Perubahan Konsep Pelayanan Farmasi

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Perubahan Konsep Pelayanan Farmasi

Pada awalnya, apoteker berfungsi sebagai peracik obat untuk diserahkan kepada pasien di Apotek. Berkembangnya industri untuk memproduksi obat berskala besar mengubah peranan apoteker dari peracik obat menjadi pendistribusi obat. Perkembangan ini dipicu oleh meningkatnya jumlah kebutuhan obat, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tekanan kompetisi perdagangan, inovasi dalam penemuan obat baru, lahirnya berbagai penyakit baru dan berbagai hal lain. Pada situasi ini, arah pelayanan kefarmasian adalah pemenuhan terhadap kebutuhan masyarakat akan obat, yang selanjutnya disebut drug oriented. Berdasarkan hasil evaluasi penggunaan obat, diketahui terjadi banyak pemasalahan yang timbul berkenaan dengan penggunaan obat. Walaupun demikian, makna obat sebagai media untuk proses kesehatan tidak berubah. Hal ini kemudian mendorong dan membelokkan arah orietasi pelayanan kefarmasian menjadi patient oriented Anonim, 2004a. Terjadinya perubahan konsep pola penyakit, penatalaksanaannya ke pola hidup sehat dan promosi kesehatan ikut menjadi faktor terjadinya perubahan pola pelayanan kefarmasian ini Sudjaswadi, 2002. Saat ini, pelayanan kefarmasian berorientasi pada pasien dan mengacu pada filosofi asuhan kefarmasian. Asuhan kefarmasian adalah tanggung jawab profesi dalam hal farmakoterapi dengan tujuan mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan sehingga dapat mencapai keluaran yang dapat menjaga atau meningkatkan kualitas 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 hidup pasien. Dalam konsep ini, apoteker diajak untuk mewujudkan pengobatan rasional bagi masyarakat, yang menyeimbangkan aspek klinis dan ekonomi berdasarkan kepentingan pasien. Apoteker tidak lagi sekedar menjual obat kepada pasien atau masyarakat, tetapi juga harus menjamin tersedianya obat yang berkualitas dalam jumlah yang cukup, aman, nyaman digunakan, dan harga terjangkau serta pada saat pemberiannya disertai informasi yang memadai, diikuti pemantauan pada saat penggunaan obat dan akhirnya dilakukan evaluasi Anonim, 2004a.

B. Profesi