Organisasi Profesi Pendidikan Farmasi

51 b Regulasi; mampu dalam memperoleh pengetahuan tentang peraturan atau regulasi di bidang industri farmasi dan peraturan yang terkait dan mampu untuk mneginformasikan peraturan ke industri internal. c Sertifikasi; mampu memperoleh pengetahuan tentang proses sertifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d Informasi produk; mampu untuk menyampaikan informasi suatu produk kepada konsumen sesuai dengan kode etik peraturan yang berlaku. e Permohonan izin dan pelaporan hasil uji klinik; mampu menguasai proses perolehan izin dan pelaporan hasil uji klinik. f Pelaporan MESO; mampu melakukan pelaporan monitoring semua efek obat yang dijumpai pada penggunaan obat, sebagai bahan untuk melakukan penilaian kembali obat yang beredar serta untuk melakukan tindakan pengamanan atau penyesuaian yang diperlukan. g Pelaporan penanganan keluhan dan penarikan kembali produk jadi; mampu melakukan pelaporan dan penanganan setiap keluhan yang muncul untuk mengambil langkah perbaikan dan jika perlu dilakukan penarikan produk untuk menjamin bahwa produk yang beredar di pasar memenuhi syarat yang ditentukan.

J. Organisasi Profesi

Farmasi sebagai sebuah profesi memiliki wadah profesi yang menunjukkan jati diri profesionalitasnya. Melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 41846Kb121 tanggal 16 September 1965, Menteri Kesehatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Republik Indonesia telah menetapkan bahwa Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia ISFI merupakan organisasi tunggalsatu-satunya organisasi sarjana farmasiapoteker Indonesia. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 41846Kb121 tanggal 16 September 1965 tersebut, maka ISFI memiliki kekuatan hukum di hadapan negara. Sebagai organisasi yang mengayomi profesi farmasi di Indonesia, ISFI berhak untuk menjalankanmengatur profesi farmasi, termasuk mengeluarkan Standar Kompetensi Farmasis Indonesia sebagai suatu standar pelayanan kefarmasian di Indonesia.

