Jenis kelamin Tempat menempuh pendidikan strata satu farmasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Mahasiswa Program Profesi Apoteker

Karakteristik mahasiswa profesi Apoteker berupa jenis kelamin, umur, tempat menempuh pendidikan stata satu farmasi dan minat pada bidang pelayanan kefarmasian. Penelitian yang dilakukan di dua perguruan tinggi di Jawa Barat melibatkan 107 mahasiswa profesi Apoteker. 107 mahasiswa profesi Apoteker tersebut merupakan mahasiswa program profesi Apoteker yang mengembalikan dan mengisi kuisioner. Karakteristik umur tidak dimasukkan dikarenakan hanya beberapa responden yang menuliskan umurnya.

1. Jenis kelamin

Dari sejumlah 107 mahasiswa program profesi Apoteker tersebut, diketahui bahwa 19,63 berjenis kelamin laki-laki dan 67,29 berjenis kelamin perempuan, sedangkan 13,08 tidak mengisi kolom jenis kelamin. Hal ini menggambarkan Apoteker yang akan lulus pada wilayah Jawa Barat didominasi oleh perempuan. Gambaran jenis kelamin responden dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini. 13,08 67,29 19,63 Laki-Laki Perempuan tidak diketahui Gambar 1. Jenis kelamin responden di Jawa Barat 66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

2. Tempat menempuh pendidikan strata satu farmasi

Karakteristik tempat menempuh pendidikan strata satu farmasi dimaksudkan sebagai institusi atau perguruan tinggi tempat mahasiswa profesi Apoteker menempuh pendidikan strata satu farmasi sebelum ia menempuh pendidikan profesi Apoteker di perguruan tinggi yang diteliti oleh peneliti. Karakterik ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok satu merupakan kelompok mahasiswa profesi Apoteker yang menempuh pendidikan strata satu farmasi dan pendidikan profesi Apoteker di perguruan tinggi yang sama. Kelompok dua adalah kelompok mahasiswa profesi Apoteker yang menempuh pendidikan strata satu farmasi dan pendidikan profesi Apoteker di perguruan tinggi yang berbeda. Sebanyak 1,87 dari 107 mahasiswa profesi Apoteker yang mengembalikan dan mengisi kuisioner tidak memberikan informasi ini. Gambaran mengenai hal ini dapat dilihat dari gambar 2 berikut. 1,87 28,04 70,09 sama berbeda tidak diketahui Gambar 2. Perguruan tinggi tempat menempuh pendidikan strata satu farmasi dan pendidikan profesi Apoteker di Jawa Barat Dari gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden di wilayah Propinsi Jawa Barat menempuh pendidikan strata satu farmasi dan pendidikan profesi Apoteker di perguruan tinggi yang sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Berdasarkan hasil wawancara, tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa program profesi Apoteker juga dipengaruhi oleh perguruan tinggi dimana mahasisiwa program profesi yang bersangkutan menempuh pendidikan strata satu farmasi. Hal ini berkaitan dengan kesinambungan antara kurikulum pendidikan antara program pendidikan strata satu dan profesi Apotekernya. Oleh karena itu, pihak pengelola program studi profesi Apoteker berani menjamin bahwa mahasiswa program profesi Apotekernya akan siap menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia.

3. Minat