90
Dari tabel XXII dapat dilihat bahwa 25 responden yang menyatakan siap dalam menghadapi Standar Kompetensi Farmasis Indonesia dalam bidang pelayanan
kefarmasian di Apotek memberikan alasan dapat selalu belajar sambil bekerja.
3. Bidang Industri
Bidang Industri memiliki lima fungsi Industrial yang dapat diisi oleh seorang calon Apoteker. Kelima fungsi Industrial tersebut adalah Quality Management
Manajemen Mutu, Production Management Manajemen Produksi, Product Development
Pengembangan Produk, Material Management Manajemen Persediaan, dan Regulatory and Product Information Regulasi dan Informasi
Produk Anonim, 2004. Sebesar 42,98 minat responden tertarik pada bidang pelayanan di
Industri. Berikut gambaran kesiapan responden dalam bidang kegiatan yang terdapat dalam bidang pelayanan kefarmasian di Industri berdasarkan sudut pandang
responden.
a. Quality Management Manajemen Mutu
Pedoman CPOB mencantumkan salah satu tugas pokok bagian pengawasan mutu, yaitu menyusun dan merivisi prosedur pengawasan dan
spesifikasi serta menyiapkan instruksi tertulis yang rinci untuk tiap pemeriksaan, pengujian dan analisis. Manajer pengawasan mutu hendaklah seorang apoteker
yang cakap, terlatih dan memiliki pengalaman praktis di bidang indutri farmasi dan keterampilan dalam kepeminmpinan sehingga memungkinkan melaksanakan
tugas secara profesional. Manajer pengawasan mutu hendaklah diberi wewenang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dan tanggungjawab penuh dalam tugas pengawasan mutu yaitu dalam penyusunan verifikasi dan pelaksanaan seluruh prosedur pengawasan mutu.
Gambaran kesiapan responden di tiap bidang kegiatan dalam kompetensi manajemen mutu di industri dapat dilihat dalam tabel XXIII berikut
Tabel XXIII. Kesiapan responden dalam fungsi industrial Quality Management
di Industri
No Bidang Kegiatan
STS TS
R S
SS
1.
Metode analisis.
- 4,08
36,74 55,10
4,08
2.
Studi stabilitas.
- 4,08
22,45 61,22
12,25
3.
Penyelidikan kegagalan failure investigation
, penyimpangan bets batch deviation
, prosedur pengolahan dan pengemasan ulang.
- 2,04
12,25 79,59
6,12
4.
Rancang bangun fasilitas facility design
dan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB.
2,04 6,12
28,58 57,14
6,12
5.
Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di laboratorium.
- 6,12
12,25 75,51
6,12
6.
Inspeksi diri CPOB. -
4,08 12,25
77,55 6,12
7.
Penanganan keluhan, obat kembalian, dan penarikan obat jadi.
- 2,04
16,33 73,47
8,16
8.
Penilaian pemasok vendor rating. -
10,20 40,82
44,90 4,08
9.
Kalibrasi, kualifikasi, dan validasi. -
4,08 16,53
63,27 6,12
10.
Pengendalian perubahan change control
. -
8,16 24,49
65,31 2,04
11.
Pelatihan CPOB. -
10,20 16,33
65,31 8,16
12.
UKK dan K3 Environment, Health, and Safety EHS
. -
6,12 24,49
63,27 6,12
13.
Pengelolaan dan pengendalian dokumen.
- 4,08
18,37 73,47
4,08
14.
Penyusunan data pendukung untuk registrasi.
2,04 6,12
16,33 71,43
4,08
92
b. Production Management Manajemen Produksi
Di dalam Pedoman CPOB dicantumkan bahwa manajer produksi hendaklah seorang apoteker dan memiliki wewenang serta tanggung jawab penuh
untuk mengelola produksi obat. Gambaran kesiapan responden di tiap bidang kegiatan dalam kompetensi manajemen Gambaran kesiapan responden di tiap
bidang kegiatan dalam kompetensi manajemen mutu di industri dapat dilihat dalam tabel XXIII berikutproduksi di industri dapat dilihat dalam tabel XXIV
berikut
Tabel XXIV. Kesiapan responden dalam fungsi industrial Production
Management di Industri
No Bidang Kegiatan
STS TS
R S
SS
1.
Pemahaman desain formula. -
4,08 22,45
61,22 12,25
2.
Penanganan bahan material handling. -
4,08 18,37
65,30 12,25
3.
Proses pembuatan produk farmasi. 2,04
2,04 24,49
59,18 12,25
4.
UKK dan K3 Environment, Health, and Safety EHS.
- 4,08
26,53 63,27
6,12
5.
Rancang bangun fasilitas facility design
dan sertifikasi CPOB. 2,04
6,12 26,53
57,15 8,16
6.
Inspeksi diri CPOB. -
4,08 16,33
69,39 10,20
7.
Kalibrasi, kualifikasi, dan validasi -
6,12 32,66
53,06 8,16
8.
Pengendalian perubahan change control
. -
8,16 20,41
65,31 6,12
c. Product Development Pengembangan Produk