87
e. Pendidikan dan pelatihan farmasi
Gambaran kesiapan responden di tiap bidang kegiatan dalam kompetensi pendidikan dan pelatihan farmasi di apotek dapat dilihat dalam tabel
XIX berikut Tabel XIX. Kesiapan responden dalam pelaksanaan kompetensi E
Pendidikan dan Pelatihan Farmasi dalam bidang pelayanan kefarmasian di apotek
No Bidang Kegiatan
STS TS
R S
SS
1.
Memotivasi, mendidik dan melatih farmasis lain dan mahasiswa farmasi
dalam penerapan asuhan kefarmasian. 4,17
- 16,67
58,33 20,83
2.
Merencanakan dan melakukan aktivitas pengembangan staf, bagi teknisi di
bidang farmasi, pekarya, dan juru resep dalam rangka peningkatan efisiensi dan
kualitas pelayanan farmasi yang diberikan
4,17 -
4,17 66,66
25
3.
Berpartisipasi aktif dalam pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk
meningkatkan kualitas diri dan kualitas praktek kefarmasian.
4,17 -
12,50 50
33,33
4.
Mengembangkan dan melaksanakan program pendidikan dalam bidang
kesehatan umum, penyakit dan manajemen terapi kepada pasien, profesi
kesehatan dan masyarakat. 4,17
- 8,33
62,50 25
f. Penelitian dan pengembangan kefarmasian
Gambaran kesiapan responden di tiap bidang kegiatan dalam kompetensi penelititan dan pengembangan kefarmasian di apotek dapat dilihat
dalam tabel XX berikut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel XX. Kesiapan responden dalam pelaksanaan kompetensi F Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian dalam bidang pelayanan
kefarmasian di apotek
No Bidang Kegiatan
STS TS
R S
SS
1.
Melakukan penelitian dan pengembangan, mempresentasikan dan
mempublikasikan hasil penelitian dan pengembangan kepada masyarakat dan
profesi kesehatan lain. 4,17
- 50
29,16 16,67
2.
Menggunakan hasil penelitian dan pengembangan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan dan peningkatan mutu praktek kefarmasian
4,17 -
16,67 58,33
20,83
Berdasarkan pernyataan mahasiswa program profesi Apoteker yang diberikan, diperoleh gambaran mengenai kesiapan mahasiswa program profesi
Apoteker menghadapi Standar Kompetensi Farmasi Indonesia dalam bidang pelayanan kefarmasian di Apotek sebagai berikut
83,33
16,67 Tidak Siap
Siap
Gambar 5. Gambaran kesiapan responden dalam bidang Apotek secara Umum
Alasan-alasan yang diberikan oleh responden terhadap tingkat kesiapan dirinya dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasi Indonesia dalam bidang
Apotek tertera di dalam tabel XXI dan XXII berikut ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel XXI. Alasan-alasan responden mengenai ketidaksiapan responden dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia
dalam bidang pelayanan kefarmasian di Apotek No.
Alasan Persentase
1 Ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
belum cukup mendalam, terutama manajemen dan komunikasi
50
2 Tidak memberikan alasan
50
Total 100
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel XXI, 50 responden yang menyatakan tidak siap dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia
dalam bidang pelayanan di Apotek mempunyai alasan karena pengetahuan dan kemampuan yang didapat selama masa perkuliahan baik di jenjang strata satu
ataupun program profesi Apoteker belum cukup membekali responden.
Tabel XXII. Alasan-alasan responden mengenai kesiapan responden dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia pada bidang
pelayanan kefarmasian di Apotek No.
Alasan Persentase
1 Learning by doing
25
2 Tuntutan profesi
20 3
Profesionalitas sebagai Apoteker 10
4 Bekal ilmu pengetahuan cukup
10 5
Selalu ada kesempatan untuk Mempersiapkan diri 10
6 Agar profesi Apoteker semakin dihargai dan diakui
5 7
Optimis 5
8 Berminat di bidang farmasi komunitas
5 9
Meningkatkan kualitas Apoteker 5
10 Tidak memberikan alasan
5
Total 100
90
Dari tabel XXII dapat dilihat bahwa 25 responden yang menyatakan siap dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia dalam bidang pelayanan
kefarmasian di Apotek memberikan alasan dapat selalu belajar sambil bekerja.
3. Bidang Industri