K. Pendidikan Farmasi

Pendidikan farmasi merupakan suatu pendidikan tinggi yang berbasis keahlian farmasi. Empat hal utama yang diajarkan kepada calon farmasis adalah keahlian farmakologi, kimia farmasi, farmasetika dan farmakognosi fitokimia Richards et al, 2004, disamping itu juga diajarkan mengenai farmasi sosial Sudjaswadi, 2002. Di Indonesia, pendidikan tinggi farmasi dilakukan pada jenjang strata satu dan jenjang pendidikan profesi apoteker. Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia APTFI merupakan sebuah lembaga yang menentukan kurikulum inti pendidikan farmasi, baik jenjang strata satu maupun jenjng profesi. Berikut ini merupakan isi kurikulum inti dan beban sistem kredit semester sks setiap mata kuliah jenjang profesi apoteker berdasarkan Surat Keputusan Majelis APTFI nomor 002APTFIMA2005 tentang pengesahan kurikulum, silabus, dan penyelenggaraan pendidikan profesi apoteker dalam lampiran satu. Sifat Pendidikan : Permintaan utama Majoring Bidang Pelayanan Farmasi. Jenis Kurikulum : Pharmaceutical First Professional Degree 53 Beban : Kurikulum inti 24 SKS dan matakuliah pilihan minimun: 4 SKS, diselenggarakan dalam 2 semester Tabel III. Kurikulum inti pendidikan profesi apoteker No. Nama Mata Kuliah SKS 1 Farmakoterapi Terminologi Medik 2 2 Biofarmasetika Farmakokinetika Klinik 2 3 Compounding Dispensing 2 4 Manajemen Farmasi Komunitas 2 5 Pelayanan Kefarmasian Pharmaceutical Care 2 6 Komunikasi Konseling 2 7 Interaksi Obat Drug Related Problems 2 8 Praktek Kerja Profesi Di Apotek 4 9 Mata Kuliah Muatan Lokal 6 MATA KULIAH PILIHAN ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi farmasi yang mendapat izin menyelenggarakan pendidikan profesi farmasis apoteker. CATATAN 1. Bila mata kuliah sudah diberikan di Program S1 maka pada program {profesi dapat diganti dengan muatan lokal. 2. Silabus akan disusun oleh Komisi Pendidikan APTFI. Sistem pendidikan tahap Pharmaceutical SecondThird Professional Degree akan ditetapkan oleh keputusan rapat Kolegium Imlu Farmasi Indonesia KIFI yang akan segera dibentuk Anonim, 2005. Berikut ini merupakan daftar nama mata kuliah kurikulum tahun 2006 program profesi apoteker di tempat peneliti menempuh pendidikan strata satu farmasi. Tabel IV. Daftar Nama Mata Kuliah Kurikulum Tahun 2006 Program Profesi Apoteker Minat Praktek Kerja Profesi Apoteker : Farmasi Rumah Sakit Nama Mata Kuliah WajibPilihan SKS SEMESTER I 1 Farmakoterapi Terminologi Medik Wajib APTFI 2 2 Biofarmasetika Farmakokinetika Klinik sudah ada di S-1 Wajib APTFI - 3 Compounding Dispensing Wajib APTFI 2 4 Manajemen Farmasi Komunitas Wajib APTFI 2 5 Pelayanan Kefarmasian Pharmaceutical Care Wajib APTFI 2 6 Komunikasi Konseling Wajib APTFI 2 7 Interaksi Obat Drug Related Problem Wajib APTFI 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Tabel IV. Lanjutan Nama Mata Kuliah WajibPilihan SKS SEMESTER I 8 Farmasi Rumah Sakit Wajib 2 9 Etika dan Perundang-undangan Wajib 2 10 Farmasi Kesehatan Masyarakat Wajib 2 11 Mata Kuliah Pilihan 1 Pilihan 2 12 Mata Kuliah Pilihan 2 Pilihan 2 Mata Kuliah minat PK profesi di Rumah Sakit adalah: 1 Farmasi Industri Pilihan 2 2 Kewirausahaan Pilihan 2 3 Bioteknologi Farmasi Pilihan 2 4 Terapi Komplementer Pilihan 2 5 Evidence Based Medicine Pilihan 2 6 Psikologi Kesehatan Pilihan 2 SEMESTER II 1 Praktek Kerja Profesi di Apotek Wajib APTFI 4 2 Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit Wajib 6 BELUM DISELENGGARAKAN Tabel V. Daftar Nama Mata Kuliah Kurikulum Tahun 2006 Program Profesi Apoteker Minat Praktek Kerja Profesi Apoteker : Farmasi Industri Nama Mata Kuliah WajibPilihan SKS SEMESTER I 1 Farmakoterapi Terminologi Medik Wajib APTFI 2 2 Biofarmasetika Farmakokinetika Klinik sudah ada di S-1 Wajib APTFI - 3 Compounding Dispensing Wajib APTFI 2 4 Manajemen Farmasi Industri Wajib APTFI 2 5 Pelayanan Kefarmasian Pharmaceutical Care Wajib APTFI 2 6 Komunikasi Konseling Wajib APTFI 2 7 Interaksi Obat Drug Related Problem Wajib APTFI 2 8 Farmasi Industri Wajib 2 9 Etika dan Perundang-undangan Wajib 2 10 Farmasi Kesehatan Masyarakat Wajib 2 11 Mata Kuliah Pilihan 1 Pilihan 2 12 Mata Kuliah Pilihan 2 Pilihan 2 Mata Kuliah minat PK profesi di Industri adalah: 1 Farmasi Rumah Sakit Pilihan 2 2 Kewirausahaan Pilihan 2 3 Bioteknologi Farmasi Pilihan 2 4 Sistem Pengembangan Obat Tradisional Pilihan 2 5 Phytopharmaceutical Technology Pilihan 2 6 Unit Operasi Industri Farmasi Pilihan 2 7 Pengolahan Limbah Farmasi Pilihan 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 Tabel V. Lanjutan Nama Mata Kuliah WajibPilihan SKS SEMESTER I 8 Ekonomi Farmasi Pilihan 2 9 Validasi Metode Analisis Pilihan 2 SEMESTER II 1 Praktek Kerja Profesi di Apotek Wajib APTFI 4 2 Praktek Kerja Profesi di Industri Wajib 6 BELUM DISELENGGARAKAN Berikut ini merupakan salah satu kurikulum program pendidikan profesi farmasi di salah satu perguruan tinggi farmasi di Jawa Barat. Tabel VI. Struktur Kurikulum Program Profesi Apoteker di salah satu perguruan tinggi di Jawa barat SEMESTER I Kuliah Modul-I SEMESTER II Kuliah Modul-II Intensif 8 Minggu Intensif 8 Minggu Farmasi Rumah Sakit 3 sks Farmasi Industri 3 sks Manajemen Farmasi 3 sks KP-I 8 sks Farmakoterapi 2 sks Ilmu Komunikasi 2 sks Undang-undang Farmasi dan Etika Profesi 2 sks KP-II 8 sks Efektif 6-8 minggu Efektif 6-8 minggu Ujian Apoteker 1 sks Catatan : 1 sks kuliah = 1 jam tatap muka di kelas ; 1 sks KP = 1 minggu kerja di tempat KP

L. Keterangan Empiris