23
b. Merancang, membuat, melakukan pengelolaan farmasi rumah sakit yang
efektif dan efisien. Penjabaran kompetensi di atas adalah dengan mendefinisikan
falsafah asuhan kefarmasian, visi, misi, isu-isu pengembangan, penetapan strategi, kebijakan, program dan menerjemahkan ke dalam rencana kerja plan of
action. Pada bab VI tentang pengelolaan perbekalan farmasi disebutkan bahwa Pengelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan,
dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi
dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan.
Pada bab II mengenai fungsi pengelolaan farmasi tertulis 1.
memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan Rumah Sakit
2. merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal
3. mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan
yang telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku 4.
memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
5. menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesisfikasi dan
ketentuan yang berlaku 6.
menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian
7. mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di
Rumah Sakit
c. Merancang, membuat, melakukan pengelolaan obat yang efektif dan efisien.
Penjabaran dari kompetensi di atas adalah dengan melakukan seleksi, perencanaan, penganggaran, pengadaan, produksi, penyimpanan, pengamanan
persediaan, perancangan dan pelaksanaan sistem distribusi, melakukan dispensing serta evaluasi penggunaan obat dalam rangka pelayanan kepada
pasien yang terintegrasi dalam asuhan kefarmasian dan sistem jaminan mutu pelayanan. Pada bab VI disebutkan bahwa salah satu tujuan pelayanan
kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan adalah memberikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pelayanan farmasi yang dapat menjamin efektifitas, keamanan dan efisiensi penggunaan obat. Pada bab II mengenai fungsi pelayanan kefarmasian dalam
penggunaan obat dan alat kesehatan tertera kegiatan-kegiatan yang dilakukan 1
mengkaji instruksi pengobatanresep pasien 2
megidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat kesehatan
3 mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan
alat kesehatan 4
memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan
5 memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasienkeluarga
6 memberi konseling kepada pasienkeluarga
7 melakukan pencampuran obat suntik
8 melakukan penyiapan nutrisi parenteral
9 melakukan penanganan obat kanker
10 melakukan penentuan kadar obat dalam darah
11 melakukan pencatatan setiap kegiatan
12 melaporkan setiap kegiatan
d. Merancang organisasi kerja yang meliputi ; arah dan kerangka organisasi,
sumber daya manusia, fasilitas, keuangan, termasuk sistem informasi manajemen.
Pada bab III disebutkan Bagan organisasi merupakan bagan yang menggambarkan pembagian
tugas, koordinasi dan wewenang serta fungsi. Kerangka organisasi minimal mengakomodasi penyelenggaraan pengelolaan perbekalan,
pelayanan farmasi klinik dan manajemen mutu, dan harus selalu dinamis sesuai perubahan yang dilakukan yang tetap menjaga mutu
sesuai harapan pelanggan.
Pada bab II tertulis Bagan organisasi menggambarkan uraian tugas, fungsi, wewenang dan
tanggungjawab serta hubungan koordinasi di dalam maupun di luar pelayanan farmasi yang ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit.
25
e. Merancang, melaksanakan, memantau dan menyesuaikan struktur harga,