Analisis situasi Penyebaran dan pengumpulan kuesioner Wawancara Pengolahan hasil

61 Pertanyaan tertutup yang diajukan mengandung 5 alternatif jawaban yang meliputi Sangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-ragu R, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Responden diberi kesempatan untuk memilih salah satu dari 5 alternatif jawaban berdasarkan tingkat kesiapan dan interpretasi responden dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia. Setiap alternatif jawaban dimaknai peneliti sebagai berikut: 1. sangat setuju SS bermakna sangat siap 2. setuju S bermakna siap 3. ragu-ragu R bermakna kurang siap 4. tidak setuju TS bermakna tidak siap, dan 5. sangat tidak setuju STS bermakna sangat tidak siap Bagian kedua kuesioner berupa pertanyaan semi terbuka. Tiap bidang pelayanan kefarmasian hanya berisi satu pertanyaan semi terbuka. Pertanyaan semi terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya sebagian sudah ditentukan oleh peneliti, dan sebagian disediakan kolom kosong untuik menampung jawaban resonden Adi, 2004. Pada bagian ini, peneliti memberikan 2 alternatif jawaban, yaitu Ya dan Tidak, dan juga menyediakan ruang bagi responden untuk mengutarakan berbagi alasan terhadap jawaban yang mereka pilih tersebut.

E. Tata Cara Penelitian

1. Analisis situasi

Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai kemungkinan diadakannya penelitian. Informasi tersebut mencakup jumlah 62 universitas yang menyelenggarakan program profesi apoteker, jumlah mahasiswa program profesi apoteker dan waktu terakhir perkuliahan teoritis mahasiswa program profesi apoteker di Perguruan Tinggi di Jawa Barat. Pada tahap ini juga dilakukan proses mendapatkan izin melakukan penelitian kepada pihak terkait di dua perguruan tinggi di Jawa Barat.

2. Pembuatan kuesioner

a. Pembuatan kuesioner

Kuesioner disusun dan dibuat sedemikian hingga mencapai tujuan penelitian. Kuisioner yang dibuat memuat operasional penelitian. Kuesioner pertanyaan berisi deskripsi karakteristik responden dan deskripsi persepsi mahasiswa profesi apoteker dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia. Pertanyaan tentang deskripsi persepsi mahasiswa profesi apoteker dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia dibedakan berdasarkan tiga bidang pelayanan kefarmasian yang tercantum dalam Standar Kompetensi Farmasis Indonesia dimana pada tiap bidang pelayanan kefarmasian terdapat dua bentuk pertanyaan, yaitu pertanyaan tertutup dan pertanyaan semi terbuka.

b. Tahap pengujian kuesioner

Pengujian kuisioner perlu dilakukan untuk melihat beberapa kesalahan dalam pembuatan kuesioner. Pada pengujian kuesioner dibutuhkan bantuan orang lain dan tenaga ahli. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 1 Uji pemahaman bahasa Uji pemahaman bahasa berfungsi untuk mengetahui sejauh mana bahasa penyusun pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner dapat dipahami oleh responden, termasuk didalamnya kesalahan pengetikan, pengejaan kata-kata, dan susunan kalimat. Uji pemahaman bahasa dilakukan dengan cara meminta bantuan kepada mahasiswa program profesi apoteker di salah satu perguruan tinggi. 2 Uji validitas isi Validitas suatu instrumen menujukkan suatu alat ukur yang dapat mengukur sejauh mana kebenaran alat itu untuk mengukur sesuatu yang diperlukan Mardalis, 2006. Atau dengan kata lain, suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Kountur, 2005. Validitas isi menyangkut tingkat kebenaran suatu instrumen mengukur isi dari area yang dimaksud untuk diukur Kountur, 2005.Validitas isi diperoleh dengan memeriksa kecocokan setiap item dengan bahan yang telah diberikan Nawawi, 2005. Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingakn antara isi instrumen dengan suatu rancangan Umar, 2001. Untuk mengetahui apakah suatu angket dapat dianggap valid secara isi dapat dilakukan dengan cara meminta pendapat ahli Kountur, 2005. Pada penelitian ini, uji validitas isi dilakukan bersama dengan dosen pembimbing. Uji ini dilakukan dengan melihat kesesuaian isi kuisioner dengan kawasan isi obyek yang diukur dengan berpedoman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 pada Standar Kompetensi Farmasis Indonesia yang dibuat oleh Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia ISFI.

3. Penyebaran dan pengumpulan kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan pada akhir masa perkuliahan teoritis mahasiswa program profesi apoteker. Penyebaran kuisioner dilakukan secara langsung kepada respondensubyek penelitian, yaitu mahasiswa program profesi apoteker di dua perguruan tinggi di Jawa Barat. Penyebaran kuisioner diawali dengan memberikan petunjuk pengisian kuisioner. Pengumpulan kuisioner dilakukan sehari setelah kuisioner dibagikan. Penyebaran dan pengumpulan kuisioner dilakukan pada bulan April 2006-Juni 2006.

4. Wawancara

Wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk diajukan secara lisan pula Nawawi, 2005. Wawancara dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh Mardalis, 2006. Pada penelitian ini, wawancara ditujukan untuk mendukung data yang diperoleh melalui kuesioner. Wawancara dilakukan terhadap dosen yang terkait dengan bidang kurikulum dan beberapa mahasiswa dengan bantuan kerangka atau garis-garis besar yang dibutuhkan dan berkaitan dengan tema. Wawancara dilakukan di dua perguruan tinggi di Jawa Barat.

5. Pengolahan hasil

Data yang diperoleh melalui kuisioner diolah dengan cara kategorisasi data sejenis, yaitu dengan menyusun data dan menggolongkannya dalam 65 kategori-kategori. Penggolongan kategori yang dimaksud adalah tiap item pertanyaan di setiap bidang pelayanan kefarmasian yang meliputi bidang industri, rumah sakit, dan apotek. Hasil yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan statistik deskriptif dalam bentuk persentase, ditampilkan dalam bentuk visual grafik dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

F. Tata Cara Pengolahan Data

Teknik analisis yang umumnya digunakan untuk menganalisis data pada penelitian-penelitian deskriptif ialah dengan menggunakan tabel dan grafikKountur, 2005. Penelitian ini menggunakan analisis data statistik berupa statistik deskriptif dalam bentuk persentase dan ditampilkan dalam bentuk visual grafik dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis data dimulai dengan cara mengelompokkan data berdasarkan minat pada tiga bidang pelayanan kefarmasian kemudian hitung jumlah total pada tiap bidang pelayanan kefarmasian dan jumlah total pada tiga bidang pelayanan kefarmasian. Selain itu juga dilakukan pengelompokkan jawaban responden berdasarkan alternatif jawaban yang tersedia dan dihitung jumlah total untuk tiap alternatif jawaban. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI