Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

59 didalamnya. Kelompok pertama adalah mahasiswa yang belum menjalani kuliah praktek, sedangkan kelompok kedua adalah mahasiswa yang sudah menjalani kuliah praktek di salah satu bidang pelayanan kefarmasian. Tujuan pemilihan mahasiswa program profesi apoteker yang baru menyelesaikan kurikulum inti pendidikan profesi farmasi sebagai subyek penelitian adalah untuk mengenalkan Standar Kompetensi Farmasis Indonesia kepada mereka dan melihat sejauh mana kurikulum pendidikan farmasi mampu mampersiapkan mereka menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia. Total jumlah mahasiswa profesi apoteker di dua perguruan tinggi di Jawa Barat adalah 194 orang, namun hanya 107 orang yang mengembalikan dan mengisi kuisioner. Responden disesuaikan dengan jumlah minat pada kuesioner kembali dan terisi yaitu sebanyak 114 responden.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner yang disebarkan kepada seluruh mahasiswa program profesi apoteker di dua perguruan tinggi di Jawa Barat periode April-Juni 2006. Kuisioner merupakan formulir- formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Mardalis,2006 dari responden secara tertulis pula Nawawi,2005. Kuesioner dapat diberikan kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung McIntyre, 2005. Pertanyaan yang diajukan adalah untuk memperoleh informasi dari responden tentang dirinya sendiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 Nawawi,2005. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner berisi pertanyaan tentang deskripsi karakteristik responden dan deskripsi kesiapan mahasiswa program profesi apoteker dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia. Pertanyaan- pertanyaan yang dibuat untuk mendapatkan deskripsi kesiapan mahasiswa program profesi apotekerr dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia berdasarkan poin-poin yang terdapat di dalam buku Standar Kompetensi Farmasis Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Sarjan Farmasis Indonesia ISFI tahun 2004. Deskripsi karakteristik responden didapat dari 4 empat pertanyaan yang diajukan di bagian awal kuisioner. Deskripsi kesiapan mahasiswa program profesi apotekerr dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia diperoleh dari 3 tiga kelompok pertanyaan yang dibedakan berdasarkan 3 tiga bidang pelayanan kefarmasian, yaitu bidang industri, bidang rumah sakit, dan bidang apotek. Pertanyaan yang diajukan pada bidang industri berjumlah 36 tiga puluh enam pertanyaan, bidang rumah sakit berjumlah 30 tiga puluh pertanyaan, dan bidang apotek berjumlah 27 dua puluh tujuh pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan deskripsi kesiapan mahasiswa program profesi apotekerr dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia ini terdiri dari 2 dua tipe pertanyaan, yaitu pertanyaan tertutup closed ended question dan pertanyaan semi terbuka. Pertanyaan tertutup closed- ended question adalah bentuk pertanyaan yang telah memberikan alternatif jawaban dan responden diminta untuk menjawab berdasarkan alternatif jawaban yang telah disediakan oleh peneliti McIntyre, 2005. Alternatif jawaban harus dipilih salah satu diantaranya oleh responden sebagai jawaban yang paling benar Nawawi, 2005. 61 Pertanyaan tertutup yang diajukan mengandung 5 alternatif jawaban yang meliputi Sangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-ragu R, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Responden diberi kesempatan untuk memilih salah satu dari 5 alternatif jawaban berdasarkan tingkat kesiapan dan interpretasi responden dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia. Setiap alternatif jawaban dimaknai peneliti sebagai berikut: 1. sangat setuju SS bermakna sangat siap 2. setuju S bermakna siap 3. ragu-ragu R bermakna kurang siap 4. tidak setuju TS bermakna tidak siap, dan 5. sangat tidak setuju STS bermakna sangat tidak siap Bagian kedua kuesioner berupa pertanyaan semi terbuka. Tiap bidang pelayanan kefarmasian hanya berisi satu pertanyaan semi terbuka. Pertanyaan semi terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya sebagian sudah ditentukan oleh peneliti, dan sebagian disediakan kolom kosong untuik menampung jawaban resonden Adi, 2004. Pada bagian ini, peneliti memberikan 2 alternatif jawaban, yaitu Ya dan Tidak, dan juga menyediakan ruang bagi responden untuk mengutarakan berbagi alasan terhadap jawaban yang mereka pilih tersebut.

E. Tata Cara Penelitian