r it ≥ 0.30. Item tersebut adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI item nomor 3 dan 43 untuk aspek membangun keterbukaan dengan pasien sedangkan item nomor 44 untuk aspek membangun kepercayaan. Pengguguran item tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa item – item tersebut memiliki koefesien r it yang paling rendah dibandingkan item – item lain dalam kelompoknya. Dari hasil seleksi tersebut maka diperoleh 10 item pada aspek membangun keterbukaan dengan pasien dan 10 item pada aspek membangun kepercayaan. Berikut ini adalah tabel distribusi item yang lolos seleksi dan diberi nomor baru. Tabel 3.6 Distribusi item lolos seleksi sakla ketrampilan komunikasi interpersonal perawat pada tiap aspek dengan nomor baru Nomor item Jumlah item Total Indikator Ketrampilan Komunikasi favorable unfavorable favo unfa a. Empati 5,919, 33,38 1, 14, 24, 29, 42 5 5 10 20,83 b. Kemampuan mendengarkan pasien 6,15,25, 30,37,43 2,10, 20, 46 6 4 10 20,83 c. Membangun keterbukaan dengan pasien 11, 21, 34, 39, 47 7,16, 26, 31,44 5 5 10 20,83 d. Membangun Kepercayaan 8, 17,27, 32, 45 3,12,22, 35, 40 5 5 10 20,83 e. Kerendah hati 4, 13, 23, 28, 36,41 18, 48 6 2 8 16,67 Total 27 21 48 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Reliabilitas Reliabilitas penelitian mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil pengukuran, hasil pengukuran yang reliabel adalah hasil pengukuran yang konsisten dan dapat dipercaya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Reliabilitas dinyatakan dengan koefesien reliabilitas yang angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefesien reliabilitas alat ukur semakin mendekati 1,00, maka alat ukur tersebut dapat memberikan hasil pengukuran yang reliabel Azwar, 1999. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan konsistensi internal menggunakan koefesien reliabilitas Alpha dari program SPSS for windows version 13.0. Nilai reliabilitas skala dianggap memuaskan apabila koefesian Alpha 0.90 karena perbedaan yang tampak pada skor murni subjek hanya 10 dari perbedaan skor tampak yang disebabkan oleh variasi eror pengukuran Azwar, 1999. Skala stres kerja perawat pada penelitian ini memiliki koefesien reliabilitas 0.930 dan skala ketrampilan komunikasi perawat memiliki koefesien reliabilitas0.956. Nilai koefesien reliabilitas kedua skala tersebut lebih besar dari 0.90, dengan demikian skala ini dapat memberikan hasil pengukuran yang reliabel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Metode dan Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment dari Pearson yang dilakukan untuk mengetahui signifikansi hubungan negatif antara variabel bebas dan variabel tergantung. Analisis item menggunakan bantuan program SPSS versi 13.0 for windows, karena hipotesis dalam penelitian ini sudah terarah maka digunakan uji satu ekor.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Rumah Sakit Umum RSU

1. Rumah Sakit Umum Daerah ”Saras Husada” Purworejo

Pada masa pemerintahan pendudukan Belanda mendirikan rumah sakit yang diberi nama Zeding Ziekenhuis. Rumah sakit tersebut digunakan sebagai rumah sakit pendidikan bidan dan Mantri Veplegen. Pada masa itu rumah sakit dipimpin oleh dokter ahli bedah bernama dr. Fentere. Selang masuknya pemerintahan Jepang, dr. Fentere ditawan dan digantikan oleh dr. Wardojo, sedangkan Zeding Ziekenhuis diganti nama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Purworejo. Pada tahun 2005 berdasarkan keputusan Bupati Purworejo tentang penetapan nama RSUD kabupaten Purworejo, memutuskan Saras Husada sebagai nama identitas RSUD kabupaten Purworejo. RSUD Saras Husada Purworejo adalah sebuah rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah dan tergolong dalam tipe B. Rumah sakit tipe B berarti rumah sakit yang memberi pelayanan medis spesialis dan subspesialis yang terbatas. Rumah sakit negeri adalah rumah sakit yang tidak mencari keuntungan nonprofit. Saras Husada memiliki makna sebagai suatu tempat yang disediakan untuk mengobati warga masyarakat agar sembuh dari sakit dan mencapai kesehatan jasmani dan rohani. 60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI RSUD Saras Husada memiliki visi sebagai pusat rujukan di Jawa Tengah pada tahun 2010. Sedangkan misi – misinya adalah; a Menyelenggarakan pelayanan prima dan paripurna secara profesional dengan tidak meninggalkan fungsi sosial. b Melakukan upaya peningkatan mutu dan cakupan pelayanan sesuai dengan etika dan standar pelayanan secara berkesinambungan. c Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan terutama di bidang kesehatan. d Memberitahukan perhatian penuh terhadap karyawan sebagai aset yang akan senantiasa dikembangkan. Tujuan umum dari RSUD Saras Husada adalah; terselenggaranya pelayanan kesehatan paripurna secara profesional, bermutu tinggi, terjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan mengutamakan kepuasan pelanggan, terselenggaranya upaya peningkatan mutu dan cakupan pelayanan sesuai dengan etika dan standar pelayanan secara berkesinambungan dan terselenggaranya pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan. Strategi yang dilakukan oleh RSUD Saras Husada untuk pengembangan organisasi adalah sebagai berikut; a Meningkatkan mutu pelayanan dalam memenuhi kepuasan pasien melalui penerapan Total Quality Management. b Mengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan sehingga tercapai profesionalisme yang tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c Mengembangkan pola dan latihan kedokteran klinik dan keperawatan. d Meningkatkan efesiensi, efektifitas sumber daya agar produtivitas meningkat. e Meningkatkan kerjasama antar karyawan dan instansi. f Mengembangkan pelayanan kesehatan unggulan untuk meningkatkan daya saing.

2. Rumah Sakit Umum Palang Biru Kutoarjo

Rumah sakit Palang Biru Kutoarjo adalah salah satu upaya pelayanan dibidang kesehatan milik Tarekat Suster – Suster Amalkasih Darah Mulia yang dikelola oleh Yayasan swasta Santa. Upaya pelayanan itu sebagai tanggapan para biarawati di Kutoarjo yang melihat kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Pelayanan dimulai pada tahun 1952 oleh Sr. Yulita ADM dengan berkeliling dari desa ke desa untuk memberikan pertolongan pada orang – orang sakit yang membutuhkan bantuan. RSU Palang Biru mengalami perkembangan yang pesat. Pelayanan mulai berkembang bukan hanya orang – orang sakit tetapi juga ibu – ibu hamil dan bayi – bayi sakit. Kebutuhan masyarakat yang meningkat tersebut menjadikan pelayanan kesehatan di rumah sakit kini dikenal dengan RBBP Palang Biru. Perkembangan kebutuhan pelayanan kesehatan terasa dari semula RB hanya melayani ibu – ibu bersalin dan merawar bayi serta penitipan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI